bacakoran.co

Update, Gunung Ibu Kembali Erupsi, Kolom Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter, Masyarakat Dihimbau Waspada!

Gunung Ibu Kembali Erupsi Kolom Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter-Disway.id-

BACA JUGA:Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi, Ratusan Pendaki Panik Menjauhi Bibir Pantai...

Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memperhatikan informasi dari sumber resmi terkait kondisi gunung, menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas, dan tidak mendekati zona merah yang telah ditetapkan.

Hingga saat ini, aktivitas penerbangan di wilayah Maluku Utara belum terganggu oleh erupsi Gunung Ibu, namun pihak otoritas penerbangan setempat terus memantau perkembangan lebih lanjut terkait arah penyebaran abu vulkanik.*

Update, Gunung Ibu Kembali Erupsi, Kolom Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter, Masyarakat Dihimbau Waspada!

Chairil

Chairil


bacakoran.co - , yang terletak di kabupaten , maluku utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan yang terjadi pada senin, 16 september 2024.

badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika () dan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi () melaporkan bahwa erupsi ini menghasilkan di atas puncak gunung.

erupsi terjadi sekitar pukul 10:35 wit dengan terpantau bergerak ke arah barat laut.

masyarakat di sekitar gunung dan wilayah yang dilintasi abu vulkanik telah diimbau untuk waspada, terutama terhadap kemungkinan hujan abu yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

gunung ibu, yang dikenal aktif, telah berada pada sejak beberapa waktu lalu.

pvmbg melaporkan bahwa erupsi kali ini termasuk dalam kategori erupsi strombolian, di mana magma meletus disertai lontaran abu dan material vulkanik dalam skala sedang.

ini telah menunjukkan peningkatan aktivitas secara berkala, dan masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan perkembangan terbaru.

"kolom abu setinggi 700 meter yang keluar dari gunung ibu saat ini tidak disertai dengan potensi bahaya lebih besar seperti tsunami, namun masyarakat tetap diimbau untuk menjauhi area dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif," ujar juru bicara pvmbg dikutip tim bacakoran.co.

meskipun belum ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur atau , abu vulkanik yang keluar dari gunung ibu berpotensi mengganggu kualitas udara dan kesehatan masyarakat di sekitarnya.

warga di beberapa desa di halmahera barat dilaporkan sudah mulai merasakan hujan abu tipis, terutama di wilayah yang berada di jalur angin barat laut.

petugas telah membagikan masker kepada warga setempat untuk mengurangi dampak paparan abu terhadap saluran pernapasan.

seorang warga desa duono, yang terletak tidak jauh dari kaki gunung, menyampaikan bahwa abu mulai turun pada pagi hari.

"kami melihat abu hitam yang membumbung ke udara dan mulai jatuh di sekitar desa. beberapa orang mulai menggunakan masker untuk melindungi diri dari abu," ungkapnya.

pemerintah kabupaten halmahera barat telah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan keselamatan warga.

tim evakuasi dan penanganan darurat disiagakan untuk mengantisipasi situasi yang memburuk.

warga yang tinggal di radius berbahaya diminta untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika ada peningkatan aktivitas vulkanik lebih lanjut.

selain itu, pvmbg juga terus memantau kondisi gunung ibu secara intensif dan memperingatkan adanya kemungkinan erupsi susulan.

para nelayan yang beraktivitas di sekitar perairan halmahera barat diminta untuk waspada terhadap abu vulkanik yang mungkin menyebar ke laut dan mengganggu pandangan.

pvmbg dan pemerintah daerah mengimbau masyarakat di sekitar gunung ibu untuk tetap tenang, tetapi waspada terhadap perkembangan aktivitas vulkanik.

penggunaan masker dan pelindung mata sangat dianjurkan bagi warga yang beraktivitas di luar rumah.

masyarakat juga diingatkan untuk selalu memperhatikan informasi dari sumber resmi terkait kondisi gunung, menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas, dan tidak mendekati zona merah yang telah ditetapkan.

hingga saat ini, aktivitas penerbangan di wilayah maluku utara belum terganggu oleh erupsi gunung ibu, namun pihak otoritas penerbangan setempat terus memantau perkembangan lebih lanjut terkait arah penyebaran abu vulkanik.*

Tag
Share