bacakoran.co

Memanas! Pemimpin Hizbullah yang Baru Minta Israel Tinggalkan Lebanon: Keluar dari Tanah Kami

Naim Qassem serukan Israel untuk Segera Tinggalkan Lebanon --Al Mayadeen

“Kami tidak akan memohon untuk gencatan senjata,” lanjutnya.

Qassem pun mengungkapkan jika hingga kini upaya politik untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel masih menemui jalan buntu.

Hizbullah berkoordinasi dengan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang berperan sebagai penghubung utama dengan Amerika Serikat (AS) untuk menyampaikan serangkaian usulan terkait gencatan senjata.

“Sampai sekarang, belum ada rencana yang dapat diterima oleh Israel dan bisa dinegosiasikan,” ujar Qassem.

BACA JUGA:Lebanon Membara! Israel Klaim Bunuh Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Hizbullah

BACA JUGA:Israel Ketar-Ketir Hizbullah Luncurkan Serangan Roket Ke Dua Pangkalan Dekat Tel Aviv

Hizbullah, lanjutnya, saat ini melaksanakan rencana yang telah ditetapkan oleh pemimpin sebelumnya yang terbunuh dalam konflik yang terus berlangsung.

Qassem menyebut sejumlah serangan Israel dalam beberapa waktu terakhir telah menimbulkan dampak yang cukup besar pada Hizbullah.

Serangan ini termasuk ledakan peralatan komunikasi pada pertengahan September, serta pembunuhan mantan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Namun, Qassem memastikan Hizbullah berhasil bangkit kembali dalam waktu singkat setelah kematian Nasrallah, hanya dalam waktu delapan hari.

BACA JUGA:Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel dengan Rentetan Roket, Situasi Makin Memanas

BACA JUGA:Ledakan Keras Terdengar, Drone Hizbullah Hantam Kediaman PM Netanyahu di Caesarea Israel Utara

“Hizbullah masih memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan dalam perang panjang,” tuturnya.

Qassem resmi diangkat menjadi pemimpin Hizbullah menggantikan Nasrallah pada Selasa lalu, setelah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut pada akhir September.

Qassem merupakan salah satu pendiri Hizbullah dan sebelumnya menjabat sebagai wakil Nasrallah selama lebih dari tiga dekade.

Memanas! Pemimpin Hizbullah yang Baru Minta Israel Tinggalkan Lebanon: Keluar dari Tanah Kami

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - sebagai pemimpin baru kelompok hizbullah memberikan seruan untuk pasukan israel agar segera meninggalkan lebanon saat kedua pihak ini terus berperang.

qassem juga mempertegas para petempur hizbullah siap jika harus bertempur selama berbulan-bulan lamanya.

dilansir dari afp, kamis (31/10/2024) dalam pernyataan qassem memperingatkan israel bahwa mereka akan menanggung konsekuensi yang besar jika terus berada di dalam wilayah lebanon.

"keluar dari tanah kami untuk mengurangi kerugian anda. jika anda tetap tinggal, maka anda akan membayar harga lebih dari yang pernah anda bayarkan seumur hidup anda," tegas qassem dalam pidatonya.

qassem juga mengatakan dirinya akan terus berpegang teguh pada strategi perang yang sudah diterapkan oleh pendahulunya yaitu hassan nasrallah dan qassem mempertegas dalam pidatonya bahwa hizbullah, yang didukung iran ini, bertempur melawan militer israel untuk mempertahankan wilayah lebanon, bukan karena pengaruh asing.

dia mengatakan hizbullah "tidak bertempur atas nama siapa pun", dan menyatakan iran "mendukung kami tetapi tidak menginginkan imbalan apa pun".

 akan terus melawan israel hingga tercapainya syarat  yang sesuai bagi mereka.

mereka tidak akan meminta gencatan senjata kepada israel.

pernyataan ini disampaikan pemimpin baru hizbullah, naim qassem dalam pidato pertamanya yang disiarkan melalui televisi pada rabu (30/10/2024).

“jika israel memutuskan untuk menghentikan agresi, kami akan menerima, namun dengan ketentuan yang kami anggap layak,” ucapnya seperti dilansir dari al jazeera, kamis (31/10/2024).

“kami tidak akan memohon untuk gencatan senjata,” lanjutnya.

qassem pun mengungkapkan jika hingga kini upaya politik untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan israel masih menemui jalan buntu.

hizbullah berkoordinasi dengan ketua parlemen lebanon, nabih berri, yang berperan sebagai penghubung utama dengan amerika serikat (as) untuk menyampaikan serangkaian usulan terkait gencatan senjata.

“sampai sekarang, belum ada rencana yang dapat diterima oleh israel dan bisa dinegosiasikan,” ujar qassem.

hizbullah, lanjutnya, saat ini melaksanakan rencana yang telah ditetapkan oleh pemimpin sebelumnya yang terbunuh dalam konflik yang terus berlangsung.

qassem menyebut sejumlah serangan israel dalam beberapa waktu terakhir telah menimbulkan dampak yang cukup besar pada hizbullah.

serangan ini termasuk ledakan peralatan komunikasi pada pertengahan september, serta pembunuhan mantan pemimpin hizbullah, hassan nasrallah.

namun, qassem memastikan hizbullah berhasil bangkit kembali dalam waktu singkat setelah kematian nasrallah, hanya dalam waktu delapan hari.

“hizbullah masih memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan dalam perang panjang,” tuturnya.

qassem resmi diangkat menjadi pemimpin hizbullah menggantikan nasrallah pada selasa lalu, setelah hassan nasrallah tewas dalam serangan udara israel di pinggiran kota beirut pada akhir september.

qassem merupakan salah satu pendiri hizbullah dan sebelumnya menjabat sebagai wakil nasrallah selama lebih dari tiga dekade.

Tag
Share