bacakoran.co - peristiwa viral yang melibatkan seorang asal sumatera utara kembali memicu kemarahan publik.
dikutip tim bacakoran.co dari kanal youtube tvonenews, ratusan warga berkumpul di kecamatan sunggal, kabupaten deli serdang, untuk mendatangi rumah seorang pria bernama rudi simamora.
pria ini diduga telah melakukan penistaan agama melalui siaran langsung di , yang kemudian memicu kemarahan luas di media sosial.
dalam siaran langsung yang viral, rudi dikabarkan melontarkan hinaan terhadap nabi muhammad saw dan tuhan.
beberapa potongan kalimat yang diucapkan rudi di antaranya adalah,
"masuklah ke dalam goa, pasti kau marah. pulang dari sana, mungkin kau akan menjadi nabi."
pernyataan ini sontak membuat banyak pihak tersinggung, terutama umat muslim.
“dimana aisyah? bukannya muhammad sendiri yang menemukan, bukan tuhan yang memberitahu.” ungkapan seperti ini langsung memicu amarah warga dan tokoh agama di wilayah tersebut.
tak hanya itu, dalam live tiktok-nya, rudi bahkan mengatakan hal yang lebih provokatif, “allah itu rasis,” yang semakin memperkeruh situasi.
akibat video tersebut, ratusan warga memadati rumah rudi di jalan medan binjai, kecamatan sunggal.
mereka menuntut tindakan tegas dari pihak berwajib atas dugaan .
massa menunggu kedatangan polisi untuk menjemput rudi setelah tersebut menyebar luas.
menurut keterangan dari warga sekitar dan tokoh agama setempat, rudi simamora sebelumnya sudah pernah terlibat kasus serupa.
ia bahkan sempat ditahan karena kasus penistaan agama, namun tidak jera dan kembali melakukan tindakan yang sama.
kepala dusun desa mulyorejo, salim ginting, menyampaikan bahwa warga sudah lama geram dengan perilaku rudi.
meskipun rudi dikenal sebagai seorang yang jarang berinteraksi dengan tetangga, aksi siaran langsung yang menghina keyakinan agama ini memancing emosi banyak pihak, termasuk tokoh setempat.
"sebelumnya dia pernah melakukan penistaan, dan warga sudah memberikan teguran, tapi dia tetap melakukannya lagi," kata ginting.
ginting juga menambahkan bahwa istri rudi pernah mencoba mencegah suaminya, namun tidak berhasil.
polisi pun akhirnya datang untuk mengevakuasi rudi dari rumahnya guna menghindari tindakan anarkis dari warga yang sudah marah.
belasan personil dari polsek sunggal dan brimob polda sumatera utara turut serta mengamankan situasi dan membawa rudi ke mapolrestabes medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
tokoh-tokoh agama, termasuk dari majelis ulama indonesia (mui), juga turut hadir di lokasi untuk meredam massa.
mereka berharap agar kasus ini ditangani dengan serius oleh pihak berwenang agar tidak ada kejadian serupa di masa depan.
warga berharap rudi mendapatkan hukuman yang setimpal karena tindakannya yang telah melukai banyak pihak.
kasus ini menjadi salah satu dari sekian banyak contoh penyalahgunaan media sosial yang berujung pada penistaan agama.
para tokoh agama dan masyarakat umum berharap agar setiap pengguna media sosial lebih bijak dalam menggunakan platform tersebut, terutama dalam hal yang sensitif seperti agama.