bacakoran.co - di tengah persiapan menyambut , sebuah kejadian kontroversial mengguncang publik. jamaah masjid aolia di dusun panggang iii, giriharjo, kecamatan panggang, gunungkidul, daerah istimewa yogyakarta, telah merayakan lebih awal dari ketetapan resmi pemerintah.
bahkan yang lebih mengejutkan, mereka mengklaim telah berkomunikasi langsung dengan allah swt melalui telpon untuk menetapkan hari tersebut.
"tidak menggunakan perhitungan, saya langsung telpon allah swt. allah berfirman, 'tanggal 5 jumat'," ungkap mbah benu.
namun, klaim ini mendapat respons tajam dari (mui), khususnya dari cholil nafis.
dalam tanggapannya, cholil nafis menyatakan bahwa klaim tersebut tidak sesuai dengan ajaran syariah islam.
"dia tidak sesuai syariah. kalau dilihat dari penuturannya pasti adalah orang yang tidak tahu, orang kuno. harus kita luruskan dan harus kita beritahu secara syariah. yang kedua kita harus menyampaikan dahulu pada pengikutnya, agar tidak terbawa kesalahan dalam beragama yang sembrono," tegas cholil nafis.
cholil nafis juga menyoroti aspek praktis dari klaim tersebut. "nggak mungkinlah masa nelpon allah pakai pulsa, sinyal apa? sudah menentukan seangrepnya itu tidak bisa ya," imbuhnya.
dengan keras, cholil nafis menegaskan bahwa klaim mbah benu dapat mengarahkan kepada kesesatan. "kita sampaikan, kalau tidak mau juga, ya mungkin nanti akan mengarah pada kesesatan dia," tambahnya.
meskipun demikian, keputusan untuk merayakan idul fitri lebih awal telah menarik perhatian publik. acara tersebut juga dihadiri oleh jamaah dari berbagai wilayah.
termasuk dari luar negeri seperti malaysia, inggris, dan india.
dalam khotbahnya, mbah benu menyerukan pesan persatuan dan persaudaraan antar masyarakat.
mengajak untuk meningkatkan solidaritas di tengah perbedaan pendapat.
menurutnya, perbedaan dalam penetapan tanggal tidak boleh menjadi pemisah antar umat.
salah satu alasan di balik penyelenggaraan shalat idul fitri lebih awal.
karena jamaah aolia menggunakan perhitungan bulan puasa yang berbeda dengan pemerintah.
menurut mbah benu, tanggal 30 syaban jatuh pada rabu (6/3/2024), sehingga shalat tarawih digelar pada malam harinya.
pelaksanaan shalat idul fitri dilakukan di dua tempat, yaitu di rumah dan di masjid aolia yang berjarak sekitar 50 meter.
acara dimulai pukul 07.00 wib dan berakhir pukul 07.30 wib dengan pengamanan yang dilakukan oleh banser, polri, dan tni.
kepala bidang urusan agama islam (urais) kantor wilayah kementerian agama diy, jauhar mustofa, menjelaskan memiliki amalan atau tata cara beribadah layaknya warga muslim pada umumnya.
mereka memiliki keyakinan atau prinsip sendiri dalam penetapan awal ramadhan dan 1 syawal.
"mereka punya dalil sendiri yang itu diyakini oleh pemimpinnya, pak ibnu dan pengikutnya," ujar jauhar, mengutip antara.
jauhar juga menegaskan bahwa kementerian agama diy tidak dapat memaksa mereka mengikuti aturan yang telah ditentukan pemerintah.
terlebih lagi, kejadian ini bukan pertama kalinya jamaah aolia lebih awal, namun tahun ini jauh lebih awal dari biasanya