Kevin Dijk Jadi Pemain ke-13
Kevin Diks saat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta --
Jika melihat secara statistik, permainan Kevin Diks jauh lebih hebat dari pemain keturunan Indonesia manapun yang memperkuat klub Eropa. Jebolan akademi sepak bola Vittese Anhem ini punya produktivitas gol yang sangat tinggi.
Selama tiga musim memperkuat klub elit Liga Denmark, FC Copenhagen dia telah mencetak 10 gol dari 91 pertandingan. Jumlah itu cukup lumayan. Apalagi Kevin Diks pernah bermain di Liga Champions pada musim 2022-2023 lalu.
BACA JUGA:Sering Dikutit Pencuri, Bek Napoli Ini Merasa Tak Nyaman Tinggal di Kota Naples
BACA JUGA:Waduh, Garnacho Minta Dijual ke Barcelona
Sedangkan Ole Romeny yang banyak dirumorkan akan digaet PSSI ternyata produktivitas golnya sangat minim. Penyerang yang saat ini memperkuat klub Eredivisie Belanda, Utrech ini hanya mencetak 3 gol dari 22 pertandingan.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong belum menemukan pemain yang berposisi sebagai penyerang. Ada beberapa nama tenar yang diincar oleh PSSI untuk mengisi kekosongan di lini serang timnas Indonesia.
Seperti Kevin Diks, Jairo Riedewald, dan Ian Maatsen.Kemungkinan nama Kevin Dick dan Jairo Rodewald yang akan menjadi target PSSI untuk dinaturalisasi. Jairo Riedewald merupakan pemain yang malang melintang di kompetisi Liga Premier Inggris. Dia memperkuat Crystal Palace selama 10 musim.
Namun pada musim ini hijrah ke salah satu raksasa Liga Belgia, Royal Antwerp. Posisi asli Jairo adalah gelandang bertahan namun dia bisa memerankan dengan baik sebagai penyerang.
Riedewald pemain kelahiran Haarlem 9 September 1996 ini punya darah Indonesia dari garis ibunya. Ayahnya adalah campuran orang Suriname dan Belanda sedangkan ibunya setengah Belanda dan setengah Indonesia yang berasal dari Kepulauan Banda, Maluku.
Hingga kini sudah ada 12 pemain naturalisasi di timnas Indonesia. Mereka Shandy Walsh, Tom Haye, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Justin Hubner, Ivan Jenner, Ragnar Oratmangoen, Nathan Joe-A-On, Calvin Verdonk, Maarten Paes, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. (*)