bacakoran.co

Wajib Tau Nih! Apa Perbedaan Antara Mengisi Ban Motor Dengan Angin Nitrogen dan Biasa, Mana yang Lebih Baik?

perbedaan anatara angin nitrogen dan angin biasa--auksi.co.id

BACA JUGA:Cari Motor Untuk Oprasional Perusahaan yang Hemat dan Murah? Yuk Simak 5 Rekomendasinya di Sini...

Oksigen dapat menyebabkan oksidasi pada material yang berkontak dengannya, tidak terkecuali karet ban.

Efek yang jelas akan dirasakan adalah berkurangnya kemampuan elastisitas karet ban.

Berbeda sekali dengan nitrogen yang tidak menyebabkan oksidasi pada material yang berkontak dengannya.

Selain itu, berdasarkan riset dari Ford Motor, dilakukan uji coba pada ban dengan diisi angin biasa (Nitrogen 78.09%, Oksigen 20.95%), N2/O2 50/50, 96%.

BACA JUGA:Tak Hanya Murah! 4 Motor Bebek Yamaha ini, Ternyata Irit Bahan Bakar Cocok Banget Buat Ngojol

Nitrogen (99.9% nitrogen diisikan pada ban yang masih ada anginnya), dan 99.9% nitrogen (99.9% nitrogen diisikan pada ban yang benar-benar kosong).

Semua ban dipanaskan menggunakan oven pada suhu 600C selama 12 minggu.

Hasilnya, ban yang berisi angin biasa dan N2/O2 50/50 mengalami penuaan (tire aging) dan berkurang sifat elastisitasnya karena oksidasi pada minggu ke-3.

Sedangkan untuk ban dengan konsentrasi nitrogen >95% hampir tidak mengalami perubahan sama sekali.

BACA JUGA:Selain Sebagai Estetika! Ternyata ini 7 Manfaat Menggunakan Velg Recing Untuk Motor Matic, Tertarik Mencoba?

Baru setelah 12 minggu ban dengan konsentrasi 96% nitrogen baru mengalami sedikit perubahan.

Dari riset tersebut, memberikan gambaran bahwa semakin sedikit oksigen yang terkandung dalam ban, berarti semakin awet umur ban.

Bahkan untuk konsentrasi nitrogen 95% bisa dibilang tidak berubah sama sekali sampai 12 minggu.

Hal ini juga bisa dikatakan sesuai dengan riset Bridgestone yang menyatakan bahwa anda bisa memperoleh semua manfaat penggunaan nitrogen pada ban dengan konsentrasi nitrogen 93 – 98%.

Wajib Tau Nih! Apa Perbedaan Antara Mengisi Ban Motor Dengan Angin Nitrogen dan Biasa, Mana yang Lebih Baik?

Desta

Desta


bacakoran.co - tekanan angin pada ban menentukan tidak hanya keawetan , tetapi juga kenyamanan serta keamanan saat berkendara.

banyak orang yang sudah memilih untuk beralih ke pengisian angin dengan nitrogen murni yang tersedia di beberapa dan bengkel resmi.

namun, tidak sedikit juga yang tetap menggunakan angin biasa keduanya memiliki pendapat dan alasan masing-masing dalam pilihannya.

tapi pernahkah kamu bertanya-tanya apa perbedaan mengisi tekanan angin dengan nitrogen vs angin biasa dan apakah ada efeknya pada ban?

berikut adalah perbedaan isi angin biasa dan nitrogen:

1. kandungan di dalam keduanya

angin atau udara biasa tersusun dari nitrogen 78.09%, oksigen 20.95%, sedangkan sisanya adalah gas-gas lain dan uap air.

sedangkan untuk nitrogen dalam konteks untuk isi angin pada ban, kandungannya adalah 95% nitrogen.

jadi memang tidak 100% murni nitrogen. namun poinnya adalah mengurangi kandungan oksigen, gas-gas lain, dan uap air yang ada dalam udara atau angin yang dipompa ke dalam ban.

2. ketahanan terhadap kehilangan tekanan udara

nitrogen memiliki volume yang lebih besar dan mobilitas yang rendah, sehingga lebih sulit untuk menembus pori-pori pada dinding ban dalam daripada oksigen.

jadi, ketika ban sama-sama diisi dengan tekanan yang sama, maka ban yang diisi dengan angin biasa akan lebih cepat berkurang karena mengandung lebih banyak oksigen.

berdasarkan riset bridgestone, ban dapat kehilangan hingga 2 psi dalam sebulan jika diisi dengan angin biasa.

sedangkan jika ban diisi dengan nitrogen, butuh hingga 6 bulan untuk kehilangan 2 psi.

3. fluktuasi tekanan udara

sama halnya dengan semua materi, molekul dari nitrogen dan oksigen juga bisa memuai jika dipanaskan.

ban yang merupakan komponen yang melakukan aktivitas rotasi terus-menerus, tentunya akan menimbulkan panas, apalagi jika ditambahkan dengan panas dari velg dan panas dari lingkungan sekitar.

gas atau udara yang ada di dalam ban juga akan terpengaruh oleh panas ini.

molekul dari penyusun udara tentunya akan memuai. dalam proses pemuaiannya, oksigen lebih cepat memuai daripada .

konsekuensinya adalah, jika dalam ban tersebut terdapat banyak oksigen, maka volume udara dalam ban akan bertambah.

hingga akhirnya, ban akan kehilangan tekanan udaranya saat suhu kembali normal dan molekul-molekul udara kembali menyusut ke volume normalnya.

berbeda dengan oksigen, nitrogen yang lebih lambat proses pemuaiannya akan membuat tekanan udara yang hilang lebih lambat.

oleh karena itu, semakin sedikit oksigen yang terkandung dalam udara yang dimasukkan dalam ban, maka akan semakin stabil tekanan udara dalam ban tersebut.

4. pengaruh pada umur ban

oksigen dapat menyebabkan oksidasi pada material yang berkontak dengannya, tidak terkecuali karet ban.

efek yang jelas akan dirasakan adalah berkurangnya kemampuan elastisitas karet ban.

berbeda sekali dengan nitrogen yang tidak menyebabkan oksidasi pada material yang berkontak dengannya.

selain itu, berdasarkan riset dari ford motor, dilakukan uji coba pada ban dengan diisi angin biasa (nitrogen 78.09%, oksigen 20.95%), n2/o2 50/50, 96%.

nitrogen (99.9% nitrogen diisikan pada ban yang masih ada anginnya), dan 99.9% nitrogen (99.9% nitrogen diisikan pada ban yang benar-benar kosong).

semua ban dipanaskan menggunakan oven pada suhu 600c selama 12 minggu.

hasilnya, ban yang berisi angin biasa dan n2/o2 50/50 mengalami penuaan () dan berkurang sifat elastisitasnya karena oksidasi pada minggu ke-3.

sedangkan untuk ban dengan konsentrasi nitrogen >95% hampir tidak mengalami perubahan sama sekali.

baru setelah 12 minggu ban dengan konsentrasi 96% nitrogen baru mengalami sedikit perubahan.

dari riset tersebut, memberikan gambaran bahwa semakin sedikit oksigen yang terkandung dalam ban, berarti semakin awet umur ban.

bahkan untuk konsentrasi nitrogen 95% bisa dibilang tidak berubah sama sekali sampai 12 minggu.

hal ini juga bisa dikatakan sesuai dengan riset bridgestone yang menyatakan bahwa anda bisa memperoleh semua manfaat penggunaan nitrogen pada ban dengan konsentrasi nitrogen 93 – 98%.

5. keawetan velg / rim

seperti yang dijelaskan sebelumnya, oksigen bisa keluar dari ban dan bahkan nitrogen juga bisa hanya saja lebih lambat prosesnya.

masalahnya adalah saat oksigen keluar dari ban dan melakukan kontak dengan velg/rim akan menyebabkan oksidasi juga pada velg.

sedangkan untuk nitrogen meskipun keluar, tidak akan menyebabkan oksidasi pada alumunium atau besi yang notabonenya adalah material penyusun velg.

Tag
Share