bacakoran.co – libur panjang menyambut dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat.
diisi berbagai aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan.
baik itu hanya bersantai di rumah, jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, hingga wisata ke luar kota atau provinsi.
salah satu transportasi pilihan masyarakat untuk liburan adalah .
selain luas, sejumlah masyarakat lebih memilih bus pariwisata ketimbang kendaraan pribadi karena bisa bersantai.
tidak perlu mengemudi sendiri untuk perjalanan jauh dengan waktu tempuh yang lama.
namun, bagi kamu yang berencana liburan menggunakan jasa transportasi bus pariwisata, hendaknya memperhatikan sejumlah hal.
jangan sampai, rencana liburan lebaran kamu malah gagal, berujung kecewa.
pastikan bus pariwisata yang ditumpangi memenuhi syarat dan aturan yang ditetapkan, salah satunya yakni sudah melakukan ramp check atau uji kelaikan jalan.
jika tidak, bus pariwisata tersebut tidak bisa beroperasional.
menteri perhubungan (menhub) budi karya sumadi menegaskan, bus yang digunakan untuk perjalanan wisata harus telah melakukan ramp check sebelum beroperasi.
apa tanda bus sudah ramp check?
menurut budi, bus pariwisata yang sudah melakukan ramp check dapat dilihat dari logo perhubungan yang ada di bus tersebut.
“saya sudah berkoordinasi dengan seluruh kapolres untuk melaksanakan ramp check," terang budi kepada wartawan hari ini, senin (8/4/2024).
budi pun meminta kepolisian untuk mengarahkan bus yang belum melakukan ramp check untuk kembali ke titik awal.
dia mengajak semua pihak untuk memantau proses ramp check dan pemilihan sopir bus selama libur lebaran.
selain menyarankan, pihaknya juga meminta bantuan kepada para kapolres dan pihak terkait di daerah untuk memantau proses ramp check.
termasuk proses pemilihan sopir agar tujuan wisata dapat berjalan dengan lancer.
“saya sudah menyampaikan pesan kepada pak kapolres, jika ada bus yang beroperasi tanpa ramp check harus diputar balik,” cetusnya.
pendek kata, bus bersangkutan tidak dapat melanjutkan perjalanan wisata.
budi menjelaskan, penting untuk memastikan bahwa sopir bus yang melakukan perjalanan wisata juga memenuhi standar keamanan.
hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan.
"kita harus pastikan para sopirnya (sopir bus) juga harus yang berkualitas,” cetusnya.
jika tidak, terang budi, dikhawatirkan angka kecelakaan akan meningkat seperti yang telah ia sebutkan sebelumnya.
setelah berhasil mengurangi kecelakaan dengan program mudik gratis, hendaknya dipastikan bus-bus tersebut diawasi dengan baik.
seperti diketahui, berdasarkan hasil survei badan kebijakan transportasi (bkt), terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa lebaran 2024.
estimasi jumlah pemudik lebaran 2024 diperkirakan mencapai 193 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk indonesia.
dari total jumlah tersebut, sekitar 28,4 juta orang berasal dari wilayah jabodetabek.