bacakoran.co -- manuskrip atau bukan hanya bernilai sejarah. naskah kuno itu juga bernilai ekonomi.
karena itu seringkali pemilik naskah kuno khawatir untuk memperlihatkan dan meminjamkan kepada pihak lain termasuk kepada peneliti bahan aparatur pemerintah yang bertujuan melestarikan naskah kuno.
hal itu ditegaskan penjabat (pj) wali kota palembang sumatera selatan, dr a damenta mag rer publ cgcae melalui asisten 3 bidang administrasi umum setda kota palembang, drs h alex ferdinandus msi.
dia mengungkapkan hal itu ketika memberikan kata sambutan dalam acara penyerahan hasil preservasi/perbaikan naskah kuno kepada pemilik naskah kuno di kantor dinas perpustakaan dan kearsipan kota palembang, kamis 25 juli 2024.
kegiatan tersebut terselenggara kerjasama dinas perpustakaan dan kearsipan kota palembang, , didukung komisariat sumatera selatan dan pihak lainnya.
acara penyerahan hasil preservasi naskah kuno itu dihadiri kepala pusat preservasi dan alih media bahan perustakaan perpusnas ri, mae ayu wirayati m ikom beserta tim.
hadir juga ketua manassa komisariat sumatera selatan yang juga pakar filologi universitas islam negeri raden fatah palembang serta sebagai tim ahli kegiatan tersebut, dr nyimas umi kalsum s.ag., m.hum.
selain itu juga ada kepala dinas (kadin) perpustakaan dan kearsipan kota palembang herly kurniawan s sos m.ap
"saya paham itu (kekhawatiran pemilik naskah kuno), akibat kelalaian kita, banyak naskah-naskah kuno kita dari palembang yang dibawa "orang luar" seperti ke beberapa negara tetangga. di sana cerita dalam naskah itu "dibelokkan,"katanya.
bahkan informasinya, sejumah naskah kuno dari palembang di perjual belikan oleh oknum pemilik naskah yang kurang mendapat pembinaan serta pertimbangan ekonomis kepada "orang luar".
"oleh karena itu pak kadin, saya support kegiatan preservasi ini, kalau bisa tiap tahun dilakukan. dan kami minta bantu kepada perpustakaan nasional ri,"tegasnya
"alihkan ilmu dan keahliannya bagaimana menjaga, merawat, mengalihmediakan dan melestarikan naskah kuno yang ada di kota palembang. kami siap, bila perlu dianggarkan dana untuk pelatihan atau lainya, prioritaskan kami,"katanya.
"kalau bisa diadakan di sini, alhamdulillah bisa banyak yang mengikuti, atau kami kirim 10 orang berangkat ke perpustakaan nasional, kami siap. ini untuk mempercepat konservasi, preservasi dan alih media naskah kuno di kota palembang,"ujarnya.
"karena saya tahu di palembang ini banyak sejarah. saya sering mengikuti kegiatan budayawan dan sejarawan di palembang banyak sekali sejarah yang hampir terlupakan,"imbuhnya.
dia juga mengajak 4 pemilik naskah yang naskahnya sudah di perbaiki untuk menyampaikan dan mengajak pemiik naskah lainnya agar naskah kunonya tidak musnah begitu saja akibat rusak dan tak terawat.
"jangan khawatir, naskahnya tidak akan hilang. ketika serah terima minta tanda tangan dan cap pak kadin, sehingga ada pertanggungjawaban,"katanya.
sementara itu, kepala pusat preservasi dan alih media bahan perustakaan perpusnas ri, made ayu wirayati m ikom mengatakan bahwa kegiatan pelestarian naskah kuno di kota palembang terkait bantuan program tersebut dari perpusnas. "baik pelestarian fisik maupun perbaikan informasi,"katanya.
perbaikan fisik meliputi konreservasi, pembuatan storage kotak/sampul pelindung, laminasi, menambal dan menyambung, digitaliasi.
"tujuan kegiatan ini, kami ingin melakukan percepatan preservasi koleksi naskah kuno yang ada di nusantara,"katanya.
"kemudian yang kedua tentu saja untuk memperkuat sinergi pusat mitra kami di daerah, karena sesuai dengan amanat undang undang bahwa terkait penyelamatan naskah kuno tidak hanya tangggungjawab perpustakaan nasional saja tetapi juga taggungjawab mitra di daerah,"ucapnya.
"harapan kami dengan adanya kami di sini (di palembang red) bisa memperkuat sdm di daerah untuk sama-sama belajar preservasi,"katanya.
"selama 6 hari kami di palembang telah melakukan alih media 99 judul naskah kuno, diantaranya ada yang dibuatkan kota penyimpanan dari 4 pemilik naskah,"ucapnya.
diketahui, 99 judul naskah kuno yang telah dilakukan perbaikan oleh tim dari perpusnas ri milik 4 warga palembang yaitu kemas h andi syarifudin, kiagus muahmmad jufri, kiagus muhammad irvan dan raden win bastari.