bacakoran.co

Lontarkan Kata Kasar Dr. Prathita Amanda Aryani Diduga Bully Junior Hingga Akhiri Hidup, Ini Buktinya!

Viral Dr. Prathita Amanda Aryani Diduga Bully Junior kasus ppds undip--Kolase Bacakoran/ X @devllsadvocatee,/@yangtautausa

Banyak pengguna X yang mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini, dan beberapa di antaranya membagikan tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp.

Yang menunjukkan bahwa Dr. Aul sudah lama merasa tertekan sejak tahun pertama mengikuti program PPDS Anestesi.

Namun, ia terpaksa bertahan karena terikat beasiswa dari pemerintah.

Buku harian yang ditemukan di kamar kosnya juga mengungkapkan betapa beratnya tekanan yang dialami oleh Dr. Aul.

BACA JUGA:KAGET! Ini Hasil Tes Urine Suami Cut Intan Nabila yang Lakukan KDRT dan Nonton Video Esek-esek depan Bayi

BACA JUGA:Profil dr. Aulia Risma Lestari Peserta PPDS Anestesi! yang Diduga Korban Perundungan...

Dalam catatan tersebut, ia mencurahkan rasa lelah dan putus asa yang dirasakannya akibat perundungan dan tuntutan kerja yang tinggi.

Kabar ini pun semakin diperkuat oleh informasi yang menyebutkan bahwa Dr. Aul pernah mengalami cedera saraf terjepit, yang membuatnya harus menjalani operasi sebanyak dua kali.

Manajemen RSUD Kardinah, tempat asal korban, menyatakan bahwa Dr. Aul memang memiliki riwayat penyakit saraf terjepit dan sering menggunakan obat-obatan tertentu sebagai bagian dari perawatannya.

BACA JUGA:Tragis! Peserta PPDS Anestesi dr. Aulia Risma Lestari Akhiri Hidup, Usai Diduga Jadi Korban Perundungan

BACA JUGA:Ini Koleksi Mobil Mewah Harvey Moeis dari Hasil Pencucian Uang, Dibeli Pakai Nama Perusahaan dan Orang Lain!

Namun, pihak rumah sakit menegaskan bahwa selama ini Dr. Aul dikenal sebagai pribadi yang rajin, disiplin, dan memiliki etos kerja yang tinggi.

Mereka juga tidak mengetahui adanya indikasi perundungan selama Dr. Aul bekerja di sana.

Kasus bunuh diri ini memicu reaksi cepat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang segera menghentikan sementara program PPDS Anestesi di Universitas Diponegoro dan RSUP Dr. Kariadi.

Langkah ini diambil untuk mendukung investigasi lebih lanjut terkait dugaan perundungan dan beban kerja tinggi yang mungkin menjadi faktor penyebab bunuh diri tersebut.

Lontarkan Kata Kasar Dr. Prathita Amanda Aryani Diduga Bully Junior Hingga Akhiri Hidup, Ini Buktinya!

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - viral diburu netizen dr. prathita amanda aryani diduga lakukan bully ke junior hingga sebabkan dr. aulia risma lestari akhiri hidup.

ya setelah kasus meninggalnya dr. aulia risma lestari, seorang dokter muda di program pendidikan dokter spesialis (ppds) universitas diponegoro (undip) semarang.

dugaan perundungan atau bullying dari senior terhadap junior menjadi salah satu sorotan utama dalam kasus ini.

di tengah suasana duka atas kepergian dr. aulia, nama dr. prathita amanda aryani mencuat sebagai sorotan netizen.

berikut adalah petikan dugaan percakapan yang dilakukan oleh dr. prathita kepada juniornya yang tersebar di media sosial.

pesan pertama yang mencuat adalah permintaan yang tidak masuk akal dari dr. prathita.

"nasi padang 1 utuh, lauk sayur nangka, telur bulat, ayam pop 5 bungkus per orang. share video kalian lagi makan itu 5 bungkus," tulisnya dalam percakapan tersebut.

percakapan tersebut merupakan percakapan tahun lalu yang masih tersimpan di salah satu ponsel mahasiswa.

mahasiswa undip juga mengenalnya sebagai kepala bedah.

tak hanya itu, dr. prathita juga melontarkan kata-kata kasar kepada juniornya, seperti "sampah kalian" dan "kerja ga becus".

kata-kata ini menambah deretan dugaan perundungan yang dilakukan oleh dr. prathita kepada juniornya.

sebagai informasi, nama , seorang dokter di rsud kariadi semarang, tengah menjadi sorotan publik dan menjadi trending 1 di x pada tanggal 16 agustus 2024 pukul 15:44 wib.

prathita amanda aryani diduga melakukan perundungan terhadap juniornya dengan memaksa mereka makan lima bungkus nasi padang sekaligus.

namun, tindakan prathita tidak berhenti di situ saja, ada banyak informasi yang beredar tentang kelakuan prathita amanda aryani yang di spill netizen.

berdasarkan laporan yang beredar, bukan cuma  tapi juga sering memberikan hukuman fisik dan mental lainnya kepada para juniornya.

bahkan kelasahan typo junior di grup chat whatsapp-pun di permasalahkan oleh prathita amanda aryani dari foto chat whatsapp yang beredar. 

salah satu korban mengungkapkan bahwa prathita pernah memaksa mereka melakukan push-up sebagai hukuman atas kesalahan kecil.

kasus ini mencuat setelah seorang dokter muda, aulia risma lestari, meninggal dunia diduga akibat bunuh diri karena tidak kuat menghadapi perundungan selama menjalani program ppds anestesi di universitas diponegoro semarang.

dalam buku diary yang ditemukan di kamar kostnya, aulia menceritakan pengalaman pahitnya selama menjadi korban perundungan.

prathita amanda aryani, yang juga dikenal sebagai , kini menghadapi tekanan besar dari masyarakat dan rekan sejawatnya.

dari informasi yang didapat tim bacakoran, beredar kabar bahwa akun asli media sosial prathita amanda aryani bahkan telah ditutup setelah kasus ini viral.

berikut informasi selengkapnya tentang kasus dokter muda yang mengkhiri hidup karena diduga tak tahan di bully pada masa ppds semarang yang berkaitan juga dengan kasus ini.

dunia  indonesia tengah berduka setelah berita tragis menghebohkan media sosial.

seorang dokter muda asal rumah sakit umum daerah (rsud) kardinah, kota tegal, dikabarkan mengakhiri hidupnya.

dokter  risma lestari, yang sedang menempuh program pendidikan dokter spesialis (ppds) anestesi di universitas diponegoro (undip) semarang.

diduga tak kuat menahan beban berat akibat perundungan yang dialaminya selama menjalani program tersebut.

peristiwa tragis ini terungkap pada selasa, 13 agustus 2024, ketika dr. aul ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di semarang.

berdasarkan informasi yang berkembang, dugaan bunuh diri ini juga diperparah oleh beban kerja yang tinggi di rsup dr. kariadi. 

tempat korban menjalani praktik sebagai bagian dari program .

berita ini segera viral di media sosial, terutama di platform x (sebelumnya dikenal sebagai twitter).

banyak pengguna x yang mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini, dan beberapa di antaranya membagikan tangkapan layar percakapan di grup whatsapp.

yang menunjukkan bahwa dr. aul sudah lama merasa tertekan sejak tahun pertama mengikuti program ppds anestesi.

namun, ia terpaksa bertahan karena terikat beasiswa dari pemerintah.

 yang ditemukan di kamar kosnya juga mengungkapkan betapa beratnya tekanan yang dialami oleh dr. aul.

dalam catatan tersebut, ia mencurahkan rasa lelah dan putus asa yang dirasakannya akibat perundungan dan tuntutan kerja yang tinggi.

kabar ini pun semakin diperkuat oleh informasi yang menyebutkan bahwa dr. aul pernah mengalami cedera saraf terjepit, yang membuatnya harus menjalani operasi sebanyak dua kali.

manajemen , tempat asal korban, menyatakan bahwa dr. aul memang memiliki riwayat penyakit saraf terjepit dan sering menggunakan obat-obatan tertentu sebagai bagian dari perawatannya.

namun, pihak rumah sakit menegaskan bahwa selama ini dr. aul dikenal sebagai pribadi yang rajin, disiplin, dan memiliki etos kerja yang tinggi.

mereka juga tidak mengetahui adanya indikasi perundungan selama dr. aul bekerja di sana.

kasus bunuh diri ini memicu reaksi cepat dari  (kemenkes) yang segera menghentikan sementara program ppds anestesi di universitas diponegoro dan rsup dr. kariadi.

langkah ini diambil untuk mendukung investigasi lebih lanjut terkait dugaan perundungan dan beban kerja tinggi yang mungkin menjadi faktor penyebab bunuh diri tersebut.

sementara itu, pihak universitas diponegoro masih belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan perundungan dalam program ppds anestesi.

kasus ini pun menjadi sorotan publik, menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan mental para  yang sedang menempuh pendidikan spesialis di indonesia.

baca juga: 

masyarakat berharap agar penyelidikan ini dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi almarhumah dr. aul risma lestari serta menjadi pelajaran bagi institusi-institusi terkait.

Tag
Share