Perhatikan! Benarkah Orang Gila Meninggal Langsung Masuk Surga? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah..

Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah Mengenai Benarkah Orang Gila Meninggal Langsung Masuk Surga--liputan6.com

Namun, jika seseorang kehilangan akal setelah mencapai usia baligh, maka ada perbedaan.

Ustaz Khalid menjelaskan bahwa periode ketika dia masih waras dan sudah baligh akan dihisab oleh Allah.

Misalnya, jika seseorang mulai gila pada usia 15 tahun dan sudah baligh pada usia 13 tahun.

Maka amal perbuatannya dari usia 13 hingga 15 tahun akan dihisab.

BACA JUGA:Arwah Pulang ke Rumah Setiap Malam Jumat, Beneran atau Cuma Cerita? Ini Kata Buya Yahya!

BACA JUGA:Parah! Ini Hukum Bekerja di Tempat Judi, Jangan Sampai Terjebak Yuk Simak Penjelasan Ustaz Rahimi P. Ramlee

3. Sepanjang Hidup dalam Keadaan Gila

Jika seseorang mengalami gangguan jiwa sepanjang hidupnya, sejak kecil hingga meninggal.

Maka dia tidak akan dihisab atas perbuatannya.

Sebagai contoh, jika seseorang sudah gila sejak kecil dan tidak pernah sembuh hingga meninggal.

Maka insya Allah dia tidak akan dihisab dan akan masuk surga. 

BACA JUGA:Stop Jangan Mau Digodain Setan! Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat Mengenai Polemik Nasab Baalawi..

BACA JUGA:Tidak Melulu Soal Uang! Inilah 5 Jenis Sedekah menurut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat, Nomor 3 Sangat Gampang..

Dasar hukum yang mendukung penjelasan ini adalah hadits yang menyebutkan bahwa ada tiga golongan yang diangkat pena catatan amalnya.

Yaitu anak kecil sampai baligh, orang yang tidur sampai bangun, dan orang gila sampai sadar.

Perhatikan! Benarkah Orang Gila Meninggal Langsung Masuk Surga? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah..

Ainun

Ainun


bacakoran.co - hei, pernah gak sih, kamu denger pertanyaan super menarik ini, kalau meninggal langsung masuk surga gak, ya?

ternyata, ini bukan sekadar obrolan iseng belakang.

punya jawaban yang menarik dan lengkap soal ini.

jadi, yuk kita simak penjelasan beliau yang bikin kita lebih paham soal hukum islam terkait orang yang kehilangan akal alias gila.

menurut beliau, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan:

1. sebelum baligh

jika seseorang kehilangan akal sebelum mencapai usia baligh (dewasa), maka dia dianggap tidak memiliki tanggung jawab atas amal perbuatannya.

dalam islam, seorang anak yang belum baligh tidak dikenakan (perhitungan amal) oleh allah.

jadi, jika seseorang gila sebelum baligh dan tetap dalam kondisi tersebut sampai meninggal, dia tidak akan dihisab dan insya allah akan masuk surga.

2. setelah baligh

namun, jika seseorang kehilangan akal setelah mencapai usia baligh, maka ada perbedaan.

ustaz khalid menjelaskan bahwa periode ketika dia masih waras dan sudah baligh akan dihisab oleh allah.

misalnya, jika seseorang mulai gila pada usia 15 tahun dan sudah baligh pada usia 13 tahun.

maka amal perbuatannya dari usia 13 hingga 15 tahun akan .

3. sepanjang hidup dalam keadaan gila

jika seseorang mengalami gangguan jiwa sepanjang hidupnya, sejak kecil hingga meninggal.

maka dia tidak akan dihisab atas perbuatannya.

sebagai contoh, jika seseorang sudah gila sejak kecil dan tidak pernah sembuh hingga meninggal.

maka insya allah dia tidak akan dan akan masuk surga. 

dasar hukum yang mendukung penjelasan ini adalah hadits yang menyebutkan bahwa ada tiga golongan yang diangkat pena catatan amalnya.

yaitu anak kecil sampai , orang yang tidur sampai bangun, dan orang gila sampai sadar.

hal ini menunjukkan bahwa dalam kondisi-kondisi tertentu.

seseorang tidak bertanggung jawab atas amal perbuatannya karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk berbuat sesuai kesadaran penuh.

berdasarkan penjelasan ustaz khalid basalamah, orang gila yang meninggal memang memiliki potensi besar untuk masuk surga.

terutama jika kehilangan akalnya terjadi sebelum usia baligh atau jika dia mengalami gangguan jiwa sepanjang hidupnya.

namun, jika seseorang mengalami gangguan jiwa setelah baligh, maka periode warasnya tetap akan .

penting bagi keluarga dan lingkungan untuk tetap memberikan perawatan dan perlindungan terbaik bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa.

selain itu, do’a dan dukungan moral sangat diperlukan untuk mereka.

karena dalam kondisi apapun, kasih sayang dan perhatian dari keluarga dan lingkungan sekitar akan sangat membantu.

dalam , keadilan allah sangatlah luas dan tidak ada satu pun makhluk yang luput dari rahmat-nya.

oleh karena itu, menjaga dan memperlakukan orang dengan gangguan jiwa dengan baik adalah bagian dari amal sholeh yang sangat dianjurkan.

semoga penjelasan ini memberikan pencerahan dan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana islam melihat kondisi orang gila yang .

Tag
Share