bacakoran.co

Presiden Jokowi Yakin Pompanisasi Bisa Naikkan Produktivitas Beras, Berharap Panen Sampai 3 kali

Presiden Jokowi dan Mentan Amran saat meninjau pompanisasi di Kabupaten Bantaeng, Sulsel-kementan-

Dalam setiap kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi memungkinkan petani untuk menanam disepanjang musim. Ia menyebut pompanisasi merupakan solusi cepat mengantisipasi ancaman iklim seperti kekeringan yang berpotensi besar menurunkan produksi pangan. 

BACA JUGA:NTP Padi dan Jagung Naik, Apa Efeknya Terhadap Kehidupan Petani? Ini Harapan Kementan

“Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan. Ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai kita mengalami hal yang sama,” ujar Mentan Amran. 


Pompanisasi diharapkan jadi solusi saat El Nino-kementan-

Menurut Mentan Amran, pemerintah telah menargetkan capaian swasembada dan juga lumbung pangan dunia agar bisa dicapai dalam waktu cepat. Untuk itu, fokus kerja yang sedang dilakukan adalah memasang pompanisasi, mencetak sawah hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.

“Dulu kita swasembada, 2017, 2019 dan 2020. Dan yang kita kerjakan ini adalah produk kebijakan serta kolaborasi bersama," kata dia.

Luas Kabupaten Bantaeng sebesar 6.050 ha dengan Potensi sawah tadah hujan di Kabupaten ini mencapai 1.549 Ha. 

BACA JUGA:Petani Padi dan Jagung Bisa Fokus Produksi, Apa Janji Kementan Untuk Mereka? Ini Kata Mentan

Dengan penambahan 81 unit pompa ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi Kabupaten Bantaeng dari tahun sebelumnya. 

Seperti yang diketahui, Petani di sekitar masih sangat bergantung pada air hujan, bantuan pompanisasi dan kegiatan irigasi perpompaan diharapkan dapat membantu petani di  musim tanam April hingga September tahun ini.

Presiden Jokowi Yakin Pompanisasi Bisa Naikkan Produktivitas Beras, Berharap Panen Sampai 3 kali

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - pemerintah indonesia sangat berharap pompanisasi menjadi solusi atasi kelangkaan air di sawah. jika air di sawah teratasi, diharapkan lahan petani bisa panen lebih dari sekali dalam setahun. 

jika seknario ini jalan lancar, maka akan terjadi peningkatan panen padi. dengan begitu, indonesia akan terhindar dari krisis beras akibat el nino. 

nah, besarnya potensi ini membuat presiden joko widodo (jokowi) bersama menteri pertanian, andi amran sulaiman (mentan amran), meninjau bantuan pompa air di desa layoa, kecamatan gantarangkeke, kabupaten bantaeng, provinsi sulawesi selatan. 

presiden jokowi optimis pompanisasi akan mendongkrak produksi beras nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan.

implementasi pompa, menurut presiden jokowi mampu mendorong petani untuk meningkatkan indeks pertanaman dari satu menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.


presiden jokowi melihat langsung proses pompanisasi untuk tingkatkan produktivitas beras-kementan- 

selain dapat menyuplai air secara lebih efisien dan tepat waktu ke lahan pertanian, pompanisasi diharapkan presiden jokowi dapat mengatisipasi cuaca ektsrim seperti el nino yang menyebabkan kekeringan panjang.

"petani menyampaikan disini hanya panen sekali padahal tanahnya subur, ini karena airnya tidak ada, dengan adanya pompa, ini sudah tanam yang ke - 2, kita harap nanti bisa masuk tanam yang ke - 3," terang presiden jokowi. 

"ini akan meningkatkan produktivitas beras kita secara nasional, arahnya kesana, dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi disemua negara," ucapnya. 

sebagai informasi, sebaran pompa di provinsi sulawesi selatan dari tahun 2019-2024 sejumlah 5.230 unit. 

untuk kabupaten bantaeng dialokasikan 81 unit pompa di tahun 2024. presiden jokowi mengatakan meski kebutuhan pompa di kabupaten bantaeng sejumlah 150 pompa, namun bantuan awal ini dipastikan akan sepenuhnya mendukung aktivitas produksi petani kabupaten bantaeng di lapangan. 

“saya menuju ke kabupaten bantaeng, untuk melihat pemasangan pompanisasi, pemasangan pompa - pompa, yang diberikan dari kementerian pertanian di kabupaten bantaeng sebanyak 80 pompa, keperluannya 150, tadi pak bupati menyampaikan butuhnya 150 sudah diberikan 80 pompa, ini akan meningkatkan produktivitas,” jelasnya. 

dalam setiap kesempatan, menteri pertanian, andi amran sulaiman mengatakan pompanisasi memungkinkan petani untuk menanam disepanjang musim. ia menyebut pompanisasi merupakan solusi cepat mengantisipasi ancaman iklim seperti kekeringan yang berpotensi besar menurunkan produksi pangan. 

“saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan. ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. jangan sampai kita mengalami hal yang sama,” ujar mentan amran. 


pompanisasi diharapkan jadi solusi saat el nino-kementan-

menurut mentan amran, pemerintah telah menargetkan capaian swasembada dan juga lumbung pangan dunia agar bisa dicapai dalam waktu cepat. untuk itu, fokus kerja yang sedang dilakukan adalah memasang pompanisasi, mencetak sawah hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.

“dulu kita swasembada, 2017, 2019 dan 2020. dan yang kita kerjakan ini adalah produk kebijakan serta kolaborasi bersama," kata dia.

luas kabupaten bantaeng sebesar 6.050 ha dengan potensi sawah tadah hujan di kabupaten ini mencapai 1.549 ha. 

dengan penambahan 81 unit pompa ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi kabupaten bantaeng dari tahun sebelumnya. 

seperti yang diketahui, petani di sekitar masih sangat bergantung pada air hujan, bantuan pompanisasi dan kegiatan irigasi perpompaan diharapkan dapat membantu petani di  musim tanam april hingga september tahun ini.

Tag
Share