bacakoran.co

BRUTAL, Oknum Polisi Hajar Nakes Hingga Babak Belur, Gegara Ini! Netizen: Aksi Biadab

Babak belur tenaga kesehatan ahli gizi di Puskesmas Paguyaman--

BACAKORAN.CO - Taufik Nur, seorang tenaga kesehatan (Nakes) ahli gizi di Puskesmas Paguyaman, Gorontalo, menjadi korban aksi kekerasan,  pada Rabu, 17 April 2024 malam

Taufik mengalami pemukulan dan penganiayaan yang brutal oleh oknum kepolisian Polda Gorontalo yang bernama Bripda Dandi Rahman Due.

Motif dari aksi kekerasan ini diduga adalah karena Bripda Dandi merasa cemburu terhadap Taufik. 

Pacar Bripda Dandi, yang merupakan seorang Bidan di Puskesmas Paguyaman, sering berkomunikasi dengan Taufik.

BACA JUGA:Istri dan Anak Mantan Wali Kota Serentak Ambil Formulir Pendaftaran di PDI P, Aji Mumpung?

BACA JUGA:Update Terbaru! 10 Gift Ojol The Game 19 April 2024, Reward Motor Ninja dan HP Gratis, Buru Klaim Sekarang!

Hal ini menyulut emosi Bripda Dandi yang kemudian melakukan aksi kekerasan yang tidak manusiawi.

Pihak Puskesmas Paguyaman secara tegas mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh Bripda Dandi terhadap Taufik. 

Mereka menuntut keadilan atas perbuatan brutal anggota polisi tersebut. 

Reaksi keras juga datang dari seluruh staf Puskesmas Paguyaman yang menegaskan.

BACA JUGA:Jum'at Barokah! Bansos PKH dan BPNT KKS Merah Putih Sudah Mulai Dapat Dicairkan Kembali, Berikut ini Caranya

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Ajak Pegawai di Lingkungan Pemprov Sumsel untuk Terus Berinovasi

Bahwa mereka tidak akan mentolerir tindakan kekerasan semacam ini.

Alvian Tomaili, salah seorang staf Puskesmas Paguyaman, mengungkapkan ketidaksetujuannya.

BRUTAL, Oknum Polisi Hajar Nakes Hingga Babak Belur, Gegara Ini! Netizen: Aksi Biadab

Yudi

Yudi


- taufik nur, seorang tenaga kesehatan () ahli gizi di puskesmas paguyaman, gorontalo, menjadi korban aksi kekerasan,  pada rabu, 17 april 2024 malam

taufik mengalami pemukulan dan yang brutal oleh oknum kepolisian yang bernama bripda dandi rahman due.

motif dari aksi kekerasan ini diduga adalah karena merasa cemburu terhadap taufik. 

pacar bripda dandi, yang merupakan seorang bidan di puskesmas paguyaman, sering berkomunikasi dengan taufik.

hal ini menyulut emosi bripda dandi yang kemudian melakukan aksi kekerasan yang tidak manusiawi.

pihak puskesmas paguyaman secara tegas mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh bripda dandi terhadap taufik. 

mereka menuntut keadilan atas perbuatan brutal anggota polisi tersebut. 

reaksi keras juga datang dari seluruh staf puskesmas paguyaman yang menegaskan.

bahwa mereka tidak akan mentolerir tindakan kekerasan semacam ini.

alvian tomaili, salah seorang staf puskesmas paguyaman, mengungkapkan ketidaksetujuannya.

terhadap tindakan kekerasan tersebut melalui akun facebooknya. 

"kami seluruh staf puskesmas paguyaman tidak menerima tindakan kekerasan seperti ini. kami tegaskan ini yang pertama dan terakhir kalinya," tulisnya.

kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap para tenaga kesehatan.

yang bekerja keras untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

tindakan kekerasan terhadap mereka tidak hanya merugikan korban secara fisik dan psikologis.

tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan.

pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah-langkah tegas untuk menegakkan keadilan dalam kasus ini.

 bripda dandi harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku agar menjadi contoh.

bagi siapa pun yang memiliki niat untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan atau siapa pun.

perlunya penguatan sistem pengawasan internal di kepolisian untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. 

masyarakat juga diminta untuk bersikap proaktif dalam melaporkan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di sekitar.

Tag
Share