Waduh, Penipu Incar Aplikasi M-Banking, Simak Modus Penjahat Siber Kuras Rekening

Penjahat siber incar pengguna mobile banking dan sebagian besar serangan malware bermotif finansial.--freepik

BACAKORANCO - Hadirnya aplikasi mobile banking memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.

Aplikasi ini diinstal di ponsel cerdas alias smartphone.

Hampir semua nasabah perbankan kini telah memanfaatkan layanan mobile banking.

Namun, kemudahan yang ditawarkan aplikasi mobile banking ini juga dibarengi dengan risiko rawannya aksi penipuan.

BACA JUGA:Tak Perlu Ke Indomaret dan Alfamart! 7 Langkah Isi Saldo Gopay Lewat Mobile Banking BCA, Aman dan Praktis

BACA JUGA:Mudah Banget, Ini Cara Ganti PIN Mobile Banking BRI dan BCA, Yuk Intip!

Memanfaatkan ketidaktahuan pengggunanya.

Kini, aplikasi mobile banking menjadi incaran penipu.

Bahkan, jumlah kasus penipuan mobile banking ini cukup banyak.

Serangan trojan mobile banking tercatat mencapai 32 persen pada pengguna Android sepanjang tahun lalu.

BACA JUGA:Cara Mudah Top Up TapCash BNI melalui ATM dan Mobile Banking, Praktis dan Aman!

BACA JUGA:Beri Layanan Terbaik via Mobile Banking

Dilaporkan Kaspersky, serangan terbanyak yakni  Bian.H dengan total 22 persen.

Tiga negara tujuan utama serangan ini adalah Afghanistan, Tajikistan, Turkmenistan.

"Uang selalu menjadi daya tarik bagi para penjahat siber dan sebagian besar serangan malware bermotif finansial," ungkap pakar keamanan siber dari Kaspersky, Igor Golovin.

Ia pun menilai lonjakan malware seluler makin mengkhawatirkan.

BACA JUGA:Akurat! Fitur Keamanan Auto Blocker di Samsung UI One 6.0, Langsung Deteksi Malware

BACA JUGA:Hitungan Detik! Begini Cara Transfer Uang Pakai QRIS dengan Fitur M-Banking, Cukup 7 Langkah Bestie

"Munculnya jenis malware yang semakin canggih, membuat para penyerang mengembangkan taktik mereka untuk menargetkan perangkat seluler dengan lebih agresif," jelasnya.

Modus phishing banyak digunakan untuk menguras uang korban. Phishing pada pengguna individu tercatat paling tinggi, mencapai 30,68 persen, dan 27,32 persen dari total serangan pada pengguna korporat.

Phishing yang mengatasnamakan toko elektronik mencapai 41,65 persen.

Sementara yang terkait aset kripto mencapai 16 persen dan penipuan toko online mencapai 41,65 persen.

BACA JUGA:Yuk Simak, Cara Top Up DANA via M-Banking dan ATM BCA, Tanpa Ribet dan Cepat Semudah itu Lho

BACA JUGA:M-Banking BCA Mengalami Error, Nasabah Gelar Keluhan di Medsos

Situs yang sering menjadi target penipuan adalah Amazon (34 persen), Apple (18,66 persen), dan Netflix (14,71 persen). 

Serangan pada PayPal tercatat mencapai 54,73 persen.

Agar tidak menjadi korban, Kaspersky mengingatkan agar hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi seperti Play Store dan App Store.

Cek juga izin aplikasi dan jangan asal memberikannya serta perbarui sistem operasi secepatnya saat sudah tersedia.

Waduh, Penipu Incar Aplikasi M-Banking, Simak Modus Penjahat Siber Kuras Rekening

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoranco - hadirnya aplikasi memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.

aplikasi ini diinstal di alias smartphone.

hampir semua nasabah perbankan kini telah memanfaatkan layanan mobile banking.

namun, kemudahan yang ditawarkan aplikasi mobile banking ini juga dibarengi dengan risiko rawannya aksi penipuan.

memanfaatkan ketidaktahuan pengggunanya.

kini, aplikasi mobile banking menjadi incaran penipu.

bahkan, jumlah kasus penipuan mobile banking ini cukup banyak.

serangan trojan mobile banking tercatat mencapai 32 persen pada pengguna android sepanjang tahun lalu.

dilaporkan kaspersky, serangan terbanyak yakni  bian.h dengan total 22 persen.

tiga negara tujuan utama serangan ini adalah afghanistan, tajikistan, turkmenistan.

"uang selalu menjadi daya tarik bagi para penjahat siber dan sebagian besar serangan malware bermotif finansial," ungkap pakar keamanan siber dari kaspersky, igor golovin.

ia pun menilai lonjakan malware seluler makin mengkhawatirkan.

"munculnya jenis malware yang semakin canggih, membuat para penyerang mengembangkan taktik mereka untuk menargetkan perangkat seluler dengan lebih agresif," jelasnya.

modus phishing banyak digunakan untuk menguras uang korban. phishing pada pengguna individu tercatat paling tinggi, mencapai 30,68 persen, dan 27,32 persen dari total serangan pada pengguna korporat.

phishing yang mengatasnamakan toko elektronik mencapai 41,65 persen.

sementara yang terkait aset kripto mencapai 16 persen dan penipuan toko online mencapai 41,65 persen.

situs yang sering menjadi target penipuan adalah amazon (34 persen), apple (18,66 persen), dan netflix (14,71 persen). 

serangan pada paypal tercatat mencapai 54,73 persen.

agar tidak menjadi korban, kaspersky mengingatkan agar hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi seperti play store dan app store.

cek juga izin aplikasi dan jangan asal memberikannya serta perbarui sistem operasi secepatnya saat sudah tersedia.

Tag
Share