bacakoran.co

Runtuhnya Raksasa Boeing: Utang Menggunung, Produksi Macet, hingga PHK Massal!

Krisis Boeing makin parah diterpa masalah utang melonjak, mogok massal, dan macetnya produksi sehingga mengharuskan perusahaan lakukan PHK massal.--istimewa

BACAKORAN.CO – Boeing dikenal sebagai raksasa dan perusahaan mapan di industri pesawat terbang.

Namun, kejadian dua kecelakaan fatal pesawat 737 Max di Indonesia dan Ethiopia mengubah segalanya.

Sejak insiden tersebut, Boeing terjerumus dalam krisis yang tampaknya tak kunjung usai.

Bahkan, keuangan Boeing kian memburuk setelah menghadapi berbagai masalah operasional dan keselamatan selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:Boeing Lagi Dihantam Masalah Beruntun, Eeeh…Karyawan Malah Ancam Mogok Besaran-besaran, Apa Permasalahannya?

BACA JUGA:Lagi, Pesawat Boeing Mendarat Darurat, Ada Masalah di Sistem, Begini Kondisi Penumpang dan Awak!

Kondisi tersebut diperparah oleh aksi mogok kerja para karyawannya.

Akibat situasi ini, Boeing kini harus bergantung pada bank besar dan Wall Street untuk mengumpulkan dana tunai hingga puluhan miliar dolar guna menyelamatkan perusahaan.

Dalam sebuah laporan, Boeing mengungkapkan rencana untuk meminjam sebesar USD 10 miliar dari konsorsium bank.

Selain itu, perusahaan pun berencana mengumpulkan tambahan dana sebesar USD25 miliar melalui penjualan saham dan obligasi.

BACA JUGA:Pesawat Boeing 737 Max 8 Menukik Tajam, Hampir Terjun ke Lautan di Kawasan Wisata Terkenal Dunia!

BACA JUGA:Waduh, Pesawat Boeing Kembali Turbulensi Parah, Kali Ini Dialami Qatar Airways, Begini Koondisi Penumpang!

Utang Boeing melonjak dalam enam tahun terakhir, dengan kerugian operasional mencapai lebih dari USD 33 miliar.

Seperti dilansir dari CNNIndonesia, produksi pesawat komersial Boeing pun mengalami hambatan akibat pemogokan yang dilakukan oleh 33.000 anggota

Runtuhnya Raksasa Boeing: Utang Menggunung, Produksi Macet, hingga PHK Massal!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – dikenal sebagai raksasa dan perusahaan mapan di industri pesawat terbang.

namun, kejadian dua kecelakaan fatal di indonesia dan ethiopia mengubah segalanya.

sejak insiden tersebut, boeing terjerumus dalam krisis yang tampaknya tak kunjung usai.

bahkan, keuangan boeing kian memburuk setelah menghadapi berbagai masalah operasional dan keselamatan selama bertahun-tahun.

kondisi tersebut diperparah oleh aksi mogok kerja para karyawannya.

akibat situasi ini, boeing kini harus bergantung pada bank besar dan wall street untuk mengumpulkan dana tunai hingga puluhan miliar dolar guna menyelamatkan perusahaan.

dalam sebuah laporan, boeing mengungkapkan rencana untuk meminjam sebesar usd 10 miliar dari konsorsium bank.

selain itu, perusahaan pun berencana mengumpulkan tambahan dana sebesar usd25 miliar melalui penjualan saham dan obligasi.

utang boeing melonjak dalam enam tahun terakhir, dengan kerugian operasional mencapai lebih dari usd 33 miliar.

seperti dilansir dari cnnindonesia, produksi pesawat komersial boeing pun mengalami hambatan akibat pemogokan yang dilakukan oleh 33.000 anggota

asosiasi masinis internasional selama sebulan terakhir.

pembicaraan antara boeing dan serikat pekerja mandek, tanpa ada rencana negosiasi lebih lanjut. ceo baru boeing, kelly ortberg, mengumumkan perusahaan berencana memangkas 10 persen dari 171.000 karyawan globalnya sebagai langkah penghematan.

peringkat kredit boeing telah turun ke level terendah yang masih layak untuk investasi, hanya sedikit di atas kategori "obligasi sampah".

lembaga pemeringkat kredit utama juga memperingatkan boeing berisiko mengalami penurunan peringkat lebih lanjut, yang dapat meningkatkan biaya pinjaman perusahaan.

pada akhir juni, utang jangka panjang boeing melonjak menjadi usd 53 miliar, naik dari usd 10,7 miliar pada maret 2019.

peningkatan utang ini dipicu oleh pengandangan pesawat 737 max selama 20 bulan setelah kecelakaan kedua, yang menghentikan produksi pesawat terlaris perusahaan itu.

selama enam tahun terakhir, boeing terus menghadapi berbagai masalah, dari yang memalukan hingga tragis.

dua kecelakaan fatal pesawat 737 max menewaskan 346 orang, yang memaksa boeing mengaku bersalah karena menipu administrasi penerbangan federal (faa) dalam proses sertifikasi pesawat.

seorang hakim federal saat ini sedang mempertimbangkan untuk menerima kesepakatan hukuman yang mencakup denda sebesar usd 487 juta dan pengawasan ketat terhadap perusahaan.

namun, pengacara keluarga korban menilai hukuman tersebut masih belum cukup berat.

Tag
Share