Memang Wonder Women ibu Ini, Sakit Parah Tetap Wujudkan Impian Anaknya Tampil di DBL
Nyimas Dewi Arimbi memberikan dukungan kepada anaknya Zaki Novan Saputra meski dirinya tengah berjuang melawan sakit gagal ginjal --
BACA JUGA:Kobbie Mainoo adalah Jawaban Krisis Gelandang Timnas Inggris
BACA JUGA:Waduh Barca Tak Mampu Beli Nico Williams, Gaet Jaden yang Bermain di Kasta Kedua Liga Inggris
Perjuangan Nyimas sampai di venue DBL Palembang tidaklah mudah. Apalagi rumahnya di selatan Palembang. Tepatnya di Perumnas Sako. Sementara venue DBL Palembang di Jakabaring Sport Center. Ada di sisi utara Palembang.
Jika ada tumpangan mobil, Nyimas Dewi Arimbi akan membawa kursi roda. Sebaliknya jika hanya mengunakan motor harus di papah.
Nyimas Dewi Arimbi sangat merinding saat menyaksikan pertandingan basket pelajar terbesar di Indonesia itu. Atmosfir pertandingan sungguh sangat meriah dan penuh dengan aksi patriotic bagi para pemian dan penonton di lapangan.
Apalagi tahun ini anaknya berkesempatan tampil di DBL. “Turnamen DBL merupakan kompetisi terbaik dan bergengsi. Saya tahu banget DBL. Apalagi saya juga sering menemani Zaki ikut turnamen basket dan memang tidak semeriah DBL," puji Nyimas.
Zaki merupakan anak kedua dari pasangan Nyimas Dewi Arimbi dan Muhammad. Pasutri itu sama-sama berasal dari Palembang. Zaki punya kakak perempuan. Namanya Aisya Aulia. Mereka berdua terpaut hampir 6 tahun.
Nyimas hamil anak kedua pada tahun 2009. Saat kondisi hamil, Nyimas Dewi Arimbi mengalami hipertensi. Kondisi itu sangat rawan untuk kehamilan dan persalinannya. Cobaan itu dilalaui Nyimas dengan tabah.
Ia terus berdoa agar sang buah hati bisa dilahirkan dengan selamat dan normal. "Zaki akhirnya bisa dilahirkan normal. Tapi saya katanya ketika itu kejang dan seketika koma tiga bulan," kenang Nyimas.
Nyimas tak tahu apa-apa dia hanya mendengar tangis bayi yang baru dilahirkan. Nyimas baru benar-benar bisa bertemu dengan wajah bayi tercintanya ketika Zaki sudah berumur delapan bulan. Selama dia sakit, Zaki kecil dirawat oleh ayah dan neneknya.
"Baru usia dia dua tahun, dia saya rawat sendiri. Saat itu kondisi saya sudah harus cuci darah seminggu dua kali. Sejak saat itu saya tak pernah pisah dengan Zaki. Saya rawat betul dia sampai bisa mewujudkan cita-citanya," kata perempuan berkerudung itu.
Kini, Nyimas dengan kondisi fisiknya yang sedang sakit tengah berharap Zaki bisa bermain dan menunjukkan seluruh kemampuannya di DBL. Ia berharap Zaki bisa seperti sepupunya, Anggun. Membanggakan orang tua dengan membela negara lewat timnas basket. (*)