bacakoran.co - mematikan kembali terjadi di .
sebuah kapal feri bernama mv merdi terbalik di pada 3 oktober 2024, menewaskan sedikitnya 87 orang.
menanggapi insiden tersebut, para uskup katolik kongo mengungkapkan "kekecewaan mendalam" mereka atas kelalaian pemerintah dalam meningkatkan keselamatan perairan di negara tersebut.
kapal feri tersebut tenggelam hanya sekitar 700 meter dari pelabuhan yang menjadi tujuan akhirnya.
feri berangkat dari pelabuhan minova di provinsi kivu selatan menuju goma di provinsi kivu utara, tetapi ombak kuat menyebabkan kapal itu tenggelam.
dari total 278 penumpang, sedikitnya 83 tewas, sementara sebagian besar lainnya masih dinyatakan hilang.
stasiun radio katolik, "radio opkapi," melaporkan lebih dari 180 orang tewas akibat kecelakaan kapal di kongo dalam enam bulan terakhir.
pada periode yang sama, lebih dari 600 orang dilaporkan hilang, dan sekitar 275 berhasil diselamatkan.
kebanyakan kecelakaan terjadi pada kapal kayu yang tidak dilengkapi peralatan memadai untuk melintasi perairan negara tersebut.
seruan tegas dari para uskup
para uskup kongo, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 4 oktober, menyatakan solidaritas mereka dengan para korban kecelakaan.
mereka mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan guna melindungi keselamatan pelayaran.
“tragisnya, nyawa warga terus melayang akibat kecelakaan kapal yang berulang di berbagai wilayah. sangat disayangkan bahwa hingga kini belum ada langkah signifikan untuk memodernisasi armada perairan,” kata para uskup dalam pernyataan yang ditandatangani oleh uskup agung fulgence muteba mugalu dari lubumbashi.
para uskup pun menyerukan agar pemerintah memikul tanggung jawab penuh atas keselamatan warganya yang menggunakan jalur perairan dan mencegah kematian yang tidak perlu di masa depan.
mereka mempercayakan keluarga korban kepada tuhan, mengharapkan kebangkitan.
tuntutan penyelidikan dan tindakan tegas
di sisi lain, berbagai kalangan politik juga mendesak dilakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kecelakaan ini.
koalisi yang berkuasa di parlemen, “l'union sacrée de la nation”, menyerukan agar pihak yang bertanggung jawab diadili.
christian tombo kamundala, koordinator koalisi tersebut, menyatakan pengadilan harus memproses semua pihak yang terlibat dalam tragedi ini.
“kami meminta pemerintah melakukan investigasi ketat untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini dan segera mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan di perairan danau kivu,” ungkap tombo dilansir dari cruxnow.
tombo pun merekomendasikan agar pemerintah membiayai pemakaman korban dan memberikan dukungan bagi keluarga mereka.
menteri transportasi republik demokratik kongo telah membuka penyelidikan resmi untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini dan memastikan keselamatan di masa mendatang.
korban selamat dan kisah yang menyentuh
sementara itu, alfani buroko byamungu, seorang korban selamat dari kecelakaan kapal tersebut, menyampaikan kisah harunya dari rumah sakit.
“saya melihat banyak orang tenggelam, termasuk wanita dan anak-anak. saya hampir tenggelam, tetapi tuhan menolong saya,” ungkapnya dilansir dari reuters.
kecelakaan ini menjadi topik perdebatan politik dan menyulut kembali desakan masyarakat agar pemerintah lebih serius dalam menangani masalah keselamatan transportasi air di kongo.