Fakta Unik Jamaah Haji Gelombang Pertama, Dominasi Perempuan dan Mayoritas Tamatan SD

Jamaah haji Indonesia saat berada di Makkah-kemenag-

BACAKORAN.CO - Ada fakta unik yang tercatat dalam pemberangkatan jamaah haji Indonesia gelombang pertama. Jamaah yang berangkat menuju Madinah itu didominasi perempuan.  

Kementrian Agama (Kemenag) membertangkatkan jamaah haji Indonesia gelombang pertama pada 12 Mei hingga 24 Mei 2024. Selama pemberangkatan itu, total ada 88.987 jamaah yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. 

Total jamaah itu merupakan jamaah haji kategori reguler. Mereka bertolak dari Tanah Air tergabung dalam 229 kelompok terbang alias kloter. 

Mereka berangkat ke Madinah dengan penerbangan dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG-01) sebagai pembuka kedatangan di Madinah.

BACA JUGA:Witan Cukup Nunggu 5 Tahun Antre Berangkat Haji, 3 Syarat Ini Mudahkan Pemain Timnas Itu ke Tanah Suci

Kemudian sebagai penutup penerbangan yang datang ke Madinah di gelombang pertama  adalah kloter 42 dari Embarkasi Solo (SOC-42).

Dari jumlah penerbangan itu, sebanyak 14 jamaah haji yang wafat.


Jamaah haji saat berada di Madinah-kemenag-

Menurut data dari Kemenag, para jamaah haji Indonesia yang bertolak ke Madinah pada pemberangkatan gelombang pertama didominasi perempuan sebanyak 49.176 jamaah. Jumah itu merupakan 55,3 persen dari total jamaah haji yang diberangkatkan di gelombang pertama.

Kemudian untuk jenis kelamin laki-laki di gelombang pertama ini sebanyak 39.811 jamaah. Jumlah itu merupakan 44,7 persen dari total jamaah yang diberangkatkan selama gelombang pertama. 

Data Kemenag juga menyebut bahwa para jamaah haji yang bertolak ke Madinah mayoritas berstatus debutan. Artinya, ini adalah perjalanan kali pertama mereka ke Tanah Suci dalam rangka menjalankan ibadah haji.

BACA JUGA:Garuda Minta Maaf, Ini Janjinya Kepada Jamaah Haji Indonesia, Jangan Manis di Mulut ya Pak!

Jumlahnya sebanyak 87.673 jamaah atau sekitar 98,52 persen. Kemudian yang jamaah haji yang sudah pernah menjalankan haji pada pemberangkatan gelombang pertama ini sebanyak 1.314 orang atau 1,48 persen.

Uniknya, mayoritas jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci pada gelombang pertama ini didominasi jamaah yang tamata sekolah dasar alias SD. 

Fakta Unik Jamaah Haji Gelombang Pertama, Dominasi Perempuan dan Mayoritas Tamatan SD

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - ada fakta unik yang tercatat dalam pemberangkatan jamaah haji indonesia gelombang pertama. jamaah yang berangkat menuju madinah itu didominasi perempuan.  

kementrian agama (kemenag) membertangkatkan jamaah haji indonesia gelombang pertama pada 12 mei hingga 24 mei 2024. selama pemberangkatan itu, total ada 88.987 jamaah yang mendarat di bandara amir muhammad bin abdul aziz (amaa) madinah. 

total jamaah itu merupakan jamaah haji kategori reguler. mereka bertolak dari tanah air tergabung dalam 229 kelompok terbang alias kloter. 

mereka berangkat ke madinah dengan penerbangan dari embarkasi jakarta – pondok gede (jkg-01) sebagai pembuka kedatangan di madinah.

kemudian sebagai penutup penerbangan yang datang ke madinah di gelombang pertama  adalah kloter 42 dari embarkasi solo (soc-42).

dari jumlah penerbangan itu, sebanyak 14 jamaah haji yang wafat.


jamaah haji saat berada di madinah-kemenag-

menurut data dari kemenag, para jamaah haji indonesia yang bertolak ke madinah pada pemberangkatan gelombang pertama didominasi perempuan sebanyak 49.176 jamaah. jumah itu merupakan 55,3 persen dari total jamaah haji yang diberangkatkan di gelombang pertama.

kemudian untuk jenis kelamin laki-laki di gelombang pertama ini sebanyak 39.811 jamaah. jumlah itu merupakan 44,7 persen dari total jamaah yang diberangkatkan selama gelombang pertama. 

data kemenag juga menyebut bahwa para jamaah haji yang bertolak ke madinah mayoritas berstatus debutan. artinya, ini adalah perjalanan kali pertama mereka ke tanah suci dalam rangka menjalankan ibadah haji.

jumlahnya sebanyak 87.673 jamaah atau sekitar 98,52 persen. kemudian yang jamaah haji yang sudah pernah menjalankan haji pada pemberangkatan gelombang pertama ini sebanyak 1.314 orang atau 1,48 persen.

uniknya, mayoritas jamaah haji yang berangkat ke tanah suci pada gelombang pertama ini didominasi jamaah yang tamata sekolah dasar alias sd. 


perugas haji sedang mengecek kondisi jamaah haji yang berada dalam masa perawatan -kemenag-

"mayoritas jamaah haji indonesia yang berangkat pada gelombang i berpendidikan sd (26.025), disusul sma (22.541), s1 (21.593), dan smp (10.126). sisanya, berpendidikan diploma, s2, s3, dan lainnya," tulis kemenag di laman resminya.

kemudian dari sisi riwayat kesehatan, data kemenag menyebut bahwa sebanyak 68.781 jamaah masuk kategori jamaah dengan risiko tinggi (77%). jamaah terbanyak adalah pada rentang usia 60 – 70 tahun (23.856) dan 50 – 60 tahun (21.641).

kemudian, sebanyak 59 jamaah disabilitas. detailnya adalah 24 laki-laki dan 35 perempuan. 

jamaah disabilitas ini terbanyak berangkat dari dari embarkasi solo (10 orang). adapun dari 59 disabilitas ini, ada 51 jamaah yang masuk kategori risti.

selanjutnya jika dilihat dari sisi usia, ada 19.375 jamaah yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas. komposisinya, 49,5 persen laki-laki dan 50,5 persen perempuan. 

bagusnya, mayoritas dari mereka belum pernah berhaji (98,75%).

"kebanyakan jamaah haji lansia (50%), berada pada rentang usia 65 – 70 tahun. tercatat ada empat jemaah dengan usia di atas 100 tahun. salah satunya adalah mbah harjo mislan yang berstatus jemaah haji tertua tahun ini dengan usia 109 tahun," terang juru bicara kemenag anna hasbie. 


jamaah haji saat menjalankan ibadah di tanah suci makkah-kemenag-

kemudian jika dilihat dari segi profesi, secara berurutan, kebanyakan jemaah lansia adalah petani, ibu rumah tangga, pensiunan pns, pegawai swasta, dan pedagang.

para jamaah haji lansia ini, jika dilihat dari sisi pendidikan, mayoritas lansia lulusan sd (10.538), sma (3.380), smp (2.215), baru s1 (1.756). ada 246 jamaah berpendidikan s2 dan 18 orang berpendidikan s3.

"embarkasi dengan jamaah lansia terbanyak adalah solo/soc (4.095), surabaya/sub (3.334), jakarta-pondok gede/jkg (2.130), jakarta-bekasi/jks (2.122), dan makassar/upg (1.246)," terang anna.

kata anna, penyelenggaraan haji indonesia bisa kita sebut sebagai proses mobilisasi masyarakat sipil terbesar di dunia. kompleksitas tantangannya sangat tinggi dan itu tercermin dari keberagamaan profil jemaah haji indonesia.

"baik itu dari sisi pendidikan, profesi, kesehatan, termasuk pengalaman bepergian,” ucap anna hasbie.

"tugas para petugas penyelenggara ibadah haji (ppih) tentu tidak ringan. tapi mereka memang dilatih dan disiapkan untuk bisa melayani dengan baik seluruh jemaah haji indonesia dengan keragaman profilnya,” lanjutnya.

menurut ann, profil jemaah ini mencerminkan tantangan dan kompleksitas kerja para petugas dalam upaya memberikan layanan terbaik kepada jamaah haji.

 

berikut daftar 14 jamaah haji indonesia yang wafat dari gelombang pertama di madinah:

1. upan supian anas (jks-02), wafat 13 mei 2024, di madinah

2. didi rowandi, (jks-03), wafat 14 mei 2024, di madinah

3. yusman irawan (plm-02), wafat 14 mei 2024, di madinah

4. basirun mangsuri wirya besari (soc-14), wafat 16 mei 2024, di madinah

5. sarip hari kharun (jks-16), wafat 20 mei 2024, di madinah

6. toton fatoni (jkg-09), wafat 19 mei 2024, di madinah

7. imam turmudi abuyamin (sub-15), wafat 19 mei 2024, di madinah

8. san muntani mad mirsad (soc-8), wafat 21 mei 2024, di madinah

9. muslim ismael (pdg-01), wafat 22 mei 2024,di makkah

10. retnoyarni syafei adam (pdg-09), wafat 23 mei 2024, di madinah

11. enny rodiyah solichin (jkg-02), wafat 23 mei 2024, di makkah

12. sunarti djoyo kemis (bth-07), wafat 23 mei 2024, di madinah

13. abdulloh som sijin (jkg-20), wafat 24 mei 2024, di madinah

14. sutarso tasripin kamsi (sub-03), wafat 24 mei 2024, di makkah

Tag
Share