Rupiah Loyo Dua Hari Beruntun, Akhir Pekan Ditutup ke Rp16.191 per USD, Dipicu Tensi China – AS?

Pasar khawatir tensi tensi antara AS dan China meningkat, nilai tukar rupiah loyo terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan ke posisi Rp16.191 per USD.--ist

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dipicu kekhawatiran pasar akan meningkatnya tensi antara AS dan China.

Menurut Lukman, investor khawatir jika perang dagang yang menyebabkan kenaikan harga barang akan memicu inflasi AS kembali melonjak.

BACA JUGA:MEGA SALE! 14 Kode Voucher Shopee Terbaru Hari Ini, Potongan 10 Persen, Diskon Spesial Rp1 Juta Rupiah WOW

BACA JUGA:Waspada, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Terperosok Paling Dalam di Asia, Ini Biang Keroknya!

"Namun, intervensi Bank Indonesia telah menahan rupiah dari pelemahan yang lebih besar," cetusnya.

Rupiah Loyo Dua Hari Beruntun, Akhir Pekan Ditutup ke Rp16.191 per USD, Dipicu Tensi China – AS?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – mengalami tren negatif dalam dua hari terakhir.

rupiah kembali ditutup melemah terhadap pada perdagangan akhir pekan, jumat (16/7/2024).

rupiah berada di angka rp16.191 per usd, melemah 36 poin atau 0,22 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

senada, kurs referensi jakarta interbank spot dollar rate (jisdor) memposisikan rupiah di angka rp16.199 per usd pada perdagangan sore ini.

adapun mayoritas besar mata uang di asia loyo terhadap dolar as.

tercatat dolar hong kong ambles 0,01 persen, peso filipina melemah 0,15 persen, baht thailand anjlok 0,30 persen, dolar singapura merosot 0,03 persen, yuan china anjlok 0,18 persen, dan won korea selatan jeblok 0,29 persen.

namun, yen jepang menguat tipis 0,06 persen.

begitupun mata uang negara maju yang keok dihadapan dolar as.

tercatat poundsterling inggris melemah 0,13 persen, franc swiss ambles 0,08 persen, dan dolar kanada terpeleset 0,08 persen.

lalu euro eropa anjlok 0,10 persen dan dolar australia terperosok 0,24 persen.

pengamat komoditas dan mata uang lukman leong mengatakan pelemahan rupiah dipicu kekhawatiran pasar akan meningkatnya tensi antara as dan china.

menurut lukman, investor khawatir jika perang dagang yang menyebabkan kenaikan harga barang akan memicu inflasi as kembali melonjak.

"namun, intervensi bank indonesia telah menahan rupiah dari pelemahan yang lebih besar," cetusnya.

Tag
Share