bacakoran.co

Yaqut Out Dari Menag, Digantikan Imam Besar Masjid Istiqlal, Ini Profilnya

Inilah sosok dan profil Calon Menteri Agama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Kabinet Prabowo-Gibran--ngopibareng.id

BACA JUGA:Perum Bulog Punya Bos Baru, Ada Anak Buah Prabowo, Ini Profil Singkatnya!

BACA JUGA:Gerindra Ungkap Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden, Apakah Akan Terjadi?

Dalam kapasitas non-akademis, Nasaruddin pernah menjabat sebagai Komisaris PT Balai Pustaka dan Dewan Pengawas Perum Percetakan Uang RI.

Sejak 2017, ia diangkat sebagai Komisaris Bank Mega Syariah.

Sebelumnya, posisi Menteri Agama di pemerintahan Presiden Jokowi dipegang oleh Yaqut Cholil Qoumas yang juga dikenal sebagai Gus Yaqut.

Namun, karena sering terlibat dalam polemik kebijakan yang membingungkan masyarakat, seperti persoalan kuota Haji 2024, ia dianggap tidak layak untuk diangkat kembali dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Yaqut Out Dari Menag, Digantikan Imam Besar Masjid Istiqlal, Ini Profilnya

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - imam besar masjid istiqlal, tak menyangka ketika menerima panggilan untuk bertemu dengan presiden terpilih prabowo subianto.

dalam pertemuan tersebut, ia diminta untuk bergabung dalam mendatang sebagai menteri.

“saya betul-betul sangat surprise ya. saya enggak menyangka dan saya kaget, saya enggak pernah membayangkan,” ungkap nasaruddin dikutip bacakoran.co dari pada selasa (15/10/2024).

sebelum ini, tidak pernah ada diskusi mengenai posisi menteri antara nasaruddin dan pihak partai gerindra.

namun, pada senin sore sekitar pukul 18.00 wib, nasaruddin mendapat undangan dari ajudan prabowo untuk datang ke kediaman di kartanegara.

dalam pertemuan tersebut, prabowo memintanya untuk bergabung dalam .

“enggak pernah menyangka, enggak pernah membayangkan. saya hanya bekerja profesional di bidang saya di istiqlal dan di perguruan tinggi sebagai dosen,” tuturnya.

meski belum menyebutkan posisi spesifik yang ditawarkan, nasaruddin memastikan bahwa tanggung jawab barunya tidak akan jauh dari aktivitasnya di bidang keagamaan.

“nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh beliau,” katanya.

profil nasaruddin umar

nasaruddin umar lahir di ujung bone, sulawesi selatan, pada 23 juni 1959 dan kini berusia 63 tahun.

nasaruddin menikah dengan helmi halimatul udhma dan dikaruniai tiga anak, yaitu andi nizar nasaruddin umar, andi rizal nasaruddin umar, dan cantik najda nasaruddin umar.

masa kecilnya dihabiskan di sulawesi selatan dan pendidikan dasarnya ditempuh di sdn ujung bone.

pendidikan lanjutnya dijalani di pondok pesantren as'adiyah, lembaga pendidikan tertua di sulawesi selatan.

lulusan dari ponpes as'adiyah, nasaruddin melanjutkan pendidikan di fakultas syari'ah iain alauddin ujung pandang.

nasaruddin kemudian menuntaskan pendidikan di iain syarif hidayatullah jakarta hingga jenjang doktoral, dengan fokus pada perspektif gender dalam al-qur'an.

pengalaman akademisnya juga mencakup studi di kanada, belanda dan program sandwich di paris.

perjalanan karier nasaruddin umar

nasaruddin dikenal sebagai seorang ulama dan akademisi.

nasaruddin menjabat sebagai dosen pns dengan pangkat iv/e di iain syarif hidayatullah jakarta, dan pada 12 januari 2002, dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang tafsir.

selain itu, ia menjabat sebagai rektor universitas ptiq.

di kementerian agama nasaruddin pernah menjabat sebagai dirjen bimbingan masyarakat islam dari tahun 2006 hingga 2012 dan kemudian sebagai wakil menteri agama hingga 2014.

nasaruddin juga aktif dalam organisasi lintas agama dan menjadi anggota tim penasehat inggris-indonesia.

dalam kapasitas non-akademis, nasaruddin pernah menjabat sebagai komisaris pt balai pustaka dan dewan pengawas perum percetakan uang ri.

sejak 2017, ia diangkat sebagai komisaris bank mega syariah.

sebelumnya, posisi menteri agama di pemerintahan presiden jokowi dipegang oleh yaqut cholil qoumas yang juga dikenal sebagai gus yaqut.

namun, karena sering terlibat dalam polemik kebijakan yang membingungkan masyarakat, seperti persoalan kuota haji 2024, ia dianggap tidak layak untuk diangkat kembali dalam kabinet prabowo-gibran.

Tag
Share