bacakoran.co

Sering Diberi Makan, Oknum Polisi di Sumsel Ini Tega Tipu Ratusan Juta

OKNUM POLRI : Yuliana menunjukkan laporan polisi telah di tipu oknum Brigadir JW. (foto : zulkarnain/sumeks.bacakoran)--

BACAKORAN.CO -- Sering di beri makan dan dianggap keluarga oleh Yuliana  warga jalan Harapan Jaya, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat II,  Sumatera Selatan, seorang oknum polisi yang bertugas di Polres Musi Rawas Utara (Muratara) Polda Sumsel, diduga tega menipu.

Oknum polisi berpangkat Brigadir berinisial JW itu diduga telah menipu Yuliana sehingga wanita tersebut mengalami kerugian hingga Rp 750 juta.

Kini Brigadir JW yang sebelumnya bertugas di Samapta Bhayangkara (Sabahara) Polres Muratara itu menghilang.

Yuliana bukan hanya saja  marah dan kesal tapi juga bingung karena uang Rp 750 juta itu bukan uang pribadinya melainkan pinjaman dari bank. Karena itulah dia kemudian melaporkan Brigadir JM ke Propam Polda Sumsel.

BACA JUGA:Oknum Polisi yang Tertangkap Bersama Bandar 30 Kg Sabu Ternyata dari Jajaran Polda Sumsel

BACA JUGA:Shock! Oknum Polisi Mabuk Miras Tabrak Pria Tua di Sikka Hingga Tewas, Keluarga Korban Menuntut Keadilan..

Bagaimana ceritanya? kepada sejumlah wartawan Yuliana mengatakan tidak pernah terpikir jika oknum polisi yang sudah lama di kenalnya itu bakal menipu.

"Kami kenal dengan Polisi ini karena makan minum di rumah inilah. Kami idak ada pikiran pelaku ini bakal menipu kami," jelas Yuliana, Selasa 1 Oktober 2024.

Yuliana menuturkan, peristiwa yang tak mungkin bisa di lupakannya itu bermula ketika salah seorang putranya ikut tes menjadi calon anggota Polri.

Setelah mengikuti serangkaian tes hingga Pantukhir  (Pemantauan Terakhir), putranya dinyatakan gagal diterima menjadi calon anggota Polri. Tentu saja ini sangat mengecewakan Yuliana dan keluarganya karena gagal di tahap akhir.

BACA JUGA:Miris! Aksi Demo di Makassar Ricuh, 1 Angkot Terbakar Diduga Akibat Oknum Polisi, ini Kronologinya..

BACA JUGA:Tragis! Mahasiswa UNIBBA Kehilangan Mata Kanan Usai Dihantam Batu oleh Oknum Polisi: Dimana Keadilan?

Sekira dua hari dari pengumuman kegagalan itu kata Yuliana, Brigadir JW datang ke rumahnya.

Setelah bercerita tentang kegagalan putranya kata Yuliana, oknum polisi itu mengaku bisa membantu memasukkan putra Yuliana dengan alasan ada kuota tambahan penerimaan calon anggota Polri.

Brigadir JW mengatakan bisa membantu melalui kenalannya. "Dia (Brigadiri JW) mengatakan kalau orang yang bisa menolong lewat jalur tambahan itu meminta DP, sebagai tanda jadi. Awalnya minta Rp20 juta,"katanya.

Karena sangat ingin putranya menjadi anggota Polisi, Yuliana dan kerabatnya menyetujui syarat yang diajukan Brigadir JW.

BACA JUGA:Langsung Gas! Mees dan Eliano Sudah Alih Federasi, Bahrain dan China Wajib Waspada

BACA JUGA:7 Universitas Terbaik Palembang Paling Kece, No 3 Paling Banyak Jadi Pegawai BUMN dan Pertamina

"Setelah di transfer Rp20 juta, selang dua hari minta Rp20 lagi sampai Rp750 juta," katanya.

Transaksi itu, terjadi mulai tanggal 7 hingga 17 juli 2024. "Setelah pelunasan,  tanggal 19 Juli dijanjikan keberangkatan pendidikan,"ucap Yuliana.

"Setelah tanggal 19 Juli kami tanya kapan berangkatnya? Kata dia (Brigadir JW) masih nunggu panggilan selama dua hari. Namun hingga 20 Juli 2024 tak kunjung ada panggilan,"katanya.

Yuliana dan keluarganya mulai curiga dan ada yang tidak beres dengan janji Brigadir JW. Karena itu dia meminta agar Brigadir JW mengembalikan uang Rp 750 juta yang  telah di transfernya.

BACA JUGA:Viral Lagi! Video Diduga Milik Erin Bugis Terbongkar, Setelah Skandal Siswi MAN 1 Gorontalo

BACA JUGA:4 Rekomendasi Serum Hanasui, Bisa Menghilangkan Flek Hitam & Bekas Jerawat, Bikin Kulit Cerah Dalam 7 Hari

"Karena saling kenal akhirnya kami minta balike duit. Waktu itu dia janji mau mengembalikan duit itu,"jelas Yuliana.

Brigadir JW sempat mengaku ada transfer pengembalian dari "Orang Polda" sebesar Rp250 juta.  "Saya bilang ke dia (brigadir JW) transfer dululah yang 250 juta itu dengan saya. Tapi dia bilang mau sekalian mengambil sisanya Rp500 juta biar bisa sekalian,"ucap Yuliana.

Nah sejak saat itu Yuliana mengaku Brigadir JW sulit dihubungi dan menghilang. "Kami ingin uang kami itu kembali karena kerugian kami sudah banyak, itu  bukan duit pribadi tapi minjam duit bank," ujarnya.

Terpisah, Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani melalui Kasi Propam Polres Muratara, Iptu Fauzi yang dikonfirmasi wartawan mengakui ada anggota Polres Muratara yang dilaporkan perkara dugaan penipuan.

BACA JUGA:Mees Panaskan Rivalitas di Lini Pertahanan Timnas Indonesia, Siapa Tersingkir?

BACA JUGA:8 Rekomendasi Parfum Cewek Feminin Wangi Tahan Lama! Harum Berjam-jam dengan Aroma Fresh SPL Mantuliti
 
"Iya benar itu ada laporannya, tapi sudah di proses di Polda Sumsel. Yang bersangkutan itu anggota Sabhara dan bertugas di SPKT Polres Muratara," katanya.

Iptu Fauzi menegaskan, sudah sekitar satu bulan lebih Brigadir JW tidak pernah masuk tugas.  "Karena dilaporkan di Polda Sumsel, prosesnya menjadi kewenangan Polda Sumsel, tapi untuk TKP itu di Lubuklinggau. Dia hanya tugas di Polres Muratara saja," katanya.    

Sering Diberi Makan, Oknum Polisi di Sumsel Ini Tega Tipu Ratusan Juta

zulkarnain

Doni Bae


bacakoran.co -- sering di beri makan dan dianggap keluarga oleh yuliana  warga jalan harapan jaya, kelurahan sidorejo, kecamatan lubuklinggau barat ii,  sumatera selatan, seorang yang bertugas di polres musi rawas utara (muratara) polda sumsel, diduga tega .

oknum polisi berpangkat brigadir berinisial jw itu diduga telah menipu yuliana sehingga wanita tersebut mengalami kerugian hingga

kini yang sebelumnya bertugas di samapta bhayangkara (sabahara) polres muratara itu menghilang.

yuliana bukan hanya saja  marah dan kesal tapi juga bingung karena uang rp 750 juta itu bukan uang pribadinya melainkan pinjaman dari bank. karena itulah dia kemudian melaporkan brigadir jm ke propam polda sumsel.



bagaimana ceritanya? kepada sejumlah wartawan yuliana mengatakan tidak pernah terpikir jika oknum polisi yang sudah lama di kenalnya itu bakal menipu.

"kami kenal dengan polisi ini karena makan minum di rumah inilah. kami idak ada pikiran pelaku ini bakal menipu kami," jelas yuliana, selasa 1 oktober 2024.

yuliana menuturkan, peristiwa yang tak mungkin bisa di lupakannya itu bermula ketika salah seorang putranya ikut tes menjadi calon anggota polri.

setelah mengikuti serangkaian tes hingga pantukhir  (pemantauan terakhir), putranya dinyatakan gagal diterima menjadi calon anggota polri. tentu saja ini sangat mengecewakan yuliana dan keluarganya karena gagal di tahap akhir.



sekira dua hari dari pengumuman kegagalan itu kata yuliana, brigadir jw datang ke rumahnya.

setelah bercerita tentang kegagalan putranya kata yuliana, oknum polisi itu mengaku bisa membantu memasukkan putra yuliana dengan alasan ada kuota tambahan penerimaan calon anggota polri.

brigadir jw mengatakan bisa membantu melalui kenalannya. "dia (brigadiri jw) mengatakan kalau orang yang bisa menolong lewat jalur tambahan itu meminta dp, sebagai tanda jadi. awalnya minta rp20 juta,"katanya.

karena sangat ingin putranya menjadi anggota polisi, yuliana dan kerabatnya menyetujui syarat yang diajukan brigadir jw.



"setelah di transfer rp20 juta, selang dua hari minta rp20 lagi sampai rp750 juta," katanya.

transaksi itu, terjadi mulai tanggal 7 hingga 17 juli 2024. "setelah pelunasan,  tanggal 19 juli dijanjikan keberangkatan pendidikan,"ucap yuliana.

"setelah tanggal 19 juli kami tanya kapan berangkatnya? kata dia (brigadir jw) masih nunggu panggilan selama dua hari. namun hingga 20 juli 2024 tak kunjung ada panggilan,"katanya.

yuliana dan keluarganya mulai curiga dan ada yang tidak beres dengan janji brigadir jw. karena itu dia meminta agar brigadir jw mengembalikan uang rp 750 juta yang  telah di transfernya.



"karena saling kenal akhirnya kami minta balike duit. waktu itu dia janji mau mengembalikan duit itu,"jelas yuliana.

brigadir jw sempat mengaku ada transfer pengembalian dari "orang polda" sebesar rp250 juta.  "saya bilang ke dia (brigadir jw) transfer dululah yang 250 juta itu dengan saya. tapi dia bilang mau sekalian mengambil sisanya rp500 juta biar bisa sekalian,"ucap yuliana.

nah sejak saat itu yuliana mengaku brigadir jw sulit dihubungi dan menghilang. "kami ingin uang kami itu kembali karena kerugian kami sudah banyak, itu  bukan duit pribadi tapi minjam duit bank," ujarnya.

terpisah, kapolres muratara akbp koko arianto wardhani melalui kasi propam polres muratara, iptu fauzi yang dikonfirmasi wartawan mengakui ada anggota polres muratara yang dilaporkan perkara dugaan penipuan.


 
"iya benar itu ada laporannya, tapi sudah di proses di polda sumsel. yang bersangkutan itu anggota sabhara dan bertugas di spkt polres muratara," katanya.

iptu fauzi menegaskan, sudah sekitar satu bulan lebih brigadir jw tidak pernah masuk tugas.  "karena dilaporkan di polda sumsel, prosesnya menjadi kewenangan polda sumsel, tapi untuk tkp itu di lubuklinggau. dia hanya tugas di polres muratara saja," katanya.    

Tag
Share