Info Penting! Jamaah Haji Lansia Wajib Lakukan Ini Agar Terhindar Heat Stroke Selama di Tanah Suci
Jamaah haji saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci-kemenag-
Kata Leksmana, gangguan kesehatan yang disebabkan heat stroke beraneka ragam. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus dan rusaknya permukaan kulit.
Agar situasi ini tidak mendera jamaah haji Indonesia, Leks memberikan tips kepada jamaah haji Indonesia. Apa saja itu?
Untuk menangkal heat stroke, jamaah haji diharapkan mengkonsumsi banyak minum air putih. Konsumsi ini tanpa harus menunggu haus.
"Upayakan meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari. Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau teh, apalagi yang mengandung gula,” ucap pria yang karib disapa dr. Leks.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Pengiriman Kargo Jamaah Haji Gak Usah Nunggu 2 Bulan, Terobosan Ini Bikin Lebih Cepat
Langkah kedua yang bisa diambil, lanjut Leks, adalah menyemprot wajah dengan air bersih untuk mengurang panas di kulit.
Tentu saja untuk melindungi papan sinar matahari langsung, jamaah haji bisa menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan.
"Misalnya, payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen) dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas," ucapnya.
“Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup,” lanjutnya.
Jamaah haji diminta jaga kondisi karena suhu Tanah Suci sedang panas-panasnya-kemenag-
Kata dr Leks, bagi jamaah haji lansia, ada baiknya untuk mengkonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang biasa menanganinya.
BACA JUGA:Plong! Penerbitan Visa Haji Nyaris Tuntas, Jumlahnya Segini, Catat Tanggal Keberangkatannya
Dengan begitu dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan jika terjadi sesuatu selama pelaksanaan ibadah haji.
"Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan,” ujarnya.
"Jamaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan. Sebab dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam list obat yang disiapkan tim kesehatan,” terangnya.