bacakoran.co

Erick Thohir Ungkap Pernah Alami Bully Saat Duduk di Bangku SMA, Benarkah?

Cerita Erick Thohir pernah dibully saat dibangku SMA--iNews Portal

Ia juga tidak ingin menjadi pemimpin yang suka merundung, melainkan ingin merangkul. 

"Saya jadi pemimpin, saya rasa saya bukan pemimpin yang suka bully, tetapi saya merangkul, berkolaborasi dan kalau ada isu-isu bully, saya lawan," tuturnya. 

BACA JUGA:Mongol Stres Minta Polisi Usut Kematian Benny Laos: Sabotase atau Kecelakaan?

BACA JUGA:Kronologi Meledeknya Speedboad yang Ditumpangi Cabug Maluku Utara, ABK Ungkap Ada 2 Orang Tidak Dikenal

Oleh sebab itu, Erick melanjutkan Yayasan BUMN yang awalnya berfokus untuk membantu saat pandemi COVID-19. 

Yayasan BUMN saat itu bertransformasi untuk membantu kesehatan ibu dan anak hingga kesehatan mental. 

Erick mengatakan fokus kesehatan mental ini berawal dari internal BUMN. 

Bahkan di kantor BUMN memiliki sebuah ruangan yang ditujukan saat kesehatan mental terganggu. 

BACA JUGA:Geger! Jasad Tengkorak Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang Ketemu di Kapuas, Fakta Baru Terungkap!

BACA JUGA:Badai Milton Menghantam Florida Amerika Serikat dan Menyebabkan 17 Orang Meninggal Dunia, Ini Dampak Lainnya

"Ini persepsi yang saya rasa kita harus coba bantu. Salah satunya mungkin ya nggak tahu nanti programnya. Apakah sebuah mobil yang bisa datang ke sekolah-sekolah membantu konseling dan ini harus dipetakan secara baik-baik," tuturnya. 

Erick Thohir Ungkap Pernah Alami Bully Saat Duduk di Bangku SMA, Benarkah?

Ayu

Ayu


bacakoran.co - ternyata, menteri bumn erick thohir pernah alami kasus perundungan atau bullying saat di bangku sma.

hal tersebut diceritakannya saat ingin kembali meneruskan yayasan bumn. 

erick mengatakan bahwa dirinya pernah mengalami kasus perundungan pada saat menempuh pendidikan di bangku sma. 

hal tersebut terjadi karena erick merupakan murid pindahan. 

"saya juga waktu sekolah di sma 3 juga kena loh. di mana saya baru pindah sekolah dari sma cikini waktu itu ke sma 3. putih, kan putih ya. wah, ini anak baru nih. sama teman-teman yang satu angkatan," kata erick dalam acara mendengar jiwa, di posbloc, jakarta pusat, sabtu (12/10/2024), dikutip bacakora.co dari laman detikfinance, minggu (13/10). 

menurut cerita erik, pada saat itu ia sempat dipanggil dan menuju sebuah tempat yang sepi, disana ia mengalami perundungan. 

meskipun begitu, erick enggan bercerita bagaimana menangani kasus itu. 

menurutnya, penyelesaian yang dilakukannya saat itu tidak patut untuk dicontoh. 

"dipanggil ke sebuah tempat, dikelilingi, dicolek-colek. saya nggak bilang pukul lah ya, dicolek-colek, yang ujung-ujungnya ya kita di-bully. saya nggak mau cerita ngelawannya, nggak bagus dicontoh gitu. ya, tapi itu ada zaman saya," katanya. 

karena hal tersebut, erick juga tidak menyukai kasus perundungan. 

ia juga tidak ingin menjadi pemimpin yang suka merundung, melainkan ingin merangkul. 

"saya jadi pemimpin, saya rasa saya bukan pemimpin yang suka bully, tetapi saya merangkul, berkolaborasi dan kalau ada isu-isu bully, saya lawan," tuturnya. 

oleh sebab itu, erick melanjutkan yayasan bumn yang awalnya berfokus untuk membantu saat pandemi covid-19. 

yayasan bumn saat itu bertransformasi untuk membantu kesehatan ibu dan anak hingga kesehatan mental. 

erick mengatakan fokus kesehatan mental ini berawal dari internal bumn. 

bahkan di kantor bumn memiliki sebuah ruangan yang ditujukan saat kesehatan mental terganggu. 

"ini persepsi yang saya rasa kita harus coba bantu. salah satunya mungkin ya nggak tahu nanti programnya. apakah sebuah mobil yang bisa datang ke sekolah-sekolah membantu konseling dan ini harus dipetakan secara baik-baik," tuturnya. 

Tag
Share