Manajer Timnas Beberkan Tujuan Protes meski Gak Bisa Ubah Hasil Pertandingan
Striker Rafael Struick saat rebutan bola dengan pemain Qatar U-23 di Piala Asia U-23.-pssi-
BACAKORAN.CO - Manajer Timnas Indonesia U-23 Endri Erawan menegaskan bahwa pihaknya sudah melancarkan surat protes kepada AFC. Surat protes tetap dikirim meski tidak akan mengubah hasil akhir pertandingan.
Di pertandingan perdana Grup A Piala Asia U-23, Timnas Indonesia U-23 menelan kekalahan 0-2 dari Qatar U-23. Dua gol Qatar lahir dari bola mati.
Menurut Manajer Endri Erawan surat protes ke AFC tidak hanya ditujukan untuk memprotes kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov. Surat itu juga untuk mempertanyakan putusan wasit video assitent referee (VAR) Sivakorn Pu-Udom.
Wasit Nasrullo Kabirov mengeluarkan lima putusan yang pantas dipertanyakan. Pertama, terkait putusan penalti yang diberikan kepada Qatar U-23 di penghujung babak pertama.
Saat itu Rizky Ridho fokus menyambut bola pertahanan Indonesia tapi dibelakangnya ada pemain Qatar yang sedang berlari. Senggolan tidak sengaja itu kemudian membuat pemain Qatar U-23 jatuh.
Melihat insiden itu, wasit Nasrullo hukum Indonesia dengan penalti usai konsultasi dengan VAR. Kemudian memasuki babak kedua, Indonesia kehilangan pemain usai Ivar Jenner kantongi kartu merah.
Ivar yang dengan sengaja menghindari menginjak kaki pemain Qatar yang terjatyuh malah dikatu merah setelah pemain Qatar U-23 berekspresi kesakitan. Padahal tidak terkena apa-apa.
Kemudian wasit Nasrullo juga membiarkan pemain Indonesia Marselino Ferdinan jatuh usai didorong pemain Qatar. Lalu Dia juga menganulir kartu merah yang akan diberikan pemain Qatar usai melanggar Witan Sulaeman dari belakang dengan kartu kuning.
Terakhir, kekejaman Nasrullo terhadap pemain Indonesia dilengkapi dengan mengusir Ramadhan Sananta usai dikartu merah di penghujung pertandingan. Di pertandingan ini, Sananta masuk menit ke-72 gantikan Arkhan Fikri.
Kekejaman Nasrullo ini seperti dibantu wasit VAR asat Thailand Sivakorn karena setiap pelanggaran pemain Qatar tidak pernah dikomparasikan dengan VAR. sementara setiap pelanggaran pemain Indonesia selalu disandingkan dengan VAR untuk ditelaah lebih lanjut.
Manajer Timnas Indonesia U-23 Endri Erawan (tengah).-pssi-
"Tentu kita semua kecewa dengan kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit VAR, Sivakorn Pu-Udom yang semua bisa melihat bahwa mereka banyak memberikan keputusan-keputusan yang merugikan untuk Indonesia," ujar Endri.