Shin Tae Yong Beberkan Kendala Timnas Indonesia di Paris, Mulai Suhu Dingin hingga Masalah Makanan
Rafael Struick berlatih mengenakan jaket di Paris-pssi-
Arsitek asal Korea Selatan ini memang mewanti-wanti kondisi pemain. Sebab ketika datang ke Paris mereka masih dalam kondisi lelah.
Mereka baru saja menguras tenaga untuk berjuang di Piala Asia U-23. Mereka memainkan enam pertandingan di Qatar.
Selama enam pertandingan itu, pemain Timnas Indonesia U-23 juga harus selesaikan pertandingan sampai perpanjangan waktu. Bahkan dua kali.
Pemain Timnas Indonesia mengenakan jaket saat berlatih untuk melawan hawa dingin di paris-pssi-
Pemain harus jalani pertandingan sampai babak perpanjangan waktu saat melawan Irak di perebutan peringkat ketiga dan melawan Korea Selatan di 8 besar.
Shin Tae Yong menjelaskan, karena situasi ini pihaknya tidak langsung memberikan materi berat kepada pemain dalam latihan.
"Karena capek, jadi hanya latihan pemulihan dan ada taktik sebentar. Memang kemarin kita perjalanan agak jauh dan lama," ucap Shin Tae Yong.
Dalam sesi latihan itu, para pemain terlihat masih menjalani adaptasi terhadap lingkungan baru dan cuaca. Maklum, perbedaan suhu di Qatar dengan Prancis cukup ekstrem.
Shin Tae Yong menjelaskan bahwa para pemain juga ada masalah di makanan dan istirahat.
"Jadi memang ada kesulitan masalah makanan dan masalah tidur juga, karena kita juga buru-buru booking hotel dan lain-lain karena keputusannya setelah selesai pertandingan kemarin di Doha. Jadi ada masalah sedikit saja seperti itu," ujarnya.
Untuk hal teknis, Shin Tae Yong mengeluhkan kondisi rumput lapangan tempat Timnas Indonesia berlatih. Katanya, rumput lapangan tidak sebagus di Qatar.
"Memang di bawah standar, ya. Artinya tidak seperti di Doha, tetapi katanya di sini yang rumputnya paling baik," jelasnya.
"Jadi mau tidak mau kita harus adaptasi dengan situasi dan kondisi di sini," tegasnya.