Dolar AS Hajar Mayoritas Mata Uang Asia dan Negara Maju, Rupiah Ditutup Rp16.175 per USD!

Nilai tukar rupiah anjlok ke posisi Rp16.175 per USD pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2024).--

Penguatan dolar AS didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS di tengah menurunnya prospek pemangkasan suku bunga acuan The Fed.

Selain itu, kekhawatiran akan balasan serangan dari Israel juga membuat investor menjauhi aset dan mata uang berisiko.

BACA JUGA:Cari Pinjol Aman Limit Besar? Rupiah Cepat Cair 50 Juta Untuk Modal Usaha Kamu dengan Bunga 0,6 Persen!

BACA JUGA:Butuh Modal Usaha Instan? DanaRupiah Tawarkan Limit 25 Juta Bunga 3 Persen dan Cepat Cair, Ajukan Sekarang!

Namun, kata Lukman, data Produk Domestik Bruto (PDB) China yang sedikit lebih kuat sedikit meredakan tekanan terhadap dolar AS.

Hanya saha, produksi industri dan penjualan ritel China ternyata lebih rendah dari yang diharapkan.

Dolar AS Hajar Mayoritas Mata Uang Asia dan Negara Maju, Rupiah Ditutup Rp16.175 per USD!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – ditutup melemah terhadap dolar amerika serikat (as) pada perdagangan selasa (16/4/2024) sore.

rupiah berada pada posisi rp16.175 per usd, anjlok sebesar 327,5 poin atau 2,07 persen dibandingkan perdagangan sebelum libur lebaran 2024.

kurs referensi jakarta interbank spot dollar rate (jisdor) memposisikan rupiah di angka rp16.176 per usd.

adapun mayoritas mata uang di kawasan asia bergerak di zona merah.

tercatat, ringgit malaysia, rupee india, dan peso filipina masing-masing melemah sebesar 0,3 persen, 0,07 persen, dan 0,3 persen.

sementara dolar singapura, won korea selatan, dan yuan china masing-masing mengalami pelemahan sebesar 0,14 persen, 0,77 persen, dan 0,02 persen.

di sisi lain, dolar hong kong dan bath thailand menguat masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,1 persen.

mata uang negara maju juga kompak tak berdaya dihadapan dolar as.

franc swiss, dolar australia, dolar kanada, euro eropa, dan poundsterling inggris masing-masing melemah sebesar 0,14 persen, 0,36 persen, 0,07 persen, 0,09 persen, dan 0,08 persen.

analis dcfx futures lukman leong menyatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan dolar as terhadap mata uang global.

penguatan dolar as didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi as di tengah menurunnya prospek pemangkasan suku bunga acuan the fed.

selain itu, kekhawatiran akan balasan serangan dari israel juga membuat investor menjauhi aset dan mata uang berisiko.

namun, kata lukman, data produk domestik bruto (pdb) china yang sedikit lebih kuat sedikit meredakan tekanan terhadap dolar as.

hanya saha, produksi industri dan penjualan ritel china ternyata lebih rendah dari yang diharapkan.

Tag
Share