bacakoran.co – dua lembaga survei ternama, dan poltracking indonesia, baru-baru ini merilis hasil calon gubernur dan wakil gubernur di .
namun, kedua hasil survei ini menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dalam tingkat dukungan yang diterima masing-masing pasangan calon (paslon).
survei lsi, yang dirilis pada rabu (23/10/2024), menunjukkan jika pasangan calon nomor urut 3, pramono anung-rano karno (pram-rano) memimpin dengan elektabilitas sebesar 41,6 persen.
sementara itu, survei poltracking yang baru saja dipublikasikan pada kamis (24/10/2024), menempatkan pasangan ridwan kamil-suswono (rido) di posisi teratas dengan elektabilitas mencapai 51,6 persen.
dukungan sebesar ini cukup untuk memenuhi syarat kemenangan dengan 50 persen plus satu suara di putaran pertama pilkada.
direktur eksekutif lsi, djayadi hanan menyatakan keunggulan pramono-rano belum signifikan.
selisih elektabilitas yang hanya sekitar empat persen dan margin of error survei sebesar 2,9 persen, secara statistik belum dapat dipastikan siapa yang unggul.
"pramono dan ridwan kamil ini sama-sama kuat untuk saat ini," ujar djayadi.
lebih lanjut, survei lsi pun mengungkapkan mayoritas pemilih anies baswedan-muhaimin iskandar (amin) dalam pilpres 2024 lebih banyak mendukung pram-rano di pilkada jakarta, dengan sekitar 42,1 persen dukungan.
sementara hanya 32 persen yang memilih rido.
“pendukung anies di pemilu lalu yang mencapai 41 persen, sekitar 42,1 persennya kini condong ke pramono-rano,” ulas djayadi.
selain itu, mayoritas pemilih pasangan ganjar pranowo-mahfud md pun solid dalam mendukung pram-rano dengan angka dukungan mencapai 64,5 persen.
sedangkan hanya 25,6 persen pemilih ganjar-mahfud yang memilih pasangan rido.
di sisi lain, rido unggul di kalangan pemilih prabowo subianto-gibran rakabuming raka, dengan 45,1 persen mendukung pasangan ini di pilkada jakarta.
namun, dukungan untuk pramono-rano di kelompok pemilih prabowo juga tidak kalah kuat, dengan persentase sekitar 38 persen.
perbedaan hasil survei ini mengindikasikan persaingan yang ketat antara kedua pasangan calon.
perbedaan dukungan dari kelompok pemilih pilpres tampaknya juga berpengaruh pada kecenderungan elektabilitas di masing-masing survei.
hal ini menjadikan pertarungan pilkada jakarta semakin menarik untuk diikuti.