bacakoran.co

Putin Pertimbangkan Doktrin Nuklir Baru, Perang Dunia 3 Segera Berkobar?

Presiden Rusia Vladimir Putin pertimbangkan untuk menerapkan doktrin nuklir baru menyusul meningkatnya ketegangan konflik dengan Ukraina.--istimewa

BACAKORAN.CO – Menyusul meningkatnya ketegangan konflik dengan Ukraina, Pemerintah Rusia kembali mengisyaratkan adanya revisi terhadap doktrin nuklir.

Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Menurutnya, Rusia harus bersiap untuk menerapkan doktrin nuklir baru yang telah direvisi oleh Presiden Vladimir Putin.

Peskov menyoroti peran negara-negara Barat yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam konflik ini.

BACA JUGA:Makin Memanas! Presiden Vladimir Putin Menambah Angakatan Bersenjata Rusia Menjadi 2,4 Juta Orang

BACA JUGA:Helikopter Rusia Jatuh di Pegunungan, 17 Penumpang Tewas, 5 Masih Hilang, Begini Kronologisnya!

Keterlibatan mereka diklaim telah memperpanjang peperangan antara Moskow dan Ukraina.

Menurutnya, dunia bisa melihat bagaimana bagaimana negara-negara Barat semakin terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.

Bahkan mereka bukan menghentikan konflik.

“Malah menyatakan niat untuk terus mendukung Ukraina agar memenangkan perang,” ujar Peskov kepada media pemerintah Rusia VGTRK dilansir oleh Newsweek pada Senin (30/9/2024).

BACA JUGA:Helikopter Rusia Jatuh di Pegunungan, 17 Penumpang Tewas, 5 Masih Hilang, Begini Kronologisnya!

BACA JUGA:Kejanggalan Insiden Penembakan Donald Trumps saat Kampanye, Ahli Sniper Rusia Ungkap Detailnya!

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, negara-negara anggota NATO telah memberikan dukungan diplomatik dan militer kepada Ukraina.

Ketegangan meningkat setelah Kyiv mulai menggunakan senjata yang disediakan oleh aliansi tersebut untuk melakukan serangan ke wilayah Rusia.

Putin Pertimbangkan Doktrin Nuklir Baru, Perang Dunia 3 Segera Berkobar?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – menyusul meningkatnya ketegangan konflik dengan ukraina, kembali mengisyaratkan adanya revisi terhadap doktrin .

pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara kremlin, dmitry peskov.

menurutnya, rusia harus bersiap untuk menerapkan doktrin nuklir baru yang telah direvisi oleh presiden vladimir putin.

peskov menyoroti peran negara-negara barat yang tergabung dalam pakta pertahanan atlantik utara (nato) dalam konflik ini.

keterlibatan mereka diklaim telah memperpanjang peperangan antara moskow dan ukraina.

menurutnya, dunia bisa melihat bagaimana bagaimana negara-negara barat semakin terlibat dalam konflik rusia-ukraina.

bahkan mereka bukan menghentikan konflik.

“malah menyatakan niat untuk terus mendukung ukraina agar memenangkan perang,” ujar peskov kepada media pemerintah rusia vgtrk dilansir oleh newsweek pada senin (30/9/2024).

sejak invasi rusia ke ukraina pada februari 2022, negara-negara anggota nato telah memberikan dukungan diplomatik dan militer kepada ukraina.

ketegangan meningkat setelah kyiv mulai menggunakan senjata yang disediakan oleh aliansi tersebut untuk melakukan serangan ke wilayah rusia.

hal ini mendorong presiden putin untuk memasukkan klausul dalam doktrin nuklirnya yang memungkinkan penggunaan senjata nuklir sebagai tanggapan terhadap setiap serangan ke wilayah rusia.

menurut revisi doktrin yang diusulkan, serangan dari negara non-nuklir terhadap rusia yang mendapat dukungan atau partisipasi dari negara-negara nuklir akan dianggap sebagai ancaman bersama dan bisa memicu penggunaan senjata nuklir.

perubahan ini pun mencakup situasi jika ukraina, misalnya, melakukan serangan ke wilayah rusia menggunakan persenjataan yang disuplai oleh amerika serikat, inggris, atau prancis.

sebelum mengumumkan rencana revisi doktrin ini, putin telah menyetujui latihan senjata nuklir taktis.

termasuk mempersiapkan unit angkatan bersenjata federasi rusia untuk penggunaan senjata nuklir non-strategis dalam pertempuran pada bulan agustus lalu.

menurut data dari federasi ilmuwan amerika pada tahun 2024, rusia memiliki sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, sementara amerika serikat memiliki 5.044.

 

menanggapi langkah terbaru rusia ini, seorang juru bicara departemen luar negeri as menyatakan washington tidak terkejut dengan langkah tersebut dan menganggapnya sebagai manuver yang tidak bertanggung jawab oleh moskow.

“baik as maupun nato tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi rusia, dan retorika nuklir rusia yang tidak bertanggung jawab tidak akan meningkatkan keamanan rusia,” ujarnya.

ia pun menegaskan amerika serikat akan terus mendukung ukraina dalam mempertahankan rakyat dan kedaulatannya dari agresi rusia.

Tag
Share