SIMAK! Penjelasan Lengkap Bos The Fed Jerome Powell Soal Alasan Pemangkasan Suku Bunga 50 bps
Bos The Fed Jerome Powell menjelaskan jika meningkatnya angka pengangguran jadi salah satu alasan utama pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 bps.--istimewa
"Kami berupaya mengembalikan stabilitas harga tanpa menambah pengangguran," ujar Powell dilansir dari CNBC International, hari ini, Kamis (19/9/2024).
Meski ada anggota yang berbeda pendapat, mayoritas Federal Open Market Committee (FOMC) mendukung langkah ini.
BACA JUGA:Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Kembali Keok Dihajar Dolar AS
BACA JUGA:Harga Minyak Makin Panas saat Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Menguat, Ini Pemicunya!
Bahkan, proyeksi mereka menunjukkan 10 dari 19 anggota FOMC mengharapkan pemangkasan tambahan sebesar 50 bps pada sisa tahun 2024.
Diperkirakan, suku bunga acuan akan berada di kisaran 4,25%-4,5 persen pada akhir tahun ini.
Untuk tahun 2025, The Fed memprediksi suku bunga turun ke 3,4 persen, menunjukkan adanya pemotongan lebih lanjut sebesar 100 bps.
Pada 2026, suku bunga diproyeksikan turun menjadi 2,9 persen, dengan tambahan pemotongan sebesar 50 bps.
BACA JUGA:Prediksi Pergerakan Rupiah Hari Ini saat Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga
BACA JUGA:Nasib Rupiah Hari Ini Saat The Fed Kembali Tahan Suku Bunga Acuan
Powell menekankan penurunan suku bunga sebesar 50 bps ini adalah hasil dari kesabaran dalam menunggu inflasi turun.
Namun, ia pun menegaskan pemangkasan sebesar ini tidak akan menjadi "fase baru" dalam kebijakan moneter The Fed.
Keputusan-keputusan selanjutnya akan tetap didasarkan pada pertimbangan menyeluruh terhadap indikator ekonomi.
Meningkatnya angka pengangguran, terang Powell, menjadi salah satu alasan utama di balik pemangkasan suku bunga acuan yang lebih besar.
BACA JUGA:Lantaran Ini, The Fed Kembali Tahan Suku Bunga Acuan