bacakoran.co

Buntut Kematian Aulia Risma, Dekan FK Undip Akhirnya Meminta Maaf, Ini Pernyataannya!

Buntut Kematian Aulia Risma, Dekan FK Undip Akhirnya Meminta Maaf, Ini Pernyataannya!--

Yan Wisnu juga menjelaskan bahwa perundungan di FK Undip terjadi dalam berbagai bentuk.

Salah satunya adalah kewajiban mahasiswa junior untuk memberikan dana kepada para seniornya.

BACA JUGA:Viral! Cherry Lai Dituding Lakukan Bullying & Kekerasan Karyawan di Brandoville Studios, Ini Profil Lengkapnya

BACA JUGA:Heboh! Karyawan Perusahaan Animasi Diduga Dapat Kekerasan Verbal dan Fisik dari Atasan, Polisi Buru Bossnya...

Dana tersebut tidak hanya untuk kebutuhan akademis, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan dan transportasi.

Biaya yang dibebankan kepada mahasiswa baru bisa mencapai Rp20 hingga Rp40 juta, khususnya pada semester pertama. 

"Ini dilakukan dengan alasan gotong royong, tetapi kenyataannya tetap tidak adil," tambah Yan.

Dari hasil investigasi, 17 mahasiswa memberikan kesaksian tentang perundungan dan beban kerja yang terlalu berat dari para mentor.

Tidak hanya Aulia Risma yang meninggal, beberapa pekan kemudian, sang ayah juga menyusul putrinya.

BACA JUGA:Cebokers Dicari Netizen Setelah Data Pribadi Akun Fufufafa Nomor HP dan Email Dibongkar, Eh Kominfo Malah...

BACA JUGA:Fufufafa Bocil Psikopat Trending di X, Inilah Fakta Mengejutkan di Baliknya yang Dituding Milik Gibran

Kematian mereka berdua mengguncang publik dan mengangkat isu serius tentang tekanan dan perundungan di lingkungan pendidikan tinggi, terutama di bidang kesehatan.

Dimana sebelumnya, ayah dari dokter Aulia Risma Lestari meninggal dunia pada Selasa (27/8/2024), kabar ini dibenarkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. 

Diketahui, dokter Aulia adalah mahasiswa PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang diduga bunuh diri akibat perundungan. 

"Karena memang kondisinya berat. Jadi tadi malam sekitar jam 01.00 WIB wafat," ungkap Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8), dilansir bacakoran.co dari laman CNNIndonesia, Selasa (27/8). 

Buntut Kematian Aulia Risma, Dekan FK Undip Akhirnya Meminta Maaf, Ini Pernyataannya!

Melly

Melly


bacakoran.co - kasus tragis yang melibatkan a, mahasiswi program spesialis anestesi fk undip, kini memasuki babak baru.

setelah kematian aulia yang diduga akibat bunuh diri karena di lingkungan kampus.

pihak fakultas kedokteran universitas diponegoro () dan rsup dr. kariadi akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara resmi. 

aulia risma adalah seorang dokter muda yang menempuh pendidikan spesialis di ppds undip melalui .

selama pendidikannya, aulia beberapa kali mengeluh tentang tekanan besar yang dihadapinya, baik secara akademis maupun fisik, karena ia juga menderita penyakit saraf kejepit. 

kejadian memilukan terjadi ketika aulia ditemukan meninggal di kamar kosnya dengan bekas suntikan di tubuhnya.

dugaan pun muncul bahwa ia mengakhiri hidupnya karena tidak tahan dengan tekanan perundungan yang dialaminya selama di .

dekan fk undip, yan wisnu, akhirnya angkat bicara dalam konferensi pers yang digelar pada 13 september 2024.

"kami mengakui bahwa dalam sistem pendidikan dokter spesialis di sini, telah terjadi praktik perundungan," ujar yan.

ia pun meminta maaf atas situasi ini, terutama kepada masyarakat, kementerian kesehatan, kemendikbudristek, dan komisi ix serta x dpr ri.

yan wisnu juga menjelaskan bahwa perundungan di fk undip terjadi dalam berbagai bentuk.

salah satunya adalah kewajiban mahasiswa junior untuk memberikan dana kepada para seniornya.

dana tersebut tidak hanya untuk kebutuhan akademis, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan dan transportasi.

biaya yang dibebankan kepada mahasiswa baru bisa mencapai rp20 hingga rp40 juta, khususnya pada semester pertama. 

"ini dilakukan dengan alasan gotong royong, tetapi kenyataannya tetap tidak adil," tambah yan.

dari hasil investigasi, 17 mahasiswa memberikan kesaksian tentang perundungan dan beban kerja yang terlalu berat dari para mentor.

tidak hanya aulia risma yang meninggal, beberapa pekan kemudian, sang ayah juga menyusul putrinya.

kematian mereka berdua mengguncang publik dan mengangkat isu serius tentang tekanan dan perundungan di lingkungan pendidikan tinggi, terutama di bidang kesehatan.

dimana sebelumnya, ayah dari dokter aulia risma lestari meninggal dunia pada selasa (27/8/2024), kabar ini dibenarkan menteri kesehatan (menkes) budi gunadi sadikin. 

diketahui, dokter aulia adalah mahasiswa ppds anestesi universitas diponegoro (undip) yang diduga bunuh diri akibat perundungan. 

"karena memang kondisinya berat. jadi tadi malam sekitar jam 01.00 wib wafat," ungkap budi di istana kepresidenan, jakarta, selasa (27/8), dilansir  dari laman cnnindonesia, selasa (27/8). 

"yang wafat adalah bapaknya," katanya. 

saat berkunjung ke kediaman keluarga dokter aulia di tegal beberapa hari lalu, budi melihat kondisi kesehatan ayah dokter aulia yang kian memburuk. 

budi juga mengungkap bawa ia telah meminta agar ayah dokter aulia dirujuk ke rumah sakit. 

karena lokasinya di tegal, maka kemungkinan adalah dirujuk ke rs kariadi semarang. 

akan tetapi, ia juga paham betul alasan keluarga dokter aulia ragu dengan rs kariadi setelah insiden dugaan perundungan rumah sakit itu. 

"saya tawarkanlah di rscm. jadi waktu saya pulang langsung bapaknya dibawa ke rscm. jadi mereka sudah ada di rscm sekitar tiga hari," ujar budi. 

mengenai penyakit yang diderita ayah dokter aulia tidak budi jelaskan secara gamblang. 

tetapi, menutunya, kondisi kesehatan ayah dokter aulia itu menurun setelah kematian sang putri. 

"dia masuknya ke rumah sakit memang sesudah kematian," katanya. 

sebelumnya kemenkes telah menghentikan sementara program studi anestesi fakultas kedokteran universitas diponegoro di rsup dr kariadi semarang setelah kematian dokter aulia yang diduga adanya akibat perundungan. 

pemberhentian program studi anestesi fk undip ini di intruksikan atau dikeluarkan oleh direktur jenderal pelayanan kesehatan azhar jaya melalui surat bernomor tk.02.02/d/44137/2024 yang ditujukan kepada direktur utama rsup dr kariadi.

sedangkan, menurut hasil visum, polrestabes semarang mengatakan bahwa korban aulia menyuntikkan obat penenang di dalam tubuhnya. 

korban dipastikan meninggal karena overdosis obat roculax, jenis obat anestesi peregang otot saat tindakan operasi. 

dalam kasus ini, polisi telah menemukan buku catatan harian aulia yang menceritakan kesulitannya selama kuliah kedokteran. 

dokter aulia juga menyinggung perlakuan senior-seniornya. 

namun, polisi mengaku bahwa belum menemukan bukti yang menjurus pada perundungan. 

Tag
Share