Rupiah Tak Bertenaga saat Pasar Optimis Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Kok Bisa?

Rupiah melemah saat pasar optimis pemangkasan suku bunga The Fed dan BI tahan suku bunga acuan.--istimewa

BACAKORAN.CO - Optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve System alias The Fed tak berhasil membuat rupiah perkasa terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Alih-alih menguat, rupiah justru lunglai ke posisi Rp16.185 per USD, turun 0,22 persen pada penutupan perdagangan akhir pekan.

Pelemahan rupiah terjadi saat Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada Juli 2024.

Gubernur BI Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro-stability guna memastikan inflasi tetap terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.

BACA JUGA:Alhamdulillah Saldo DANA Gratis dari Pemerintah Terbaru 2024 hingga Rp700 Ribu, Ini Syaratnya...

BACA JUGA:7 Game Penghasil Saldo DANA Terbaru 2024, Terbukti Membayar Langsung Cair, Buruan Coba!

Fokus kebijakan moneter jangka pendek adalah penguatan efektivitas nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal asing.

Sementara kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong kredit kepada dunia usaha dan rumah tangga," tegasnya.

Dengan suku bunga yang ada saat ini, diharapkan rupiah tetap stabil dan cenderung menguat sesuai target BI, yakni di bawah Rp16.000 per USD.

BACA JUGA:13 Kode Voucher Traveloka Hari ini 21 Juli 2024: Diskon Rp700 Ribu Tiket Pesawat Internasional, Yuk Liburan!

BACA JUGA:14 Kode Promo Grab Hari ini 21 Juli 2024: Diskon 50 Persen GrabBike Spesial Jogja, GrabMart Beauty Rp100 Ribu

Selain itu, optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada sisa tahun 2024 turut mendukung penguatan rupiah.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar menilai ada peluang The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada September, dengan probabilitas 91,7 persen untuk penurunan pertama sebesar 25 basis poin menjadi 5,00 persen - 5,25 persen.

Rupiah Tak Bertenaga saat Pasar Optimis Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Kok Bisa?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh the federal reserve system alias tak berhasil membuat rupiah perkasa terhadap .

alih-alih menguat, rupiah justru lunglai ke posisi rp16.185 per usd, turun 0,22 persen pada penutupan perdagangan akhir pekan.

pelemahan rupiah terjadi saat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada juli 2024.

gubernur bi perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro-stability guna memastikan inflasi tetap terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.

fokus kebijakan moneter jangka pendek adalah penguatan efektivitas nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal asing.

sementara kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong kredit kepada dunia usaha dan rumah tangga," tegasnya.

dengan suku bunga yang ada saat ini, diharapkan rupiah tetap stabil dan cenderung menguat sesuai target bi, yakni di bawah rp16.000 per usd.

selain itu, optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan the fed pada sisa tahun 2024 turut mendukung penguatan rupiah.

berdasarkan perangkat fedwatch, pasar menilai ada peluang the fed akan mulai memangkas suku bunga pada september, dengan probabilitas 91,7 persen untuk penurunan pertama sebesar 25 basis poin menjadi 5,00 persen - 5,25 persen.

pemangkasan suku bunga diprediksi berlanjut pada dua pertemuan selanjutnya, masing-masing 25 basis poin yakni di november dan desember.

data ekonomi terbaru, termasuk laporan klaim pengangguran as yang baru dirilis, turut mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga.

klaim awal tunjangan pengangguran meningkat 20.000 menjadi 243.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 juli, menurut departemen tenaga kerja as.

sementara itu, sentimen domestik juga mendukung penguatan rupiah, dengan pelantikan tiga wakil menteri baru dalam kabinet indonesia maju periode 2019-2024 yang dilakukan pada kamis (18/7/2024).

Tag
Share