Bocil Auto Mewek, Game Free Fire Bakal Diblokir, Apa Sebab? Simak Alasannya!

Game Free Fire bakal diblokir lantaran dituding jadi pemicu tindak kekerasan dilakukan oleh anak di bawah umur. Lapor adegan kekerasan di FF banyak diterima KPAI.--

BACAKORAN.CO – Game online Free Fire dituding menjadi salah satu pemicu terjadinya aksi tindak kekerasan yang dilakukan anak di bawah umur.

Adapun Free Fire identik dengan permainan bocah cilik (bocil).

Di mana banyak pemainnya dari kalangan usia anak di bawah umur.

Sedangkan game pesaingnya, PUBG lebih cenderung diakses oleh remaja dan orang dewasa.

BACA JUGA:Special Weekend! 20 Kode Redeem FF Terbaru Hari ini 5 Mei 2024: Dapatkan Hadiah Special 5.5 dari Free Fire

BACA JUGA:Wow! 14 Kode Redeem FF Terbaru Hari ini 4 Mei 2024! Dapatkan Hadiah Special Weekendnya Sekarang Guys...

Terkait hal itu, saat ini sejumlah pihak terkait, seperti Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf) tengah mengkaji segala potensi adanya pelanggaran aturan.

Jika terbukti ada pelanggaran, maka game online Free Fire bisa diblokir.

Menparekraf Sandiaga Uno mengaku menerima banyak laporan dari masyarakat terkait beberapa game daring seperti Free Fire menampilkan adegan kekerasan.

Meski pemerintah mendukung industri digital termasuk game online, Sandi mengaku prihatin terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Parfum Saff & Co ini Terkenal dengan Wangi Tahan Lamanya! Apa Aja Ya Gengs? Hayu Dibeli...

BACA JUGA:Update 8 Kode Redeem FF Terbaru 3 Mei 2024: Segera Klaim Hadiah Special Hari Jum'atnya Sekarang Gess...

Terutama kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur.

Sandi mengaku laporan tentang tindakan kekerasan di dalam game Free Fire diterima dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Bocil Auto Mewek, Game Free Fire Bakal Diblokir, Apa Sebab? Simak Alasannya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – game online dituding menjadi salah satu pemicu terjadinya aksi tindak kekerasan yang dilakukan anak di bawah umur.

adapun free fire identik dengan permainan bocah cilik (bocil).

di mana banyak pemainnya dari kalangan usia anak di bawah umur.

sedangkan game pesaingnya, lebih cenderung diakses oleh remaja dan orang dewasa.

terkait hal itu, saat ini sejumlah pihak terkait, seperti kementerian komunikasi dan informasi () dan kementerian pariwisata dan industri kreatif (kemenparekraf) tengah mengkaji segala potensi adanya pelanggaran aturan.

jika terbukti ada pelanggaran, maka game online free fire bisa diblokir.

menparekraf sandiaga uno mengaku menerima banyak laporan dari masyarakat terkait beberapa game daring seperti free fire menampilkan adegan kekerasan.

meski pemerintah mendukung industri digital termasuk game online, sandi mengaku prihatin terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya.

terutama kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur.

sandi mengaku laporan tentang tindakan kekerasan di dalam game free fire diterima dari komisi perlindungan anak indonesia (kpai) dan lembaga perlindungan anak indonesia (lpai).

atasi persoalan ini, kata sandi, pihaknya tengah merencanakan langkah-langkah, termasuk berkoordinasi dengan kpai, lpai, dan berkonsultasi dengan kemenkominfo.

sebelumnya, menkominfo budi arie setiadi menyatakan pihaknya masih akan mempertimbangkan adanya pemblokiran game free fire.

mereka akan menyelidiki lebih lanjut potensi pelanggaran berdasarkan peraturan menteri kominfo nomor 2 tahun 2024.

namun, budi arie tidak akan ragu untuk memutuskan akses jika terbukti melanggar aturan.

sementara itu, kpai menekankan pentingnya rating game agar anak-anak tidak mengakses game online yang tidak sesuai dengan usia mereka.

mereka khawatir banyak anak yang mengakses game dengan rating 18+.

kawiyan dari kpai menyatakan, para orang tua seharusnya membimbing anak-anak mereka dalam memilih game yang sesuai dengan usia mereka.

terkait game free fire, pada deskripsi di toko aplikasi seperti apple store dan google play store, free fire disebutkan cocok untuk usia 12 tahun ke atas dan masuk dalam kategori game aksi.

sehingga free fire memiliki tingkat kekerasan sedang untuk kategori game online.

hanya saja kpai menegaskan bahwa orang tua seharusnya terlibat dalam memantau dan mengawasi aktivitas game anak-anak mereka.

kementerian kominfo sebelumnya menyatakan akan memanggil semua penerbit game online dan melakukan peninjauan ulang terkait isu konten kekerasan yang menjadi konsumsi anak-anak.

dicontohkan, jika peninjauan boleh untuk usia tertentu, tapi kemudian penerbit mengklasifikasinya di bawahnya lagi berarti ada pelanggaran.

“nah itu akan kena tindakan administratif. itu kita akan lihat,” cetus direktur jenderal informasi dan komunikasi publik kementerian kominfo usman kansong.

soal rencana pemanggilan seluruh pengembang game online, memang ada rencana seperti itu. tapi hingga kini pihaknya belum memastikan kapan pelaksanaannya.

Tag
Share