Info Terupdate, Kondisi Gunung Merapi Setelah Semburkan Lava Pijar Hingga 40 Kali, Status Level Siaga!
Gunung Merapi Semburkan Lava Pijar Hingga 40 Kali-radarbanyumas.disway.id-
BACAKORAN.CO - Info Terupdate, Kondisi Gunung Merapi Setelah Semburkan Lava Pijar Sampai 40 Kali.
Gunung Merapi yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah Semburkan Lava Pijar sejak Kamis 6 Juni 2024 pukul 18.00 WIB.
Data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menerangkan, Semburan Lava Pijar itu hingga 13 kali dengan ketinggian 1.700 meter menuju ke barat daya.
Kemudian pada pukul 00.00 WIB, Gunung Merapi kembali mengalami semburkan lava pijar sebanyak 27 kali dengan jarak luncur 1.800 meter menuju barat daya atau ke Kali Bebeng dengan vulkanik dangkal berdurasi 7-17.6 detik dan tektonik jauh berdurasi 20.6-168.8 detik.
BACA JUGA:Info Terupdate, Gunung Ibu Muntahkan Lava Pijar Setinggi 800 Meter, Sebanyak 2.053 Jiwa Mengungsi
Setelah mengalami semburan lava pijar pada pagi ini, Jumat 7 Juni 2024 Gunung Merapi tampak diselimuti kabut tebal.
Sementara itu, tingkat aktivitas Gunung Merapi kini masuk pada level tiga siaga.
Akibat Erupsi tersebut berpotensi menimbulkan bahaya berupa semburan lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya.
Diperkirakan Wilayah rawan bahaya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 kilometer
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Sementara, data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Dari laporan petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Ahmad Sopari menerangkan, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.