bacakoran.co

Anak Rebutan Bendera Kenduri Aqiqah, Orang Tua Tersulut Emosi, Ini Akibatnya

LAPOR POLISI : Seorang ibu melapor ke polisi setelah putranya dianiaya orang tua teman putranya. (foto : berry/sumeks.id)--

BACAKORAN.CO -- Apa yang terjadi Desa Lubuk Batang Lama Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan ini tidak patutut di contoh.

Namun kejadian ini dapat menjadi pelajaran, baik bagi orang tua, anak, maupun warga yang menggelar kenduri aqiqah dengan budaya menyiapkan bedera kecil yang di beri uang, permen atau telur.

Sebab bendera yang biasanya di berikan kepada tamu dengan cara di bagikan satu persatu bahkan  perebutkan di kerumunan tamu undangan kenduri itu sering kali menimbulkan masalah.

Inilah yang terjadi di Desa Lubuk Batang Lama Kabupaten OKU. Seorang ibu rumah tangga  Rezka (30), terpaksa  melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres OKU.

BACA JUGA:Kesal Karena Dianiaya, Kakek di NTT Membunuh Seorang Pemuda, Berikut Kronologinya...

BACA JUGA:Lebaran di Bui, Penganiaya Anak Selebgram Malang ini Terancam 5 Tahun, Netizen : Minimal Seumur Hidup!

Dia  tidak terima anaknya berinisial GL (12) diduga telah dianiaya dua orang berinisial Ew dan An yang merupakan orang tua teman bermain GL.

Laporan polisi tersebut dituangkan dalam STTLP/67/V/2024/SPKT/Polres OKU. Laporan pelapor diterima Ka SPKT Aiptu Syukur Salim.

Kepada polisi Reka menjelaskan, dugaan penganiayaan yang dialami putranya terjadi dalam acara kenduri aqiqah di desanya pada Minggu 12 Mei 2024 sekira pukul 11.30 WIB.

Ketika itu menurut  Rezka, putranya GL hadir dalam tersebut. Salah satu yang di nanti GL dan sejumlah anak-anak lainnya yaitu momen pembagian bendera aqiqah yang ada uangnya.

BACA JUGA:Ceramah Ustadz Adi Hidayat, Lunas Hutang Dengan Istighfar, Yuk Amalin Ini Agar Terlepas Dari Kesulitan...

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat, Golongan Orang yang di Cabut Nyawanya Dengan Lembut

Nah ketika mendapat bendera aqiqah itu, GL  emosi dengan ulah salah satu temannya yang merupakan putra EW. Lalu GL bertanya kepada temanya "Mengapa Kamu Seperti Itu" sambil mendorong tubuh temannya itu.

Ternyata tindakan GL ini membuat temanya menangis lalu pulang.  Diduga teman GL yang menangis melaporkan perbuatan GL kepada EW orang tuanya.

Tak lama kemudian EW   mendatangi GL dan bertanya, Mengapa Kamu Membuat Anakku Menangis.  Pertanyaan itu dijawab GL kalau anak terlapor yang membuat ulah lebih dulu.

Jawaban GL Ini membuat EW emosi, dia menampar wajah GL sebanyak 1 kali dibagian wajah sebelah kiri.

BACA JUGA:Klaim Lisensi Cowok Mahal! Pakai 9 Parfum Isi Ulang Paling Best Seller, Aroma bikin Vibes Jadi High Class...

BACA JUGA:Meriahkan HUT Sumsel ke-78 Tahun, Pj Gubernur Agus Fatoni bersama Ribuan Peserta Ikuti Jalan Santai

Kemudian kemudian adik EW berinsial AN ikut menampar GL sebanyak tiga kali dibagian wajah sebelah kiri. GL-pun menangis dan melaporkan kejadian ini kepada ibunya, Reszka.

Tidak terima anaknya dianiaya kedua terlapor,  Rezka melaporkan kejadian itu ke SPK Mapolres OKU.  Untuk melengkapi laporan polisi, Rezka berencana melakukan visum luka leban di wajah anaknya akibat perbuatan kedua pelaku.

Rezka berharap polisi segera mengusut kasus tersebut. Menurutnya persoalan itu sebenarnya tidak harus ke polisi dan bisa di selesaikan baik-baik.

Namun karena anaknya telah di aniaya, menurutnya hal ini harus di usut sesuai hukum yang berlaku.

Anak Rebutan Bendera Kenduri Aqiqah, Orang Tua Tersulut Emosi, Ini Akibatnya

Berry Sunisu

Doni Bae


bacakoran.co -- apa yang terjadi kabupaten ogan komering ulu (oku) sumatera selatan ini tidak patutut di contoh.

namun kejadian ini dapat menjadi pelajaran, baik bagi orang tua, anak, maupun warga yang menggelar dengan budaya menyiapkan yang di beri uang, permen atau telur.

sebab bendera yang biasanya di berikan kepada tamu dengan cara di bagikan satu persatu bahkan  perebutkan di kerumunan tamu undangan kenduri itu sering kali menimbulkan masalah.

inilah yang terjadi di desa lubuk batang lama kabupaten oku. seorang ibu rumah tangga  rezka (30), terpaksa  melapor ke sentra pelayanan kepolisian (spk) polres oku.



dia  tidak terima anaknya berinisial gl (12) diduga telah dua orang berinisial ew dan an yang merupakan orang tua teman bermain gl.

laporan polisi tersebut dituangkan dalam sttlp/67/v/2024/spkt/polres oku. laporan pelapor diterima ka spkt aiptu syukur salim.

kepada polisi reka menjelaskan, dugaan penganiayaan yang dialami putranya terjadi dalam acara kenduri aqiqah di desanya pada minggu 12 mei 2024 sekira pukul 11.30 wib.

ketika itu menurut  rezka, putranya gl hadir dalam tersebut. salah satu yang di nanti gl dan sejumlah anak-anak lainnya yaitu momen pembagian bendera aqiqah yang ada uangnya.



nah ketika mendapat bendera aqiqah itu, gl  emosi dengan ulah salah satu temannya yang merupakan putra ew. lalu gl bertanya kepada temanya "mengapa kamu seperti itu" sambil mendorong tubuh temannya itu.

ternyata tindakan gl ini membuat temanya menangis lalu pulang.  diduga teman gl yang menangis melaporkan perbuatan gl kepada ew orang tuanya.

tak lama kemudian ew   mendatangi gl dan bertanya, mengapa kamu membuat anakku menangis.  pertanyaan itu dijawab gl kalau anak terlapor yang membuat ulah lebih dulu.

jawaban gl ini membuat ew emosi, dia menampar wajah gl sebanyak 1 kali dibagian wajah sebelah kiri.



kemudian kemudian adik ew berinsial an ikut menampar gl sebanyak tiga kali dibagian wajah sebelah kiri. gl-pun menangis dan melaporkan kejadian ini kepada ibunya, reszka.

tidak terima anaknya dianiaya kedua terlapor,  rezka melaporkan kejadian itu ke spk mapolres oku.  untuk melengkapi laporan polisi, rezka berencana melakukan visum luka leban di wajah anaknya akibat perbuatan kedua pelaku.

rezka berharap polisi segera mengusut kasus tersebut. menurutnya persoalan itu sebenarnya tidak harus ke polisi dan bisa di selesaikan baik-baik.

namun karena anaknya telah di aniaya, menurutnya hal ini harus di usut sesuai hukum yang berlaku.

Tag
Share