Info Terkini, Gunung Merapi Berstatus Level Siaga, Terjadi Semburan Lava Sebanyak 13 Kali

Gunung Merapi Semburkan Lava 13 Kali dan Berstatus Level Siaga-Disway.id-

BACA JUGA:Info Update Kondisi Gunung Merapi Kembali Erupsi Setinggi 2 KM, Warga di Minta Waspada Bahaya Abu Vulkanik

Susanta menambahkan, masyarakat harus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” Ungkapnya.*

Info Terkini, Gunung Merapi Berstatus Level Siaga, Terjadi Semburan Lava Sebanyak 13 Kali

Chairil

Chairil


bacakoran.co - , gunung merapi masuk atau berstatus siaga, semburan lava terjadi 13 kali pada sabtu 22 juni 2024 pagi.

yang berada di perbatasan jawa tengah dan daerah istimewa yogyakarta tersebut, dinyatakan masuk pada level 3 atau berstatus siaga.

dari informasi yang dihimpun di ketahui terjadi sebanyak 13 kali pada sabtu (22/6/2024) pagi.

dilarang melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari .

data resmi dari balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi () pada sabtu pukul 06.00 wib gunung merapi mengalami semburan lava sebanyak 13 kali dengan jarak luncur 1.500 meter mengarah ke barat daya atau kali bebeng.  

sementara itu, semburan berdurasi 60 sampai 137 detik dengan tektonik jauh 3 milimeter dengan durasi 34,2 detik.  

susanta mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa semburan lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi sungai boyong sejauh maksimal 5 kilometer.

selain itu, semburan lava akan melewati sungai bedog, krasak, dan bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

di sektor tenggara meliputi sungai woro sejauh maksimal 3 kilometer dan sungai gendol 5 kilometer.

“lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” terangnya.

susanta menyebut, data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

“masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (apg) terutama saat terjadi hujan di seputar gunung merapi,” jelasnya.

susanta menambahkan, masyarakat harus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi gunung merapi.

“jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas gunung merapi akan segera ditinjau kembali,” ungkapnya.*

Tag
Share