bacakoran.co

Kata BMKG Soal Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia Diselingi Hujan, Waspada Penyakit Ini Mengintai!

BMKG menyebut cuaca panas ekstrem diselingi hujan yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sebagai ciri khas masa transisi musim kemarau dan hujan, sejumlah penyakit pun mengintai.--freepik

Suhu udara di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir tercatat mencapai sekitar 34 derajat Celsius pada siang hari.

Cuaca panas paling terasa antara pukul 09.00 - 15.00 wib.

BACA JUGA:Waspada, Gelombang Panas Ekstrem Melanda Dunia, Asia Tenggara Cuaca 42 Derajat, Ini Dampaknya!

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem yang Menerjang di Wilayah Trenggalek, Sebabkan Tebing Setinggi 20 Meter Longsor

Penyakit Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Kementerian Kesehatan turut mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap dampak cuaca panas ekstrem yang tengah melanda berbagai negara, termasuk Indonesia.

Pasalnya, kondisi ini  karena dapat memicu beberapa gangguan kesehatan.

Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat muncul akibat cuaca panas ekstrem:

BACA JUGA:BMKG Himbau Masyarakat Untuk Waspada Cuaca Ekstrem, Potensi Puting Beliung Hingga Hujan Es, Ini Daftar Wilayah

BACA JUGA:Gelombang Atmosfer Kelvin Picu Hujan Ekstrem, Kondensasi Awan Meningkatkan Cuaca Panas, Ini Prakiraan BMKG!

1. Dehidrasi, Heatstroke, dan Iritasi Kulit

Ditandai dengan kelelahan, kulit kering, serta warna urine yang lebih keruh dari biasanya.

2. Sakit Kepala (Migrain)

Paparan sinar matahari atau polusi yang berlebihan dapat memicu sakit kepala sebelah atau migrain.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir Menerjang Wilayah ini 26-28 Maret, Waspada Bencana!

Kata BMKG Soal Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia Diselingi Hujan, Waspada Penyakit Ini Mengintai!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – berbagai wilayah di indonesia mengalami terik yang masih disertai dengan hujan sesekali.

fenomena ini disebut sebagai ciri khas dari masa transisi antara musim kemarau dan musim hujan.

badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika () menjelaskan, cuaca panas biasanya terjadi pada pagi hingga siang hari.

kemudian diikuti dengan kemungkinan hujan di sore atau malam hari.

hujan yang turun selama masa transisi ini seringkali tidak merata, dengan intensitas yang bisa sedang hingga lebat.

namun hanya berlangsung dalam waktu singkat.

"kondisi atmosfer yang tidak stabil selama masa peralihan ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya awan konvektif seperti cumulonimbus (cb) yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti petir, angin kencang, bahkan hujan es," terang bmkg melalui akun instagram resminya.

bmkg pun menyebutkan sejumlah wilayah di indonesia, termasuk bangka belitung, sumatera selatan (sumsel), kalimantan tengah, dan kalimantan timur, diperkirakan telah memasuki awal musim hujan pada dasarian kedua bulan oktober ini.

masyarakat diimbau untuk selalu waspada menghadapi cuaca yang sangat panas dan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.

"hujan dengan intensitas tinggi bisa terjadi kapan saja, dan mungkin disertai dengan petir serta angin kencang," tambah bmkg.

suhu udara di dki jakarta dalam beberapa hari terakhir tercatat mencapai sekitar 34 derajat celsius pada siang hari.

cuaca panas paling terasa antara pukul 09.00 - 15.00 wib.

penyakit akibat cuaca panas ekstrem

kementerian kesehatan turut mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap dampak cuaca panas ekstrem yang tengah melanda berbagai negara, termasuk indonesia.

pasalnya, kondisi ini  karena dapat memicu beberapa gangguan kesehatan.

berikut adalah beberapa penyakit yang dapat muncul akibat cuaca panas ekstrem:

1. dehidrasi, heatstroke, dan iritasi kulit

ditandai dengan kelelahan, kulit kering, serta warna urine yang lebih keruh dari biasanya.

2. sakit kepala (migrain)

paparan sinar matahari atau polusi yang berlebihan dapat memicu sakit kepala sebelah atau migrain.

3. panas dalam

kondisi ini bisa diperparah dengan asupan makanan yang tidak tepat seperti gorengan atau makanan pedas selama cuaca panas.

4. demam tinggi

paparan sinar matahari yang berlebihan bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat drastis, yang jika tidak segera ditangani, dapat berbahaya dan merusak organ vital dalam tubuh, termasuk otak.

masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga kesehatan dan memperhatikan pola makan serta hidrasi tubuh selama cuaca ekstrem ini.

Tag
Share