bacakoran.co

Converse Terimbas Penghematan oleh Nike, Bakal Lakukan Ini..

Converse terpaksa melakukan PHK karyawan imbas penghematan yang dilakukan Nike sebagai induk perusahaan.--ist

BACAKORAN.CO – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantam industri manufaktur.

Termasuk industri alas kaki.

PHK massal yang terjadi saat ini dipicu terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.

Sejak awal tahun 2024, sejumlah perusahaan manufaktur melakukan PHK karyawan sebagai bagian dari efisiensi.

BACA JUGA:Tsunami PHK, 20 Perusahaan Teknologi Rumahkan 74 Ribu Karyawan di 2024, Cek Daftar Lengkapnya!

BACA JUGA:Ketar-Ketir, Proyek Mobil Listrik Gagal Total, Apple PHK 600 Karyawan, Kerugian Fantastik!

Teranyar, Converse melakukan PHK sebagai bagian dari rencana induk perusahaan Nike Inc untuk mengurangi biaya dengan melakukan perampingan karyawan di berbagai divisi.

Nike sedang menjalankan rencana penghematan biaya senilai US$2 miliar yang mencakup pengurangan 2 persen dari tenaga kerjanya.

Berdasarkan memo internal, PHK telah dilakukan di kantor pusat mereka di Oregon dalam dua tahap.

Proses ini diperkirakan selesai pada akhir tahun fiskal.

BACA JUGA:Usul dan Sanggah Penerima Manfaat PHK dan BPNT Bisa Dilakukan dalam Aplikasi Cek Bansos, Berikut Caranya!

BACA JUGA:Tutup Pabrik di Malaysia, Perusahaan Ban Asal AS Ini PHK Ratusan Karyawan

Adapun Converse, yang berbasis di Boston, menjalankan fungsi pengembangan produk, rantai pasokan, dan pemasaran sendiri khusus untuk bisnisnya.

Namun, merek Converse tetap menggunakan teknologi dari Nike dalam produknya.

Converse Terimbas Penghematan oleh Nike, Bakal Lakukan Ini..

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – gelombang pemutusan hubungan kerja (phk) menghantam industri manufaktur.

termasuk industri alas kaki.

phk massal yang terjadi saat ini dipicu terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.

sejak awal tahun 2024, sejumlah perusahaan manufaktur melakukan phk karyawan sebagai bagian dari efisiensi.

teranyar, converse melakukan phk sebagai bagian dari rencana induk perusahaan nike inc untuk mengurangi biaya dengan melakukan perampingan karyawan di berbagai divisi.

nike sedang menjalankan rencana penghematan biaya senilai us$2 miliar yang mencakup pengurangan 2 persen dari tenaga kerjanya.

berdasarkan memo internal, phk telah dilakukan di kantor pusat mereka di oregon dalam dua tahap.

proses ini diperkirakan selesai pada akhir tahun fiskal.

adapun converse, yang berbasis di boston, menjalankan fungsi pengembangan produk, rantai pasokan, dan pemasaran sendiri khusus untuk bisnisnya.

namun, merek converse tetap menggunakan teknologi dari nike dalam produknya.

“converse sedang melakukan penataan ulang pada beberapa tim kami untuk lebih mendukung pertumbuhan di masa depan," terang juru bicara unit tersebut dalam sebuah pernyataan resminya.

dikatakan, pihaknya mengonfirmasikan total perubahan pada tenaga kerja converse termasuk dalam rencana pengurangan 2 persen keseluruhan nike.

“namun kami beroperasi pada jangka waktu yang berbeda," tukasnya.

untuk informasi, nike memiliki hampir 84.000 karyawan di seluruh dunia per mei lalu.

converse, yang terkenal dengan sepatu kets chuck taylor dan one star, mewakili sekitar 5 persen dari total penjualan nike.

seperti diberitakan, perusahaan asal amerika serikat, nike mengumumkan rencana phk massal lebih dari 1.500 orang atau 2 persen dari total karyawan mereka.

langkah phk ini merupakan bagian dari restrukturisasi yang dilakukan oleh salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan peralatan olahraga terbesar di dunia tersebut.

perusahaan ingin mengalokasikan modalnya untuk berinvestasi dalam bisnis yang sedang berkembang.

"ini adalah cara kami untuk membangkitkan kembali pertumbuhan kami," ujar ceo nike, john donahoe belum lama ini.

nike menyatakan bahwa phk massal akan dilakukan dalam dua tahap.

namun, masih belum jelas departemen mana yang akan terkena dampak phk.

pastinya, karyawan ritel di toko atau pekerja gudang perusahaan tidak akan terpengaruh oleh phk ini.

langkah phk ini diambil karena nike menghadapi penurunan permintaan atas produk-produknya seperti pakaian dan sepatu, yang merupakan produk andalannya.

hal ini disebabkan oleh ketidakpastian konsumen dalam berbelanja.

Tag
Share