bacakoran.co

Setelah 18 Tahun Berkuasa, Raja Maori Selandia Baru Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun

Setelah 18 Tahun Berkuasa, Raja Maori Selandia Baru Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun--

Ia dimahkotai sebagai raja pada 21 Agustus 2006 setelah ibunya, Te Arikinui Dame Te Atairangikaahu, meninggal dunia. 

Jenazah Kiingi Tuheitia akan disemayamkan di Turangawaewae Marae, markas besar Kiingitanga, selama lima hari sebelum dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di situs pemakaman suci Gunung Taupiri.

BACA JUGA:Syok! Nikita Mirzani Menangis Pilu Ceritakan Anaknya Lolly yang Diisukan Hamil Duluan dan Punya Hutang Segini

BACA JUGA:Bravo! Kawanan Geng Motor Serang Warga Komplek Perumahan di Gowa Berhasil Ditangkap, 1 Orang Buronan...

Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian sang raja.

"Komitmen mendiang yang tak tergoyahkan kepada rakyatnya dan upayanya yang tak kenal lelah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan tradisi Kiingitanga telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di bangsa kita," kata Luxon dalam pernyataannya.

Kepergian Kiingi Tuheitia tentu meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Maori dan seluruh Selandia Baru.

Sosoknya yang berkomitmen kuat untuk rakyat dan budaya Maori akan selalu dikenang.

Setelah 18 Tahun Berkuasa, Raja Maori Selandia Baru Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun

Melly

Melly


bacakoran.co - berita duka datang dari selandia baru: raja maori, kiingi tuheitia pootatau te wherowhero vii, meninggal dunia pada usia 69 tahun, jumat (30/8).

kabar ini disampaikan oleh juru bicara istana, rahui papa, dalam pernyataan resminya. 

"meninggalnya kiingi tuheitia adalah momen kesedihan besar bagi pengikut te kiingitanga, maaoridom, dan seluruh bangsa," ungkap rahui papa.

sang raja sebelumnya dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi jantung, hanya beberapa hari setelah merayakan 18 tahun penobatannya. 

dalam beberapa tahun terakhir, kiingi tuheitia juga berjuang melawan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker dan diabetes. 

posisi raja maori di selandia baru sudah ada sejak tahun 1858, seiring munculnya gerakan kiingitanga, yang bertujuan memperkuat perlawanan masyarakat pribumi terhadap kolonialisme.

meski tidak memiliki kekuasaan yudisial atau hukum, raja maori memiliki peran seremonial penting setara dengan kepala suku maori lainnya. 

suku maori sendiri adalah penduduk asli selandia baru yang berkontribusi hampir seperlima dari total populasi negara tersebut.

sayangnya, mereka kerap menghadapi diskriminasi, baik dalam akses kesehatan maupun pendidikan dan sering menjadi target penangkapan.

lahir pada tahun 1955 di kota huntly, pulau utara, kiingi tuheitia, yang memiliki nama kecil tuheitia paki, mengenyam pendidikan di waikato dan auckland.

ia dimahkotai sebagai raja pada 21 agustus 2006 setelah ibunya, te arikinui dame te atairangikaahu, meninggal dunia. 

jenazah kiingi tuheitia akan disemayamkan di turangawaewae marae, markas besar kiingitanga, selama lima hari sebelum dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di situs pemakaman suci gunung taupiri.

perdana menteri selandia baru, christopher luxon, turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian sang raja.

"komitmen mendiang yang tak tergoyahkan kepada rakyatnya dan upayanya yang tak kenal lelah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dan tradisi kiingitanga telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di bangsa kita," kata luxon dalam pernyataannya.

kepergian kiingi tuheitia tentu meninggalkan duka mendalam bagi rakyat maori dan seluruh selandia baru.

sosoknya yang berkomitmen kuat untuk rakyat dan budaya maori akan selalu dikenang.

Tag
Share