Makin Pedas, Harga Cabai Rawit Meroket hingga Tembus Rp77 Ribu per Kg, Ini Biang Keroknya!

Harga cabai rawit meroket hingga tembus Rp77 ribu per kg disebabkan penurunan produksi yang dipengaruhi faktor cuaca.--freepik

Salah satu langkah yang diambil adalah mengimbau masyarakat untuk menanam cabai sendiri di rumah.

"Solusinya adalah dengan menanam cabai. Oleh karena itu, saya menyarankan kepada teman-teman di sektor pertanian untuk membagikan benih cabai kepada masyarakat agar mereka bisa menanamnya di pot-pot di teras atau pekarangan rumah. Hal ini tidak terlalu sulit dilakukan," katanya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Terima Penghargaan Bapanas Award dari Badan Pangan Nasional

BACA JUGA:Relaksasi HET Beras Premium Bakal Diperpanjang Lagi? Begini Penjelasan Bapanas!

Selain itu, solusi lainnya termasuk pembangunan screen house atau green house.

Solusi ini dianggap sebagai langkah jangka panjang karena cabai dapat dipanen tanpa tergantung pada musim.

"Screen house adalah salah satu solusi, sehingga panen cabai tidak tergantung waktu," tambah Edhy.

Makin Pedas, Harga Cabai Rawit Meroket hingga Tembus Rp77 Ribu per Kg, Ini Biang Keroknya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai rp77 ribu per kilogram (kg) pada hari ini, selasa (30/7/2024).

pekan sebelumnya, harga cabai rawit masih berada di kisaran rp65 ribu per kg.

berdasarkan data dari pusat informasi strategis (pihps), harga rata-rata cabai rawit pekan lalu sekitar rp65.500 per kg.

angka ini kemudian meningkat bertahap menjadi rp68.300 per kg.

harga cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan dari rp56.100 menjadi rp57.650 per kg.

sementara itu, harga cabai rawit merah naik dari rp73.550 menjadi rp77.300 per kg.

menanggapi kenaikan harga cabai rawit ini, mengimbau masyarakat untuk mulai menanam cabai sendiri di rumah.

sekretaris utama bapanas, sarwo edhy, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan oleh penurunan produksi, yang salah satunya dipengaruhi oleh faktor cuaca.

"produksi menurun, salah satunya karena cuaca," ujar edhy di hotel sultan, jakarta pusat.

untuk mengatasi masalah ini, terang eddy, pihaknya sedang berupaya mencari solusi. 

salah satu langkah yang diambil adalah mengimbau masyarakat untuk menanam cabai sendiri di rumah.

"solusinya adalah dengan menanam cabai. oleh karena itu, saya menyarankan kepada teman-teman di sektor pertanian untuk membagikan benih cabai kepada masyarakat agar mereka bisa menanamnya di pot-pot di teras atau pekarangan rumah. hal ini tidak terlalu sulit dilakukan," katanya.

selain itu, solusi lainnya termasuk pembangunan screen house atau green house.

solusi ini dianggap sebagai langkah jangka panjang karena cabai dapat dipanen tanpa tergantung pada musim.

"screen house adalah salah satu solusi, sehingga panen cabai tidak tergantung waktu," tambah edhy.

Tag
Share