BACAKORAN. CO - Mantan pelatih Liverpool Juergen Klopp merasa heran mantan anak didiknya Trent Alexander-Arnold (TAA) menempati posisi baru di timnas Inggris pada Piala Eropa 2024.
TAA yang biasa beroperasi sebagai bek kanan saat bermain di Liverpool itu harus menjadi seorang gelandang. Padahal posisi itu bisa diberikan kepada pemain timnas Inggris lainnya seperti Kobbie Maino dan Adam Wharton.
Namun pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate bereksperimen dengan mamasukkan TAA menjadi gelandang pada laga pertama Inggris melawan Serbia dan Denmark di babak penyisihan grup C Piala Eropa 2024.
Kondisi itulah yang membuat Klopp merasa agak aneh dengan posisi TAA yang menjadi kelinci percobaan pelatih Gareth Southgate. "Kenapa kamu menjadi pemain bek kanan terbaik di dunia ini menjadi seorang pemain gelandang, " tanya Juergen Klopp dengan ekspresi muka yang datar.
Menurut pelatih asal Jerman itu pemain berusia 25 tahun itu punya kualitas sebagai pemain bek kanan, eksperimen itu juga dinilai tidak berhasil dan membuat permainan timnas Inggris kacau balau dan hanya meraih satu kemenangan dan dua kali hasil imbang.
BACA JUGA:Sensasi Georgia Belum Berhenti, Setelah Portugal, Kini Siap Hempaskan Spanyol
BACA JUGA:Sebelum ke Olimpiade Paris, Petenis Cantik Nomor 1 Ukraina Tampil Topless di Majalah Vogue
Juergen Klopp merasa frustasi dan merasa tidak menerima alasan Gareth Southgate menjadikan TAA sebagai gelandang. Tak heran jika TAA mendapatkan kritikan tajam dari fans Timnas Inggris begitu juga dengan Gareth Southgate.
Padahal eksperimen itu tidak hanya terjadi pada Piala Eropa 2024. Jauh sebelum itu Gareth telah mencoba TAA di posisi gelandang saat timnas Inggris menghadapi Andorra pada tahun 2021 lalu. Setelah pertandingan komentar pedas dilayangkan oleh fans Liverpool kepada Southgate.
“Pada pertandingan itu Timnas Inggris memang tampil dominan karena tim yang dihadapi adalah tim biasa dan memang bukan tim elit Eropa. TAA bisa menjalankan laga itu sebagai gelandang tapi untuk melawan tim besar tentu itu bukan cara terbaik,” tambah Klopp.
“Memang kondisi itu boleh tetapi alangkah baiknya jika TAA tetap pada posisiny di bek kanan. Saya tidak mengerti apakah posisi bek kanan tidak terlalu penting seperti posisi lainnya. Banyak orang yang mengatakan saya berusaha untuk mengerti apa yang dipikirkan banyak orang,” sambungnya.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu memang sangat konsen terhadap anak asuhnya. Meski tidak lagi menjadi pelatih Liverpool dan tengah menjalani masa hiatus bersama sang istri Ulla di Mallorca, Spanyol namun Klopp masih peduli dengan nasib anak asuhnya selama tampil di Piala Eropa.
BACA JUGA: Rekor-Rekor Mengerikan Mo Salah Layak Masuk Guinness World Record, Apa Saja?
BACA JUGA:Waduh Barca Tak Mampu Beli Nico Williams, Gaet Jaden yang Bermain di Kasta Kedua Liga Inggris
Mantan Anak Asuhnya jadi ‘Kelinci Percobaan’ Klopp Semprot Pelatih Timnas Inggris
Zulhanan
Zulhanan
bacakoran. co - mantan pelatih merasa heran mantan anak didiknya (taa) menempati posisi baru di timnas pada .
taa yang biasa beroperasi sebagai bek kanan saat bermain di liverpool itu harus menjadi seorang gelandang. padahal posisi itu bisa diberikan kepada pemain timnas inggris lainnya seperti dan .
namun pelatih timnas inggris, bereksperimen dengan mamasukkan taa menjadi gelandang pada laga pertama inggris melawan serbia dan denmark di babak penyisihan grup c piala eropa 2024.
kondisi itulah yang membuat klopp merasa agak aneh dengan posisi taa yang menjadi kelinci percobaan pelatih gareth southgate. "kenapa kamu menjadi pemain bek kanan terbaik di dunia ini menjadi seorang pemain gelandang, " tanya juergen klopp dengan ekspresi muka yang datar.
menurut pelatih asal jerman itu pemain berusia 25 tahun itu punya kualitas sebagai pemain bek kanan, eksperimen itu juga dinilai tidak berhasil dan membuat permainan timnas inggris kacau balau dan hanya meraih satu kemenangan dan dua kali hasil imbang.
juergen klopp merasa frustasi dan merasa tidak menerima alasan gareth southgate menjadikan taa sebagai gelandang. tak heran jika taa mendapatkan kritikan tajam dari fans timnas inggris begitu juga dengan gareth southgate.
padahal eksperimen itu tidak hanya terjadi pada piala eropa 2024. jauh sebelum itu gareth telah mencoba taa di posisi gelandang saat timnas inggris menghadapi andorra pada tahun 2021 lalu. setelah pertandingan komentar pedas dilayangkan oleh fans liverpool kepada southgate.
“pada pertandingan itu timnas inggris memang tampil dominan karena tim yang dihadapi adalah tim biasa dan memang bukan tim elit eropa. taa bisa menjalankan laga itu sebagai gelandang tapi untuk melawan tim besar tentu itu bukan cara terbaik,” tambah klopp.
“memang kondisi itu boleh tetapi alangkah baiknya jika taa tetap pada posisiny di bek kanan. saya tidak mengerti apakah posisi bek kanan tidak terlalu penting seperti posisi lainnya. banyak orang yang mengatakan saya berusaha untuk mengerti apa yang dipikirkan banyak orang,” sambungnya.
mantan pelatih borussia dortmund itu memang sangat konsen terhadap anak asuhnya. meski tidak lagi menjadi pelatih liverpool dan tengah menjalani masa hiatus bersama sang istri ulla di mallorca, spanyol namun klopp masih peduli dengan nasib anak asuhnya selama tampil di piala eropa.
bahkan kloop meminta kepada gareth southgate untuk menonton pertandingan liverpool bahwa posisi trent alexander-arnold tidak pernah berubah di bek kanan. memang ada satu pertandingan trent alexander-arnold memerankan sebagai gelandang tapi itu memang kebutuhan tim.
“jadi memang tidak perlu untuk menjadikannya seorang gelandang. dan saya sudah mengatakan itu pada tahun 2021 lalu dan sangat memalukan. pemain bisa bermain di posisi mana saja terutama pemain yang punya skil diatas rata-rata,” terangnya.
kritikan juga dilontarkan oleh mantan gelandang timnas inggris, paul scholes yang menilai pelatih timnas inggris, gareth southgate tidak boleh lagi bereksperimen dengan mengubah posisi pemain. saat imbang atas denmark.
southgate mengubah posisi trent alexander-arnold (taa) menjadi gelandang. posisi itu memang bukan pos baru bagi arnold tapi dia belum terbiasa karena selama memperkuat liverpool dia selalu berposisi sebagai wing back kanan.
posisi inilah yang menjadi titik lemah timnas inggris. penampilan trent alexander-arnold tidak maksimal. bola dengan mudah dikuasai oleh timnas denmark dan terus menguasai pertandingan yang berujung gol penyeimbang dengan skor 1-1. (*)