Bank Sentral China Susul The Fed Pangkas Suku Bunga, Ini Alasannya!
Bank sentral China pangkas suku bunga pembelian kembali untuk merespon perlambatan ekonomi dalam negeri yang semakin dalam.--istimewa
BACAKORAN.CO - Bank sentral China kembali mengambil langkah penyesuaian terhadap kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga kebijakan jangka pendek.
Pemangkasan suku bunga ini sebagai upaya untuk merespon perlambatan ekonomi dalam negeri yang semakin dalam.
Hari ini, Senin (23/9/2024), People's Bank of China (PBOC) mengumumkan penurunan suku bunga pembelian kembali (reverse repo) untuk jangka waktu 14 hari menjadi 1,85 persen.
Angka ini turun dari tingkat sebelumnya yang sebesar 1,95 persen.
BACA JUGA:BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen, Bagaimana Bunga Kredit Bank, Bakal Ikut Turun?
Selain itu, PBOC juga menyuntikkan dana segar sebesar 74,5 miliar yuan (sekitar US$10,6 miliar) ke dalam sistem perbankan melalui instrumen ini.
Langkah ini diambil sebagai persiapan menjelang libur panjang Hari Nasional selama tujuh hari yang akan dimulai pada 1 Oktober mendatang.
PBOC biasanya menawarkan pinjaman 14 hari sebelum periode libur panjang untuk memastikan likuiditas yang memadai di pasar keuangan.
Terakhir kali pinjaman serupa diberikan oleh PBOC adalah pada Februari lalu, menjelang libur Tahun Baru Imlek selama seminggu.
BACA JUGA:SIMAK! Penjelasan Lengkap Bos The Fed Jerome Powell Soal Alasan Pemangkasan Suku Bunga 50 bps
BACA JUGA:TOK! The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Pertama Sejak Maret 2020, Ini Dampaknya Menurut Pakar
Kepala Strategi Valas dan Suku Bunga di Oversea-Chinese Banking Corp Frances Cheung mengatakan, pemangkasan suku bunga acuan ini mencerminkan upaya PBOC untuk menyelaraskan kebijakan moneternya dengan pemangkasan 10 basis poin yang dilakukan pada suku bunga reverse repo tujuh hari di bulan Juli.
"Pasar mungkin tidak akan bereaksi terlalu bersemangat terhadap langkah ini," ucap Cheung.