bacakoran.co

Harga Beras Medium dan Premium Lampaui HET di Sumatera, Jawa hingga Papua, Begini Peringatan Serius Bapanas!

Bapanas mencatat harga beras medium dan premium di sejumlah wilayah alami lonjakan signifikan hingga lampaui HET sehingga perlu mendapat perhatian serius dari p--istimewa

BACAKORAN.CO – Harga beras mengalami kenaikan signifikan di beberapa daerah.

Bahkan, kenaikan harga beras hingga jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Terkait kondisi tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menekankan jika lonjakan harga beras di tingkat konsumen harus segera mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan daerah.

Berdasarkan data Bapanas, harga beras premium di beberapa wilayah telah mencapai Rp18.000 - Rp19.000 per kilogram.

BACA JUGA:Emak-emak Jangan Kaget, Harga Beras SPHP Bulog Naik, 1 kg Dijual Segini!

BACA JUGA:Harga Beras Masih Tinggi, Giliran HET Beras Medium Naik, Jadi Segini!

Padahal, HET untuk beras premium hanya ditetapkan sebesar Rp14.900 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi; Rp15.400 per kg untuk wilayah Aceh, Sumut, Kalimantan, dan NTT; serta Rp15.800 per kg untuk Maluku dan Papua.

"Jika dibandingkan dengan HET yang kami tetapkan, ada sejumlah wilayah dengan harga beras premium yang memerlukan perhatian serius,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa.

Daerah itu diantaranya, Sulawesi Tengah, Papua, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.

Ketut pun menyoroti harga beras medium yang terus naik di beberapa daerah.

BACA JUGA:Emak-emak Menjerit, Harga Beras Melambung Sulit Turun ke Semula, Bos Bulog Beberkan Alasannya!

BACA JUGA:Berkah Ramadan! Harga Beras Turun Rp 2 Ribu/Kilogram, Stok Aman karena Beras Melimpah, Ini Gegaranya

Seperti Papua Barat, Jawa Tengah, Lampung, Banten, Riau, dan NTT.

Di daerah-daerah ini, harga beras medium telah mencapai Rp16.000 hingga Rp18.000 per kg.

Harga Beras Medium dan Premium Lampaui HET di Sumatera, Jawa hingga Papua, Begini Peringatan Serius Bapanas!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – mengalami kenaikan signifikan di beberapa daerah.

bahkan, kenaikan harga beras hingga jauh melebihi harga eceran tertinggi (het) yang telah ditetapkan.

terkait kondisi tersebut, menekankan jika lonjakan harga beras di tingkat konsumen harus segera mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan daerah.

berdasarkan data bapanas, harga beras premium di beberapa wilayah telah mencapai rp18.000 - rp19.000 per kilogram.

padahal, het untuk beras premium hanya ditetapkan sebesar rp14.900 per kg untuk wilayah jawa, lampung, sumsel, bali, ntb, dan sulawesi; rp15.400 per kg untuk wilayah aceh, sumut, kalimantan, dan ntt; serta rp15.800 per kg untuk maluku dan papua.

"jika dibandingkan dengan het yang kami tetapkan, ada sejumlah wilayah dengan harga beras premium yang memerlukan perhatian serius,” ujar deputi bidang ketersediaan dan stabilitas pangan badan pangan nasional (bapanas) i gusti ketut astawa.

daerah itu diantaranya, sulawesi tengah, papua, jawa timur, jawa tengah, sumatera utara, sulawesi tenggara, dan papua barat.

ketut pun menyoroti harga beras medium yang terus naik di beberapa daerah.

seperti papua barat, jawa tengah, lampung, banten, riau, dan ntt.

di daerah-daerah ini, harga beras medium telah mencapai rp16.000 hingga rp18.000 per kg.

padahal het untuk beras medium ditetapkan pada rp12.500 hingga rp13.500 per kg, tergantung wilayah.

dengan kondisi tersebut, ketut menegaskan perlunya intervensi harga di wilayah-wilayah yang terdampak.

ia pun mengajak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna mengendalikan harga.

bapanas sendiri telah memiliki strategi untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok.

jika harga di tingkat produsen terlalu rendah, bapanas akan memfasilitasi distribusi pangan (fdp).

namun, jika harga di tingkat konsumen terlalu tinggi, akan dilakukan gerakan pangan murah serta pemberian bantuan pangan.

ketut pun meminta seluruh pemerintah daerah untuk berkoordinasi lebih baik dalam menghadapi kenaikan harga yang signifikan.

"beberapa provinsi sudah menjalankan program yang baik, dan kami berharap ini bisa ditiru oleh provinsi serta kabupaten/kota lainnya," tutupnya.

Tag
Share