7 Jam di Pesawat, Pemain Butuh Adaptasi Suhu Dingin Paris
Pemain Timnas Indonesia tetao semangat berlatih di tengah suhu dingin Paris -pssi-
BACAKORAN.CO - Perjalanan panjang harus ditempuh pemain Timnas Indonesia U-23 untuk amankan tiket Olimpiade 2024 Paris. Untuk sampai ke Paris, mereka butuh menaklukkan perjalanan 7 jam di atas pesawat.
Timnas Indonesia harus jalani perjalanan 7 jam dari Qatar ke Paris untuk jalani laga play off Olimpiade 2024 Paris. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis nanti (9/5) di INF Clairefontaine, Prancis.
Jika memenangkan laga ini, Indonesia berhak tampil di Olimpiade 2024 Paris. Namun jika kalah, harus angkat kaki dari Paris.
Indonesia harus jalani jalur ini untuk ke Olimpiade karena sebelumnya gagal memaksimalkan peluang ke Olimpiade saat masih di Qatar.
Dua kali kesempatan terbuang sia-sia. Pertama, saat Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23.
BACA JUGA: Shin Tae Yong Beberkan Kendala Timnas Indonesia di Paris, Mulai Suhu Dingin hingga Masalah Makanan
Kekalahan 0-2 atas Uzbekistan membuat Timnas Indonesia harus menunda memetik tiket langsung ke Olimpiade. Kesempatan kedua didapat saat melawan Irak di perebutan tempat ketiga.
Dalam laga ini, Timnas Indonesia kalah 1-2 atas Irak. Kekalahan ini membuat jalur langsung main di Olimpiade tertutup.
Ini karena Piala Asia U-23 hanya siapkan tiga tiket langsung ke Olimpiade 2024 Paris. Tiket itu untuk peringkat pertama Jepang, runner up Uzbekistan, dan peringkat ketiga yang diduduki Irak.
Pemain Timnas Indonesia butuh adaptasi cuaca dingin di Paris -pssi-
Satu tiket sisa dari ke Olimpiade Paris harus diupayakan melalui jalur play off. Nah, play off ini harus melawan peringkat keempat Piala Afrika U-23 yang ditempati Guinea.
Pemain gelandang Timnas Indonesia Ikhsan Nul Zikrak mengatakan, saat ini para pemain kelelahan. Mereka lelah usai menempuh perjalanan jauh selama 7 jam dari Qatar ke Paris.
Wajah lelah itu masih menghiasi wajah pemain saat latihan perdana di Paris yang berlangsung di Stade Leo Lagrange, Besancon, Prancis, Senin (6/5) siang waktu setempat.