BACAKORAN.CO – Final Piala Eropa 2020 menjadi moment yang sangat menyakitkan bagi Buyako Saka. Pemain Arsenal itu diharapkan bisa memperpanjang napas timnas Inggris pada drama adu penalti melawan Italia ternyata gagal.
Saka menjadi pencundang bersama dua pemain timnas Inggris lainnya yang gagal mengeksekusi tendangan penalti, Marcus Rashford dan Jadon Sachon. Ketiganya menjadi bulan-bulanan supporter timnas Inggris. Mereka dianggap gagal membawa Inggris juara Piala Eropa untuk kali pertama.
Namun trauma tendangan adu penalti tidak lagi dirasakan oleh Buyako Saka. Penyerang sayap berusia 24 tahun itu kini lebih rileks dalam mengeksekusi penalti. Itu terlihat jelas saat Inggris menyingkirkan Swiss di babak perempat final lewat drama adu penalti.
Buyako Saka yang terpilih sebagia pemain terbaik alias Man Of The Match (MOTM) pada laga itu berhasil menjadi sosok kunci kemenangan Tiga Singa atas Swiss. Dia mampu mencetak gol penyeimbang Inggris pada menit ke-80.
Inggris sempat tertinggal 0-1 lewat gol yang dicetak oleh Breel Embolo pada menit ke-75. Skor 1-1 ini bertahan hingga perpanjangan waktu dan diselesaikan dengan drama adu penalti. Disinilah mentan pemain diuji untuk bisa membawa timnya lolos.
BACA JUGA:Ini Alasan Olise terima Pinangan Munchen daripada Chelsea dan MU
BACA JUGA:Singkirkan Brasil, Pemain Incaran MU Bawa Uruguay ke Semifinal Copa Amerika 2024
Akhirnya Timnas Inggris lolos ke semifinal setelah menang via adu penalti atas Swiss dengan skor 5-3. Semua algojo Timnas Inggris mampu melaksanakan tugasnya mulai dari Cole Palmer, Jude Bellingham, Buyako Saka, Ivan Toney hingga Trent Alexander-Arnold.
Namun bagi Saka seakan menjadi moment pembalasan dirinya atas kegagalam eksekusi penalti ke gawant timnas Italia pada final Piala Eropa 2020. Pemain timnas Inggris dan juga para supporter Inggris memberikan ucapan selamat kepadanya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Jadon Sancho. Pemain Manchester United ini seakan teringat kembali saat adu penalti pada final Piala Eropa 2020 lalu. Sacho gagal menjalankan misinya sebagai algojo penalti timnas Inggris.
Usai menyaksikan laga perempat final melawan Swiss, Jadon Sancho buru-buru memberikan ucapan selamat kepada Buyako Saka di akun Instagram pribadinya. Dia seakan mengingatkan kembali moment kegagalan dirinya bersama Buyako Saka, dan Marcus Rashford.
“Saya sangat bangga kepada @buyakosaka87,” tulis Jadon Sachon. “Kamu telah melakukan tugas dengan baik untukku dan Marcus Rashford brother!,” sambungnya.
Unggahan Jadon Sachon itu langsung mendapatkan respon dari Buyako Saka. Sebagai pemain yang gagal mengeksekusi penalti pada final Piala Eropa 2020 lalu, Saka merasa sangat terharu pesan yang disampaikan oleh Jadon Sachon. Saka hanya menulis pesan singkat. “My boys,” tulis Saka.
BACA JUGA:Inilah 5 Pemain yang Bisa Digaet Arsenal, nomor 3 dan 4 Bersinar pada Piala Eropa 2024
Kenang Kembali Masa Suram Final Piala Eropa 2020, Jadon Sachon Kirim Pesan Menyetuh kepada Buyako Saka
Zulhanan
Zulhanan
bacakoran.co – final menjadi moment yang sangat menyakitkan bagi . pemain itu diharapkan bisa memperpanjang napas timnas pada drama adu penalti melawan ternyata gagal.
saka menjadi pencundang bersama dua pemain timnas inggris lainnya yang gagal mengeksekusi tendangan penalti, dan . ketiganya menjadi bulan-bulanan supporter timnas inggris. mereka dianggap gagal membawa inggris juara piala eropa untuk kali pertama.
namun trauma tendangan adu penalti tidak lagi dirasakan oleh buyako saka. penyerang sayap berusia 24 tahun itu kini lebih rileks dalam mengeksekusi penalti. itu terlihat jelas saat inggris menyingkirkan swiss di babak perempat final lewat drama adu penalti.
buyako saka yang terpilih sebagia pemain terbaik alias man of the match (motm) pada laga itu berhasil menjadi sosok kunci kemenangan tiga singa atas swiss. dia mampu mencetak gol penyeimbang inggris pada menit ke-80.
inggris sempat tertinggal 0-1 lewat gol yang dicetak oleh breel embolo pada menit ke-75. skor 1-1 ini bertahan hingga perpanjangan waktu dan diselesaikan dengan drama adu penalti. disinilah mentan pemain diuji untuk bisa membawa timnya lolos.
akhirnya timnas inggris lolos ke semifinal setelah menang via adu penalti atas swiss dengan skor 5-3. semua algojo timnas inggris mampu melaksanakan tugasnya mulai dari cole palmer, jude bellingham, buyako saka, ivan toney hingga trent alexander-arnold.
namun bagi saka seakan menjadi moment pembalasan dirinya atas kegagalam eksekusi penalti ke gawant timnas italia pada final piala eropa 2020. pemain timnas inggris dan juga para supporter inggris memberikan ucapan selamat kepadanya.
hal yang sama juga dilakukan oleh jadon sancho. pemain manchester united ini seakan teringat kembali saat adu penalti pada final piala eropa 2020 lalu. sacho gagal menjalankan misinya sebagai algojo penalti timnas inggris.
usai menyaksikan laga perempat final melawan swiss, jadon sancho buru-buru memberikan ucapan selamat kepada buyako saka di akun instagram pribadinya. dia seakan mengingatkan kembali moment kegagalan dirinya bersama buyako saka, dan marcus rashford.
“saya sangat bangga kepada @buyakosaka87,” tulis jadon sachon. “kamu telah melakukan tugas dengan baik untukku dan marcus rashford brother!,” sambungnya.
unggahan jadon sachon itu langsung mendapatkan respon dari buyako saka. sebagai pemain yang gagal mengeksekusi penalti pada final piala eropa 2020 lalu, saka merasa sangat terharu pesan yang disampaikan oleh jadon sachon. saka hanya menulis pesan singkat. “my boys,” tulis saka.
usai pertandingan buyako saka merasa sangat puas dan bisa membayar kegagalannya pada ajang yang sama tiga tahun yang silam. dia merasa sudah konfiden kembali menjadi eksekutor timnas inggris pada drama adu penalti.
“pada adu penalti final piala eropa 2020 kami memang gagal melakukan tugas. kami belajar banyak apa yang terjadi setelah itu. saya percaya dan yakin kami bisa kembali bermain dominan dan terus mengejar kemenangan,” ucap buyako saka.
saka mengakui setelah kegagalan menjalankan eksekusi penalti membuatnya agat down. namun dirinya berusaha untuk melepaskan masa lalu yang pahit dan tidak mau lagi mengingatnya secara terus menerus.
“saya tidak mau mengingatkan masa lalu yang sangat pahit bagi saya. dan saya akan tetap akan fokus menghadapi pertandingan selanjutnya dan akan terus meningkatkan kekuatan tendangan penalti,” lanjutnya.
“ saya tahu banyak fans yang gugup melihat saya melakukan tendangan penalti begitu juga dengan keluarga saya sangat gelisah. tapi saya tetap fokus dan berusaha memberikan poin kemenangan bagi timnas inggris,” pungkasnya. (*)