bacakoran.co - viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan aksi razia di , yang dinarasikan sebagai larangan berjualan rumah makan padang bagi orang non-minang.
diketahui, aksi tersebut dilakukan oleh perkumpulan rumah makan padang cirebon (prmpc).
polresta cirebon langsung menindaklanjuti terkait informasi yang beredar tersebut.
kapolresta kombes pol sumarni mengatakan bahwa jajarannya sudah mengklarifikasi langsung mengenai video yang viral itu ke pengurus prmpc.
namun ternyata, aksi itu dipastikan tidak berkaitan dengan larangan berjualan rumah makan bagi orang non-minang.
"prmpc hanya merasa keberatan akibat banyaknya harga jual makanan padang yang relatif sangat murah sehingga mengirimkan surat ke manajemennya. padang murah jangan sampai mematikan rumah makan padang lainnya," ujar sumarni, dikutip dari laman republik.co.id, rabu (30/10).
prmpc juga sempat bernegosiasi dengan pihak manajemen dan tetap dengan harga seperti itu, tetapi mereka keberadaan dengan kalimat 'padang murah'.
sehingga diminta dengan mengganti kalimat lain seperti serba murah atau lainnya.
"dari prmpc juga sepakat boleh menjual dengan harga berapapun, tetapi tidak boleh menggunakan label paket 10.000 atau paket 8.000 karena akan menghancurkan rumah makan padang lain,” jelasnya.
dengan beredar di sosial media pihaknya mengakui narasi tersebut seolah-olah menertibkan rumah makan padang bagi orang non-minang.
namun ternyata tidak seperti itu, prmpc mengizinkan siapapun boleh berjualan rumah makan padang.
prmpc juga menyampaikan bahwa rumah makan yang ada dalam video itu bukanlab target mereka, melainkan ada beberapa rumah makan yang diberi edaran tentang padang murah.
terdapat beberapa rumah makan yang beredar di depan rs waled didatangi mereka karena terdapat label padang murah rp 10 ribu.
‘’respon cepat ini menjadi upaya kami mengantisipasi adanya pihak-pihak yang akan memanfaatkan situasi untuk menimbulkan gangguan kamtibmas,’’ imbuhnya.
sebelumnya, viral di media sosial sebuah video razia rumah makan minang oleh perkumpulan rumah makan padang cirebon karena dianggap menggunakan merek dagang nasi padang, padahal bukan orang padang.
dalam video yang berbedar itu, terlihat sejumlah orang dari perkumpulan rumah makan cirebon, tengah melakukan razia rumah makan padang non padang.
"razia pedagang nasi merk padang, tapi bukan orang padang," tulis keterangan dalam video itu, dikutip bacakoran.co dari laman harianmassa.id, senin (28/10).
video tersebut pertama kali beredar di laman facebook dan diunggah oleh fahmi ldg.
diketahui, razia tersebut dilakukan oleh perkumpulan rumah makan padang cirebon.
"akhirnya perkumpulan rumah makan padang cirebon pedagang nasi padang yang tidak mematuhi kesepakatan yang telah di buat," katanya.
dijelaskan, razia ini juga akan menyasar orang minang yang tidak mematuhi aturan perkumpulan.
"yang dirazia cuma merek, bukan yang lainnya," jelasnya.
razia ini mendapat sorotan dari pedagang mur & baut @tagarabak di x.
ia mengatakan bahwa razia tersebut dianggap tidak perlu dan rawan benturan.
"terkait persekusi rm padang yang dilakukan oleh ormas minang perantauan kepada non minang. coba dipikir jika keadaannya di balik. jika etnis lain ikut gila seperti kalian, kemudian mempersekusi balik apa yang dijual oleh etnis minang di perantauan, bagaimana?," ungkapnya.
dikatakan pula bahwa razia tersebut bermotif bisnis yang kalah saing dengan embel-embel etnis padang.
"kalau merasa kalah bersaing, perbaiki kualitas, buat terobosan baru. jangan hajat hidup orang dipersekusi. hidup merantau itu akal diperluas. tenggang manenggang diperbanyak. bukan semangat kedaerahan yang sempit dibawa-bawa, kemudian dipamerkan," sambungnya.
ia mengatakan tak ada yang spesial dari etnis minang, semua etnis di indonesia punya kedudukan yang sama.
"berhentilah merasa sebagai pusat semesta. kalian itu tidak spesial, sama seperti etnis lain dimanapun. tentu pula, tidak cuma etnis minang saja yang bisa membuat makanan enak bercita rasa minang di dunia ini," pungkasnya.