Petani Subang Nekat Bayar Rp598 Juta Agar Anaknya Masuk Polwan, Akhirnya Ditipu di jadikan Babysitter

Heboh oknum polisi tipu petani hingga setor Rp598 juta demi sang anak masuk polwan berakhir jadi babysitter--Instagram @undercover.id

Keluarga Teti bahkan harus menjual aset-aset mereka seperti rumah, sawah, dan kebun hanya untuk membayar uang tipuan tersebut.

Ketika keluarga Teti mencoba mencari tahu keberadaan oknum polisi yang mempekerjakan Teti, mereka mendapati bahwa oknum tersebut sudah tidak tinggal di rumah tersebut dan telah pindah rumah.

BACA JUGA:Innalillahi, Sempat Keluar Masuk ICU, Salim Said di Kabarkan Meninggal Dunia

BACA JUGA:Tanah Longsor Kembali Merenggut Nyawa, Penjaga Pondok Pesantren di Sukabumi Tewas Tertimbun

Kasus ini menjadi viral setelah diunggah di akun Instagram @undercover.id.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)

Keluarga teti merasa sangat kecewa dan merasa ditipu habis-habisan oleh oknum yang seharusnya memberikan keadilan bagi masyarakat.

Petani Subang Nekat Bayar Rp598 Juta Agar Anaknya Masuk Polwan, Akhirnya Ditipu di jadikan Babysitter

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - heboh ingin jadi polwan di subang rela berikan rp598 juta ke oknum polisi.

teti rohaeti dan keluarganya seorang anak petani asal desa wanakerta, subang, jawa barat. 

mereka menjadi korban dengan kerugian mencapai rp598 juta dan impian untuk menjadi polwan harus terkubur begitu saja karena berakhir dijadikan babysitter.

semuanya bermula ketika keluarga petani ini dikenalkan kepada seorang pria bernama as oleh ketua rt setempat.

ternyata, pria tersebut adalah mantan anggota polri di jakarta. 

as dan ketua rt tersebut berhasil membujuk keluarga petani ini untuk teti ke seleksi penerimaan anggota polri dengan janji-janji manis.

as menjanjikan kepada keluarga bahwa teti akan diterima sebagai polwan dengan syarat memberikan uang sebesar rp598 juta. 

keluarga pun tersebut secara bertahap.

"pertama sebesar rp200 juta, ditransfer ke rekening atas nama asep sudirman. lalu, rp300 juta diberikan secara tunai kepada aiptu hp anggota polres jakarta barat dan sisanya rp98 juta diserahkan kepada bripka yf anggota polres jakarta selatan," jelas calim sumarlin orang tua teti korban penipuan dikutip inews.

namun, setelah uang sebanyak rp598 juta diserahkan beserta ijazah teti, bukannya teti mengikuti pelatihan sebagai calon polisi, teti malah dipekerjakan sebagai baby sitter di rumah anggota polri di jakarta. 

keluarga teti bahkan harus menjual aset-aset mereka seperti rumah, sawah, dan kebun hanya untuk membayar uang tipuan tersebut.

ketika keluarga teti mencoba mencari tahu keberadaan oknum polisi yang mempekerjakan teti, mereka mendapati bahwa oknum tersebut sudah tidak tinggal di rumah tersebut dan telah pindah rumah.

kasus ini menjadi viral setelah diunggah di akun instagram @undercover.id.

 
 
 
 
 
lihat postingan ini di instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

keluarga teti merasa sangat kecewa dan merasa ditipu habis-habisan oleh oknum yang seharusnya memberikan keadilan bagi masyarakat.

Tag
Share