bacakoran.co

Isak Tangis Mewarnai Penahanan Sekretaris DPPPA Mura, Kasusnya Bikin Geleng-Geleng Kepala!

Isak tangis mewarnai penahana Sekretaris DPPPA Mura Netty Herawati--

BACAKORAN.CO - Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Netty Herawati, resmi ditahan Kejaksaan Kota Lubuk Linggau.

Sekretaris Dinas DPPPA ini resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi rumah tahfidz di Musi Rawas, Kamis (25/4), sekitar pukul 15.40 WIB.

Modus kasus korupsi ini, berupa menyunat anggaran pemberian makan dan minum rumah tahfidz quran.

Yang dilakukan oleh tersangka Netty Herawati saat menjabat selaku Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) di Dinas Pendidikan Musi Rawas.

BACA JUGA:Waduh! Kamu Wajib Waspada, Jangan Sampai Namamu Berpotensi Dicoret Dari Data Penerima Bansos 2024, Kok Bisa?

BACA JUGA:Rizky Nazar Diduga Selingkuh Setelah Kemarin Di Kabarkan Sudah Lamar Syifa Hadju Di Bali Bersama Keluarga

Anggaran yang disunat, periode 2021 dan 2022, dengan total anggaran sebesar Rp836 juta.


Netty Herawaty ditahan tersandung kasus kotupsi Rumah Tahfidz--

Namun yang diberikan ke rumah tahfiz hanya Rp580 juta, sisanya masuk ke kantong pribadi tersangka.

Kajari Lubuklinggau Riyadi Bayu Kristianto, SH didampingi Kasi Intel Wenharnol, menjelaskan, bahwa kasus korupsi ini.

Sudah memasuki tahap penyidikan di Pidana Khusus (Pidsus).

BACA JUGA:Operasi Beras Murah Dan Sehat Bersama YPM

BACA JUGA:Heboh! Isu Putusnya Rizky Nazar dan Syifa Hadju, Ternyata Dulu Sempat Ada Rumor Lamaran

Memeriksa 20 saksi, termasuk kepala Dinas.

Isak Tangis Mewarnai Penahanan Sekretaris DPPPA Mura, Kasusnya Bikin Geleng-Geleng Kepala!

Yudi

Yudi


- sekretaris dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (dpppa) kabupaten musi rawas (mura), netty herawati, resmi ditahan .

ini resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam di musi rawas, kamis (25/4), sekitar pukul 15.40 wib.

modus kasus korupsi ini, berupa menyunat anggaran pemberian makan dan minum rumah tahfidz quran.

yang dilakukan oleh tersangka netty herawati saat menjabat selaku kabid pendidikan dasar (dikdas) di dinas pendidikan musi rawas.

anggaran yang disunat, periode 2021 dan 2022, dengan total anggaran sebesar rp836 juta.


netty herawaty ditahan tersandung kasus kotupsi rumah tahfidz--

namun yang diberikan ke rumah tahfiz hanya rp580 juta, sisanya masuk ke kantong pribadi tersangka.

kajari lubuklinggau riyadi bayu kristianto, sh didampingi kasi intel wenharnol, menjelaskan, bahwa kasus korupsi ini.

sudah memasuki tahap penyidikan di pidana khusus (pidsus).

memeriksa 20 saksi, termasuk kepala dinas.

bahkan juga sudah dihitung kerugian negera dari bpkp rp172 juta. 

anggaran hampir rp836 juta untuk makan dan minum 28 anak selama setahun di sdn 5 muara beliti.

 modusnya kegiatan makan minum siswa tahfiz ini dikelola sendiri oleh oleh pengelola rumah tahfiz masak sendiri dengan dana dari dinas pendidikan.

"senilai rp580 juta, sedangkan anggaran dari apbd rp836 juta," jelas wenharnol kasi intel.

pemberian makan dan minum ini tercatat tiga kali sehari. 

"penyidikan dari 23 agustus berjalan, hingga hari ini kami telah melakukan pemeriksaan dan langsung melakukan penahanan. hingga 20 hari ke depan," katanya.

saat dilakukan pemeriksaan pihak kejaksaan menanyakan 10 pertanyaan.

sampai sejauh ini pihak kejaksaan baru menetapkan satu tersangka. 

tapi tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru, alasan penyidik menahan tersangka.

"sangat subjektif dan objektif, diancam diatas 5 tahun, khawatir tersangka melarikan diri dan untuk percepatan proses penyidikan," jelasnya.

sekda musi rawas ali sadikin saat dikonfirmasi soal penanhanan dan penetapan tersangka netty herawaty.

pihaknya menegaskan belum tahu secara pasti.

"untuk sementara saya no koment dulu, saya baru tahu inilah. nanti saya tanya dulu ke inspektorat dan dinas dpppa," tegasnya.

Tag
Share