Yuk Simak! Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit SE Pada Kerbau dan Sapi, Apa AJa?

Cara mengatasi dan menyembuhkan kerbau atau sapi yang terjangkit penyakit SE--civas.net

BACAKORAN.CO - Tahukah kamu dengann Penyakit SEPTICHAEMIA EPIZOOTICA (SE) atau ngorok yang sekarang sedang melanda hewan ternak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Penyakit yang berjalan kronis pada hewan, menjadi kurus dan sering batuk, nafsu makan terganggu dan terus menerus mengeluarkan air mata, suhu badan normal tetapi terjadi mencret bercampur darah.

Penyakit SE merupakan penyakit mematikan yang menular terutama menyerang hewan ternak seperti  sapi dan kerbau.

Penyakit biasanya berjalan akut, sehingga menyebabkan Angka kematian tinggi terutama pada hewan penderita yang telah memperlihatkan tanda penyakit dengan jelas.

BACA JUGA:Apakah Boleh Mengkonsumsi Kerbau atau Sapi yang Terjangkit Penyakit SE? Simak Penyebab dan Faktanya di Sini

Penyakit SE disebabkan oleh kuman Pasteurella multocida. Pasteurella multocida adalah kuman bersifat Gram-negative, non-motile coccobacillusyang sensitive terhadap penicillin.

- Pencegahan

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit SE pada daerah bebas SE perlu peraturan yang ketat terhadap pemasukan ternak kedaerah tersebut.

Bagi daerah tertular, dilakukan vaksinasi terhadap ternak yang sehat dengan vaksin oil adjuvant.

Sedikitnya setahun sekali dengan dosis 3 ml secara intramuskuler. Vaksinasi dilakukan pada saat tidak ada kejadian penyakit.

BACA JUGA:6 Jenis Makanan Tinggi Vitamin K yang Membuat Tulang Lansia Tetap Sehat dan Kuat, Wajib Dikonsumsi!

Pengobatan Penyakit

Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotika Streptomisin, khloramfenikol, teramisin dan sejenisnya.

Preparat sulfa juga cukup baik untuk digunakan, Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi pada hewan ternak yang belum terjangkit.

Yuk Simak! Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit SE Pada Kerbau dan Sapi, Apa AJa?

Chairil

Chairil


bacakoran.co - tahukah kamu dengann penyakit  (se) atau ngorok yang sekarang sedang melanda hewan ternak di kabupaten ogan komering ilir (oki).

penyakit yang berjalan kronis pada hewan, menjadi kurus dan sering batuk, nafsu makan terganggu dan terus menerus mengeluarkan air mata, suhu badan normal tetapi terjadi mencret bercampur darah.

penyakit se merupakan penyakit mematikan yang menular terutama menyerang hewan ternak seperti  sapi dan kerbau.

penyakit biasanya berjalan akut, sehingga menyebabkan angka kematian tinggi terutama pada hewan penderita yang telah memperlihatkan tanda penyakit dengan jelas.

penyakit se disebabkan oleh kuman pasteurella multocida. pasteurella multocida adalah kuman bersifat gram-negative, non-motile coccobacillusyang sensitive terhadap penicillin.

- pencegahan

adapun pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit se pada daerah bebas se perlu peraturan yang ketat terhadap pemasukan ternak kedaerah tersebut.

bagi daerah tertular, dilakukan vaksinasi terhadap ternak yang sehat dengan vaksin oil adjuvant.

sedikitnya setahun sekali dengan dosis 3 ml secara intramuskuler. vaksinasi dilakukan pada saat tidak ada kejadian penyakit.

pengobatan penyakit

pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotika streptomisin, khloramfenikol, teramisin dan sejenisnya.

preparat sulfa juga cukup baik untuk digunakan, pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi pada hewan ternak yang belum terjangkit.

ternak yang terserang penyakit dapat dipotong dan dagingnya dapat dikonsumsi dibawah pengawasan dokter hewan/ petugas kesehatan hewan.

jaringan yang terserang terutama paru paru dimusnahkan dengan dibakar atau dikubur.

semua pakan dan minuman yang tercemar harus dimusnahkan dan wadahnya disucihamakan.

perlu kamu ketahui bahwa penyakit ini sangat mematikan sehingga hewan ternak yang terinfeksi kemungkinan besar akan mati.

tapi mungkin kamu bertanya-tanya, apakah hewan ternak yang terjangkit virus se boleh dimakan?

berdasarkan artikel dan penelittian yang di tulis  dan .

jika ternak terjangkit penyakit se, peternak dapat tenang karena se bukanlah penyakit yang menular ke manusia (), sehingga dagingnya aman untuk dikonsumsi.

asal sempat disembelih sebelum kematiannya. tetapi dari segi aspek ekonomi, apabila tidak ditangani, penyakit se bisa sangat merugikan pemilik ternak.

- penularan

infeksi dari penyakit se berlangsung melalui saluran pencernaan dan pernapasan.

sapi atau kerbau yang terlalu bayak dipekerjakan, pemberian pakan yang berkualitas rendah, kandang yang penuh dan berdesakan.

kondisi pengangkutan yang melelahkan, kedinginan dan keadaan anemia dapat memicu terjadinya infeksi.

sehingga kamu harus melakukan uji dengan dinas terkait dengan melakukan cek darah, untuk mengetahui kerbau atau sapi tersebut sudah terinfeksi atau belum.

sehingga dapat dilakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit kepada hewan ternak lainnya.

- tanda tanda penyakit

a. penderita penyakit se ditandai antara lain :

b. kondisi tubuh lesu dan lemah.

c. suhu tubuh meningkat dengan cepat diatas 41 º c.

d. tubuh gemetar, mata sayu dan berair.

e. selaput lendir mata hiperemik.

f. nafsu makan, memamah biak, gerak rumen dan usus menurun sampai hilang disertai konstipasi.

pada bentuk busung, terjadi busung pada kepala, tenggorokan, leher bagian bawah, gelambir dan kadang kadang pada kaki muka.

derajad kematian bentuk ini dapat mencapai 90 % dan berlangsung cepat, yakni 3 hari – 1 minggu.

sebelum mati, hewan terlihat mengalami gangguan pernapasan, sesak napas (dyspneu), suara ngorok dengan gigi gemeretak.

pada bentuk pektoral, tanda tanda brhoncopnemoni lebih menonjol. mula mula bentuk kering dan nyeri diikuti keluarnya ingus, pernapasan cepat dan susah.

pada bentuk ini proses penyakit berlangsung lebih lama, yakni 1 – 3 minggu.

itulah beberapa infomasi seputar penyakit se dan apakah daging hewan yang terinfeksi boleh dimakan atau tidak.

Tag
Share