bacakoran.co - di media sosial .
kapal lintas batas km tenaga sakti, diketahui milik , dilaporkan mengalami kebakaran dasyat pada rabu 4 september 2024.
kapal itu berangkat dari pelabuhan custom, batu pahat, malaysia, dengan tujuan selatpanjang, kabupaten kepulauan meranti, riau, sekitar pukul 12.30 wib, membawa muatan penuh berupa kertas sembahyang.
dari informasi yang beredar sekitar 2 jam setelah keberangkatan, salah satu anak buah kapal () melihat ada .
akibat kejadian itu mesin kapal segera di matikan, meskipun seluruh kru berusaha untuk memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (), namun karena isi muatan kapal merupakan barang yang mudah terbakar, api semakin membesar dan tak terkendali.
dengan situasi yang semakin berbahaya, seluruh awak kapal menyelamatkan diri dengan melompat dari kapal menggunakan jaket pelampung ().
beruntung, tepat pukul 15:30 wib, kapal klm merpati jaya yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian segera mengevakuasi seluruh awak kapal yang selamat.
sebanyak lima orang awak kapal lintas batas km tenaga sakti yang terbakar berhasil diselamatkan dan sudah tiba di selatpanjang pada pukul 11: 00 wib malam.
koordinasi antara unit siaga sar kepulauan meranti dengan agensi penguatkuasaan maritim malaysia (apmm), zon maritim batu pahat, memastikan bahwa kejadian tersebut terjadi di perairan malaysia, tepatnya di gps position n 01°42.557' e102°49.668'.
kapal tersebut dilaporkan berada dalam kondisi separuh tenggelam ketika ditemukan.
kepala kantor sar pekanbaru, budi cahyadi, melalui kepala unit siaga sar kepulauan meranti, prima harrie saputra, menyatakan bahwa kelima awak kapal tersebut telah diselamatkan oleh maritim batu pahat.
mereka kemudian dibawa kembali ke selatpanjang, indonesia, dengan menggunakan kapal barter trade klm merpati jaya yang kebetulan melintas di jalur tersebut.
"setelah diselamatkan oleh maritim batu pahat, awak kapal dibawa ke selatpanjang menggunakan kapal klm merpati jaya," ungkap prima.
karena adanya bantuan tersebut, sar kepulauan meranti memutuskan untuk tidak melakukan penjemputan langsung.*
