bacakoran.co

Naik Jet Pribadi, CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara Prancis, Kasus Apa?

CEO Telegram Pavel Durov yang menggunakan jet pribadi ditangkap saat mendarat di Bandara Prancis. --istimewa

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 2022, Telegram menjadi salah satu sumber utama penyebaran informasi—termasuk konten yang belum terfilter, vulgar, dan kadang-kadang menyesatkan—baik dari pihak Ukraina maupun Rusia tentang perang dan isu politik di sekitarnya. 

Telegram juga menjadi alat komunikasi utama bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan pejabat pemerintahnya.

BACA JUGA:Ikuti Jejak Telegram, WhatsApp Kini Larang Screenshot Foto Profil

BACA JUGA:Bocoran, WhatsApp Siapkan Fitur Chat Lintas Aplikasi, Bisa Kirim Pesan ke Telegram dan iMessage

Pun Kremlin dan pemerintah Rusia yang memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi.

Platform ini juga merupakan salah satu dari sedikit tempat di mana warga Rusia masih dapat mengakses berita terkait perang tersebut.

Menurut TF1, Durov melakukan perjalanan dari Azerbaijan dan ditangkap sekitar pukul 20.00 waktu setempat (18.00 GMT).

Kekayaan Durov diperkirakan mencapai US$15,5 miliar menurut Forbes.

BACA JUGA:Bos Telegram Dukung Perjuangan Hamas Lawan Israel, Tak Gentar Ditekan Barat

BACA JUGA:Akun WhatsApp Dibajak? Ini 6 Cara Mudah Pulihkan Akun WA yang Diretas, Bikin Hacker ke Gocek!

Ia menyatakan beberapa pemerintah telah berusaha menekannya, namun ia bersikukuh bahwa Telegram, yang kini memiliki 900 juta pengguna aktif, akan tetap menjadi "platform netral" dan tidak terlibat dalam geopolitik.

Kedutaan Besar Rusia di Prancis mengonfirmasi kepada kantor berita Rusia TASS bahwa mereka belum dihubungi oleh tim Durov terkait laporan penangkapan tersebut

Namun mereka telah mengambil langkah-langkah segera untuk mengklarifikasi situasi ini.

Beberapa politisi Rusia, termasuk perwakilan Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, dengan cepat menuduh Prancis bertindak seperti negara diktator.

BACA JUGA:Nah Loh! Rusia Dukung Iran, Putin Hubungi Presiden Iran, Prihatin Konflik Timur Tengah Memanas

Naik Jet Pribadi, CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara Prancis, Kasus Apa?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - pendiri sekaligus ceo , pavel durov ditangkap di bandara bourget, prancis, pada sabtu (24/8) malam waktu setempat.

penangkapan pavel ini pertama kali dikabarkan oleh media prancis, tf1 tv dan bfm tv mengutip sumber anonim.

telegram, aplikasi pesan instan yang memiliki pengaruh besar di rusia, ukraina, dan negara-negara bekas uni soviet, kini menjadi salah satu platform media sosial utama di dunia.

bersanding dengan , instagram, facebook, youtube, tiktok, dan wechat.

telegram menargetkan untuk mencapai satu miliar pengguna pada tahun depan.

berbasis di dubai, telegram didirikan oleh pavel durov, miliarder asal rusia yang meninggalkan negaranya pada 2014 setelah menolak memenuhi permintaan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial vk yang saat itu dimilikinya, sebelum akhirnya dijual.

menurut laporan tf1, durov, yang melakukan perjalanan menggunakan jet pribadi, menjadi target surat perintah penangkapan di prancis sebagai bagian dari penyelidikan awal oleh polisi.

penyelidikan ini dilaporkan terkait dengan kurangnya moderasi (atau sensor) di telegram, yang dinilai oleh pihak berwenang sebagai faktor yang memungkinkan aktivitas kriminal tetap berlangsung di platform tersebut.

telegram hingga kini belum mengeluarkan komentar resmi terkait insiden ini.

begitupun kemendagri dan kepolisian prancis belum memberikan tanggapan terkait penangkapan ini.

sejak rusia melancarkan invasi ke ukraina pada 2022, telegram menjadi salah satu sumber utama penyebaran informasi—termasuk konten yang belum terfilter, vulgar, dan kadang-kadang menyesatkan—baik dari pihak ukraina maupun rusia tentang perang dan isu politik di sekitarnya. 

telegram juga menjadi alat komunikasi utama bagi presiden ukraina volodymyr zelenskiy dan pejabat pemerintahnya.

pun kremlin dan pemerintah rusia yang memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi.

platform ini juga merupakan salah satu dari sedikit tempat di mana warga rusia masih dapat mengakses berita terkait perang tersebut.

menurut tf1, durov melakukan perjalanan dari azerbaijan dan ditangkap sekitar pukul 20.00 waktu setempat (18.00 gmt).

kekayaan durov diperkirakan mencapai us$15,5 miliar menurut forbes.

ia menyatakan beberapa pemerintah telah berusaha menekannya, namun ia bersikukuh bahwa telegram, yang kini memiliki 900 juta pengguna aktif, akan tetap menjadi "platform netral" dan tidak terlibat dalam geopolitik.

kedutaan besar rusia di prancis mengonfirmasi kepada kantor berita rusia tass bahwa mereka belum dihubungi oleh tim durov terkait laporan penangkapan tersebut

namun mereka telah mengambil langkah-langkah segera untuk mengklarifikasi situasi ini.

beberapa politisi rusia, termasuk perwakilan rusia untuk organisasi internasional di wina, mikhail ulyanov, dengan cepat menuduh prancis bertindak seperti negara diktator.

ulyanov bahkan menyindir di platform x bahwa siapa pun yang memiliki peran signifikan dalam ruang informasi internasional sebaiknya berhati-hati mengunjungi negara-negara yang menuju arah lebih totaliter.

sementara itu, beberapa blogger rusia menyerukan aksi protes di depan kedutaan besar prancis di seluruh dunia pada minggu siang.

Tag
Share