bacakoran.co – padatnya pergerakan manusia saat periode rawan memicu peredaran penyakit menular.
terjadinya kontak langsung membuat penyakit yang menyebar lewat udara makin cepat menular.
seperti penyakit atau hand, foot, and mouth disease (hfmd).
dimana berdasarkan data kenterian kesehatan (kemenkes), kasus flu singapura telah mencapai 6.192 kasus.
adapun daerah yang paling banyak terdampak adalah jawab barat (jabar) dengan 1,901 kasus.
"meski belum mencapai tingkat wabah, tetapi perlu waspada karena tingkat penularannya yang cepat,” ujar kepala biro komunikasi dan pelayanan publik dr siti nadia tarmizi mepid.
lantas apa yang membuat penyakit ini mudah menyebar? menurut dokter spesialis anak konsultan infeksi prof dr dr edi hartoyo, , penyebab meningkatnya kasus flu singapura di indonesia adalah karena metode penularannya yang mirip dengan covid-19.
"penularannya seperti covid-19 melalui droplet. jika seseorang terinfeksi covid-19, mereka akan langsung diisolasi, tetapi untuk flu singapura tidak," jelasnya.
selain itu, faktor lainnya adalah keengganan beberapa orang tua untuk memahami seriusnya penyakit ini.
mereka masih membiarkan anak-anaknya pergi ke sekolah.
hal ini tentu saja meningkatkan potensi penularan ke anak-anak lain.
meski sakit, anak-anak tadi tetap sekolah dan berinteraksi dengan orang lain.
“sehingga risiko penularan menjadi lebih tinggi," cetusnya.
kondisi ini berbeda dengan covid-19 yang membuat orang sadar akan pentingnya isolasi.
beda halnya dengan flu singapura dimana orang tidak menyadari sepenuhnya.
bahkan jika mereka memiliki sedikit luka di mulut, mereka tidak diisolasi.
“sehingga penularannya cepat," tuturnya.
selain itu, kesadaran orang tua tentang tingkat penularan flu singapura masih rendah lantaran gejalanya yang ringan.
tidak semua orang, terangnya, menyadari flu singapura adalah penyakit menular karena gejalanya yang ringan.
bahkan, beberapa orang meremehkannya.
“tidak memperhatikannya dengan serius," tukasnya.